Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
![Bunga Kecombrang asal Sumatera Utara. Foto: SumutNews](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1591693194/tqxjjppk6kiie9dzvq1a.jpg)
ADVERTISEMENT
MEDAN | Untuk pertama kalinya, bunga kecombrang (Etlingera elatior) asal Sumatera Utara menembus pasar Malaysia melalui Pelabuhan Belawan.
ADVERTISEMENT
Bunga kecombrang merupakan campuran makanan khas dengan kandungan nutrisi dan serat yang tinggi.
Kepala Karantina Pertanian Belawan, Hasrul mengatakan, ekspor bunga kecombrang ke Malaysia ini adalah yang pertama dilakukan oleh CV SP senilai Rp 6 juta.
Kementerian Pertanian meluk Karantina Pertanian memfasilitasi sertifikasi ekspor untuk komoditas asal sub sektor hortikultura tersebut.
"Di pengiriman yang perdana ini, persyaratan teknisnya kami kawal ketat, agar dapat diterima dinegara tujuan," katanya, Selasa (9/6).
Untuk mengantisipasi kerusakan berupa kisut dan layu akibat karakteristik bunga serta jarak sentra ke negara tujuan, pihaknya meminta pelaku untuk menambahkan pendingin.
"Bentuknya sederhana saja, berupa kantongan es batu disetiap kemasan dan mengatur suhu container cold storage dikisaran 1-4°Celcius, agar terjaga," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ekspor Gula Kelapa dan Labu Beku
Dari data klinik ekspor yang berada di kantor layanan Karantina Pertanian Belawan, setidaknya ada tambahan dua komoditas ekspor baru, yakni gula kelapa dan labu beku.
Di awal tahun hingga Mei 2020, gula kelapa berhasil membukukan 2 kali pengiriman sebanyak 58,3 ton senilai Rp. 1,03 milyar dengan tujuan Brasil dan Yunani.
Sementara labu beku mencatat 3 kali ekspor ke Cina dan Malaysia sebanyak 8,4 ton dengan nilai Rp. 228,9 juta.
Ali Jamil, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) menjelaskan sejalan dengan gerakan tigakali ekspor, gratieks yang digagas Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo-red) pihaknya melakukan sinergisitas dengan seluruh pihak, baik instansi dipusat, daerah dan pelaku usaha termasuk petani.
ADVERTISEMENT
"Selain menyiapkan bimbingan teknis sanitari dan fitosanitari, kami juga membuka layanan klinik ekspor," jelasnya.
Masyarakat dapat langsung datang ke kantor layanan karantina pertanian ditanah air terdekat guna mendapatkan akses informasi peta potensi ekspor pertanian.
"Pokoknya, bagi eksportir produk pertanian kami prioritaskan. Kami berharap ini dapat mendorong bertumbuhnya ragam komoditas dan ekspotir baru sekaligus," pungkasnya. | SUMUTNEWS