Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
MEDAN | Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengaku, belum menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk pencegahan penyebaran COVID-19. Karena hingga saat ini kondisi Sumut belum membutuhkan pelaksanaan PSBB.
ADVERTISEMENT
"Saat ini Sumut mengambil langkah lain, yaitu untuk secara fisik menyiapkan rumah sakit dengan berbagai peralatannya. Kedua kita akan melakukan antisipasi non-fisik, menyiapkan antisipasi dampak sosial dengan refokusi dan realokasi dana sebanyak Rp500 miliar untuk tahap awal," kata Edy, saat meninjau failitas laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) COVID-19 di Rumah Sakit USU, Jum'at (17/4/2020).
Edy berpesan kepada masyarakat agar tidak melakukan mudik. Silakan libur lebaran, namun dalam kondisi wabah COVID-19 ini untuk sementara masyarakat diminta jangan mudik ke kampung halaman.
"Gunakanlah sosial media untuk menjaga silahturahmi. COVID-19 ini tidak mau tahu, siapa pun kita. Untuk itu sayangilah keluarga dengan tetap tinggal di rumah. Untuk tahun ini kita bersilahturahmi dari rumah masing-masing saja," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Pada hari pertama beroperasi laboratorium tersebut sudah menerima 40 sampel dari berbagai rumah sakit di Sumut untuk dilakukan pengecekan.
"Selama ini kita melakukan pengujian menggunakan Rapid Test, dilakukan sebanyak dua kali untuk menentukan apakah pasien tersebut terpapar corona atau COVID-19 atau tidak. Tapi sekarang sudah bisa dilakukan Swab PCR. Ini yang pertama di Sumut. Ke depan kita akan lebih cepat mengetahui seseorang terpapar COVID-19 sebelum masa inkubasinya selesai," pungkasnya. | SUMUT NEWS
---------------------------------------------
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!