Mentan: Kematian Babi Akibat Virus ASF dan Hog Cholera di Sumut Menurun

Konten Media Partner
20 Februari 2020 20:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Foto: SumutNews
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Foto: SumutNews
ADVERTISEMENT
MEDAN | Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menilai, tren kematian babi akibat merebaknya virus African Swine Fever (ASF) dan Hog Cholera di Sumatera Utara menurun. Ia menilai, virus tersebut hanya terjadi di Sumatera Utara.
ADVERTISEMENT
"Trennya menurun. Sekarang vaksin yang kita siapkan secara nasional mulai kita temukan dan kita uji cobakan," katanya kepada kepada wartawan di Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Kamis (20/2).
Syahrul menegaskan, dalam penanganannya tidak ada babi yang dimusnahkan akibat virus tersebut. Namun, katanya, bio security nya harus lebih diperketat.
"Tidak ada pemusnahan totally, tapi biosecurity-nya diperketat. Bukan hanya di Sumut ternak babi di Indonesia. Tapi titik lain aman. Di sini mulai menurun," ujarnya.
Dirinya berharap, sterilisasi (virus) dapat dilakukan sehingga intervensi untuk menghadirkan ternak dapat dilakukan.
"Dengan manajemen yang tertata tentu akan memulihkan perekonomian masyarakat," ujarnya.
Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara, Sabrina mengatakan, hingga saat ini jumlah kematian babi sudah mencapai 47.143 ekor di 21 kabupaten/kota sejak awal September 2019.
ADVERTISEMENT
Di Sumut, katanya, populasi babi sebanyak 1.224.951 ekor. Wabah penyakit yang menjangkiti babi di Sumut itu berdampak besar terhadap ekonomi dan sosial masyarakat.
"Karenanya kami mohon bapak menteri pertanian dapat mendukung penuh upaya pengendalian serta pemulihan ekonomi masyarakat," pungkasnya. | SUMUTNEWS