Konten Media Partner

Seorang Anak Diduga Ditodong Pistol, Kapolsek: Masih Dalam Penyelidikan

24 Juni 2021 17:35 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nani menunjukkan video saat terjadi keributan di depan rumahnya. Menurutnya, anaknya sempat ditodong dengan sesuatu menyerupai pistol.
zoom-in-whitePerbesar
Nani menunjukkan video saat terjadi keributan di depan rumahnya. Menurutnya, anaknya sempat ditodong dengan sesuatu menyerupai pistol.
ADVERTISEMENT
MEDAN | Sebuah video berdurasi 3 menit 46 detik tersebar di aplikasi percakapan WhatsApp pada Kamis (24/6) siang. Terlihat sejumlah orang terlibat cekcok dan anak-anak menangis. Tampak sejumlah orang berbadan tegap memakai masker dan kacamata hitam menunjuk-nunjuk ke arah seseorang dengan suara keras. "Kau siapa. Kau siapa," katanya.
ADVERTISEMENT
Seorang pria yang mengenakan helm memegang erat tangan kiri anak perempuan berbaju biru yang tangan kanannya memegang handphone. Dia berkali-kali meminta agar anak perempuan itu menghapus video/foto yang ada di handphone-nya. Seorang pria tak berbaju mencoba menarik anak perempuan itu sambil meminta agar pegangannya dilepaskan.
Anak perempuan itu menangis ketakutan karena pria tersebut tak mau melepaskan pegangannya. Pria tak berbaju yang ternyata ayah korban dibantu ibu korban, mencoba untuk melepaskan pegangan tangan pria tersebut. Dia sudah memohon-mohon agar pegagannya dilepaskan, namun tidak dipedulikan.
Suasana semakin panas dan terdengar suara anak-anak kecil terus menangis hingga dibawa ke rumahnya yang tak jauh dari lokasi. Sementara itu, sejumlah pria tak dikenal itu masih di lokasi dengan satu orang anak-anak duduk boncengan sepeda motor mereka.
ADVERTISEMENT
Setelah ditelusuri, peristiwa itu terjadi di Dusun I, Desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang. Seorang ibu rumah tangga bernama Nani (34) menjelaskan, anak perempuan yang menangis itu adalah anaknya berinisial M yang masih berusia 11 tahun.
"Jadi kan ada rame di depan rumah saya. Jadi saya tanya sama laki saya, ada apa. Bukan urusanmu. Laki saya langsung dicekik sama dia," katanya, Kamis siang.
Anak laki-lakinya berinisial N (15) dan M (11) langsung bergegas mendekat karena melihat ayahnya diperlakukan kasar. Saat itu M membawa handphone dan merekam kejadian tersebut. Orang-orang yang sedang ribut itu marah dan memegang tangan kiri M dengabn kuat serta memintanya untuk menghapus.
Dari situ kemudian terjadi tarik menarik antara dirinya dengan pria yang mengenakan masker dan helm tersebut. Meskipun sudah memohon agar dilepaskan, pria tersebut bergeming dan tetap mencengkeram tangan M dengan kuat. Bahkan, anak laki-lakinya yang paling kecil terjatuh, menangis, menjerit dan tidak dipedulikan oleh pelaku.
ADVERTISEMENT
"Anak yang besar dikasih tembakan (ditodong) itu lah. Kutembak, kutembak kau. Kami bermohon-mohon gak juga dilepas. Gitu dirampas hpnya, ditengok-tengok, baru lah anak saya dilepaskan, anak (perempuan) saya tergeletak di situ, pingsan," katanya.
Setelah itu, dia membawa anaknya yang menangis kesakitan ke rumah. Sementara sejumlah pria berbadan tegap yang saat itu masih di tempat yang sama. Sedangkan anak laki-laki yang paling kecil saat ini ketakutan jika melihat orang asing. Karena itu, pada Rabu siang dia dan suaminya membuat laporan ke Polsek Percut Sei Tuan pada Rabu (23/6/2021) dengan nomor bernomor STTLP/1189/VI/2021/SPKT Percut.
"Harapannya, tertangkap semua. Saya tak terima anak saya diperlakukan seperti itu. Kami mohon minta tolong, dijawab matikan anakmu. Mampuskan anakmu. Anak kami kecampak-campak. Kayak tak punya anak. Kalau dia jadi aku gimana," katanya.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Percut Sei Tuan, AKP Janpiter Napitupulu membenarkan pihaknya sudah menerima laporan dari korban pada pukul 16.00 WIB. Dijelaskannya, atas laporan itu pihaknya sudah mendatangi lokasi kejadian dan menemui pelapor. Dikatakannya, kejadian itu bermula dari adanya warga yang kehilangan besi dan kardus di samping rumahnya. Warga tersebut memiliki CCTV
"Karena sudah tau siapa pelakunya kemungkinan ini kalau dari kebetulan menantunya itu masuk di Bankom," katanya, Kamis siang.
Kemudian, mereka secara bersama-sama dengan rekannya mendatangi rumah pelapor untuk menanyakan kehilangan barang tersebut. "Dan ingin membawa si pencurinya ini sesuai dengan yang di CCTV. Cuma kemarin itu ada cekcok sehingga ada tarik-tarik. Ini lah awal kejadiannya," katanya.
Tentang dugaan adanya penodongan, lanjut Janpiter, pihaknya masuk melakukan penyelidikan. Begitupun ketika ditanya berapa orang saksi yang sudah diperiksa, dia mengarahkan untuk konfirmasi ke Reskrim (Polrestabes Medan).
ADVERTISEMENT
"Itu masih dalam penyelidikan lah. Belum tahu (senpi atau bukan). Belum ada yang kita amankan karena saat kita datangi rumah salah satu anggota Bankom tersebut, dia tak ada di rumah. Kita sampai jam 3 pagi (di situ). Jadi ini sekarang kasus ini diminta oleh pimpinan dilimpahkan ke Polrestabes," katanya. | SUMUT NEWS