Tim Jibom Bongkar Motor Milik Pelaku Bom Bunuh Diri di Medan

Konten Media Partner
13 November 2019 19:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Motor pelaku dipasangi garis polisi. Foto : Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Motor pelaku dipasangi garis polisi. Foto : Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MEDAN | Tim penjinak bom (jibom) melakukan pemeriksaan terhadap salah satu motor yang terparkir sekitar 20 meter dari Mapolrestabes Medan, Jalan HM Said, Medan, Rabu petang (13/11).
ADVERTISEMENT
Sepeda motor matic Honda Vario dengan plat nomor BK 6848 CH tersebut diduga milik Rabbial Muslim Nasution, yang merupakan terduga pelaku bom bunuh diri di area kantin Mapolrestabes Medan.
Dengan menggunakan linggis, tim penjinak bom membongkar jok sepeda motor, dan mengamankan sejumlah benda yang mencurigakan.
Belum diketahui apa saja yang diamankan petugas dalam bagasi sepeda motor tersebut.
Pasalnya, barang tersebut langsung diamankan ke mobil jibom yang sudah terparkir tidak jauh dari posisi sepeda motor berada.
Sementara itu, sepeda motor yang diperiksa diangkut untuk diamankan ke dalam Polrestabes Medan.
Motor milik pelaku bom bunuh diri yang terparkir dekat Mapolrestabes Medan. Foto : Istimewa
Pelaku berpura-pura hendak mengurus SKCK
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan pada Rabu pagi, Rabbial Muslim Nasution alias Dedek, berpura-pura mau mengurus surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) untuk bisa masuk ke dalam Mapolrestabes, di Jalan HM Said.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, saat itu Rabbial datang menggunakan jaket ojek online dan mengaku mau membuat SKCK karena mau masuk CPNS.
Setelah itu, pihak kepolisian memberitahu pelaku bahwa peraturan untuk masuk ke dalam harus membuka jaket, maka kemudian dilakukan penggeledahan terhadap pelaku. Saat digeledah, di dalam tas ransel pelaku hanya ada buku.
Selanjutnya, kemudian anggota kepolisian melakukan pengaturan untuk persiapan serah terima piket penjagaan sekitar pukul 08.30 WIB.
"Sekitar pukul 08.30 wib portal dibuka untuk menerima masyarakat yang akan melakukan pengurusan untuk membuat SKCK," katanya, Rabu petang (13/11).
Dijelaskannya, saat itu di lokasi kondisinya sangat ramai karena banyaknya warga yang membuat SKCK. Saat itu, lanjut dia, petugas juga memerintahkan pelaku membuka jaketnya.
ADVERTISEMENT
“Eh buka jaketmu tadi kan sudah disuruh buka," ucap Tatan menirukan perkataan petugas jaga kepada pelaku.
"Enggak lama setelah pelaku masuk, terdengarlah suara ledakan yang merupakan aksi bom bunuh diri tersebut," katanya.
Ketika ditanya dimana letak bom, Tatan mengaku belum mengetahui pasti. Karena pada saat diperiksa pertama tidak ada ditemukan benda mencurigakan.
"Bisa saja dia ada mengambil bahan peledak yang diduga diletakkan di tas sandang belakang. Intinya pelaku datang mengaku untuk membuat SKCK. Tapi tidak diketahui apakah pelaku masuk sendiri atau diantarkan oleh seseorang," pungkas Tatan.
Diketahui, bom bunuh diri bermula saat petugas kepolisian setempat baru saja menggelar apel pagi di halaman Markas Polrestabes Medan.
Beberapa menit setelah usai menggelar apel, tiba-tiba bom meledak di sekitar halaman kantor operasional Markas Polrestabes Medan. Ledakan berasal dari dekat kantin dan halaman parkir. Sumber ledakan juga terdengar hingga gedung pelayanan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).
ADVERTISEMENT
Masyarakat yang ramai mengurus SKCK pun berhamburan. Polri menduga sementara ledakan bom bunuh diri itu dilakukan satu orang. Hal ini diketahui dari jenazah satu orang yang ditemukan dalam keadaan tak utuh.
Dalam peristiwa itu, Kompol Abdul Mutolip (Kasi Propam Polrestabes Medan), Kompol Sarponi (Kasubbag Bin Ops Polrestabes Medan), Aipda Deni Hamdani, Bripka Juli Chandra, Ricard Purba (PHL), dan mahasiswa Ihsan Mulyadi Siregar (27) mengalami luka-luka.
Para korban dirawat di RS Bhayangkara, Medan. Selain itu, empat unit mobil dinas juga rusak dalam peristiwa tersebut. | SUMUT NEWS