Ulos Sepanjang 500 Meter Dibentangkan di Lapangan Merdeka Medan

Konten Media Partner
17 Oktober 2019 19:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karnaval kain ulos sepanjang 500 meter mewarnai peringatan Hari Ulos Nasional, di Lapangan Medeka Medan | Foto : Humas Pemprov Sumut
zoom-in-whitePerbesar
Karnaval kain ulos sepanjang 500 meter mewarnai peringatan Hari Ulos Nasional, di Lapangan Medeka Medan | Foto : Humas Pemprov Sumut
ADVERTISEMENT
Karnaval kain ulos sepanjang 500 meter mewarnai peringatan Hari Ulos Nasional yang jatuh pada 17 Oktober 2019.
ADVERTISEMENT
Ini merupakan peringatan tahun ke lima setelah ulos ditetapkan Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sebagai warisan budaya tak benda nasional pada 17 Oktober 2014 lalu.
Ratusan pelajar berseragam motif ulos membentangkan dan membawa kain ulos sepanjang 500 meter, dari Wisma Benteng ke Lapangan Merdeka Medan.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, dan sejumlah tamu yang hadir menortor bersama menyambut kedatangan parade kain ulos.
Masyarakat Kota Medan juga tampak antusias mengikuti acara yang digelar Yayasan Pusuk Buhit tersebut.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengajak masyarakat dan semua pihak yang terkait untuk bersama-sama melestarikan dan membesarkan ulos, sebagai salah satu budaya lokal dari masyarakat Batak.
"Ini harus kita besarkan. Jika bukan kita (masyarakat Sumut) siapa lagi ? Ulos telah ada sejak 4.000 tahun lalu ini harus menjadi kebanggaan masyarakat Sumut," kata Edy.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menerima kain ulos pada peringatan Hari Ulos Nasional, di Lapangan Medeka Medan | Foto Humas Pemprov Sumut
Seseorang yang membesarkan nama ulos, katanya, berarti ikut membesarkan Sumut. Sebab ulos merupakan kebudayaan Sumut yang harus dijaga dan dilestarikan. Sehingga generasi ke depan masih dapat melanjutkan dan melakukan budaya tenun ulos.
ADVERTISEMENT
"Ulos merupakan simbol perekat Sumut. Mari jaga persatuan, kita bangun Sumut ini. Mari kita ikat dengan ulos," ujarnya.
Ketua Panitia Hari Ulos Nasional 2019, Nely Sihite mengharapkan. tanggal 17 Oktober ke depan dirayakan sebagai hari ulos sedunia.
Diperlukan juga kajian akademis dan adat untuk memperkuat hal tersebut. Meski begitu dukungan masyarakat adalah hal utama yang harus didapat.
"Ulos tidak hanya diberikan kepada orang suku Batak, tapi juga pada orang yang dikasihinya. Untuk itu diharapkan seluruh masyarakat Sumut mendukung hari ulos sedunia," pungkasnya.