Konten Media Partner

Terungkap, Pembunuhan Mara Salem Harahap Libatkan Oknum

24 Juni 2021 21:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Barang bukti pembunuhan Mara Salem Harahap ditunjukkan saat konferensi pers di Polres Pematang Siantar pada Kamis (24/6) sore. (Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Barang bukti pembunuhan Mara Salem Harahap ditunjukkan saat konferensi pers di Polres Pematang Siantar pada Kamis (24/6) sore. (Istimewa)
ADVERTISEMENT
MEDAN | Terungkap, pembunuhan seorang pemimpin redaksi lassernewstoday.com, Mara Salem Harahap pada Jumat (18/6) malam dilakukan atas suruhan pemilik tempat hiburan malam di Kota Pematang Siantar, berinisial S.
ADVERTISEMENT
Pembunuhan itu dilakukan oleh tersangka Y yang merupakan humas atau manajer di tempat hiburan malam milik S dan H. Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak menyebut H merupakan oknum.
Saat konferensi pers di Polres Pematang Siantar, pada Kamis (24/6) sore, Panca menjelaskan, dalam kasus ini pihaknya sudah melakukan uji balistik untuk menemukan kesesuaian antara barang bukti proyektil dengan barang bukti yang diuji.
"Pertama terkait senjata, itu adalah senjata pabrikan. Nomor register jelas, buatan AS," katanya.
Menurut Panca, senjata pabrikan belum tentu masuk dengan benar dan semuanya milik kesatuan. Menurutnya, senjata pabrikan itu bisa saja dari perdagangan gelap dan tidak teregister di kesatuan.
Senjata api tersebut, kata dia, ada nomor registernya dan pihaknya akan melakukan penelusuran terhadap sumber senjata api tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kedua, H dalah oknum. Makannya Pangdam hadir si sini. Saya tegas sampaikan, siapapun yang salah, akan tindak dengan tegas. Nggak usah bawa ke mana-mana. Tapi yang jelas oknum. Kesatuannya jelas dan itu akan disampaikan karena itu bukan kompetensi saya. Beliau akan serius," katanya tanpa merinci H sebagai oknum dari kesatuan mana.
Dalam kesempatan tersebut, Panca berulang kali menyatakan dirinya dan Pangdam I/BB, Mayjend TNI Hassanudin belasungkawa atas meninggalnya korban. Menurutnya, peristiwa yang dialami korban merupakan pelajaran berharga.
"Mohon teman-teman sekalian, jaga integritas kita bersama. Kita sepakat narkotika harus dibersihkan dari Sumut. Tapi tidak boleh, saya mohon teman-teman jangan sampai ada kejadian seperti ini," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, tersangka Y mengaku membawa sepeda motor bersama H. Dikatakannya, alasan korban dieksekusi karena korban membuat pihaknya tidak bisa menjalankan usaha dengan baik.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, pihaknya sudah berulang kali mencoba komunikasi dan memberi yang diminta oleh korban. Sehingga akhirnya atasannya, tersangka S, memerintahkan untuk memberi pelajaran kepada korban dengan cara menembak, tapi bukan membuatnya meninggal dunia.
Sementatra itu, tersanghka S, selaku pemilik tempat hiburan malam F bar and resto mengakui telah memerintahkan tersanghka Y selaku humas di tempat usahanya untuk memberi shock therapy.
"Cuma saya katakan ini selalu buat rusuh, kalau tak dibedil tak bisa. Biar ada ketakutan. Jadi di sini saya sangat menyesal dengan perbuatan kami. Dan kepada bapak-bapak media cetak dan online. Saya mohon maaf sebesar-besarnya dan saya akan jalani hukuman sesuai aturan dan undang-undang di Indonesia," katanya. | SUMUT NEWS
ADVERTISEMENT