Konten dari Pengguna

Kecerdasan Buatan : Sahabat atau Saingan Guru?

Suni Nafingatu Zahro
Siswa SMK TELKOM PURWOKERTO
12 September 2024 15:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Suni Nafingatu Zahro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kecerdasan buatan (AI) telah membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan. Mulai dari asisten virtual hingga platfrom pembelajaran yang bisa menyesuaikan dengan kebutuhan siswa, AI membantu membuat pengalaman belajar jadi lebih personal dan mempermudah tugas. Dengan semua kemampuan ini, AI dianggap sebagai alat yang mendukung pendidikan, bukan menggantikannya.
ADVERTISEMENT
Namun, meskipun AI menawarkan banyak manfaat, ada beberapa kekhawatiran yang perlu kita pertimbangkan. Terlalu bergantungan pada AI bisa mengurangi interaksi manusia yang sangat penting dalam Pendidikan. Ketrampilan sosial dan emosional siswa, yang berkembang melalui interaksi langsung dengan guru dan teman, sulit untuk digantikan oleh teknologi. Selain itu, tidak semua sekolah punya akses yang sama ke teknologi AI, yang bisa memperlebar kesenjangan Pendidikan dan menambah ketidakadilan sosial.
AI Kecerdasan Buatan credit @pixabay
Penggunaan AI dalam pendidikan juga menimbulkan kekhawatiran serius terkait privasi data siswa. Data pribadi siswa, seperti hasil belajar, perilaku, dan preferensi, dikumpulkan dan dianalisis oleh sistem AI. Tanpa perlindungan yang memadai, data ini dapat disalahgunakan untuk tujuan komersial, misalnya untuk menargetkan iklan yang personal. Sebuah studi kasus di negara X menunjukkan bahwa data pribadi siswa digunakan secara tidak sah oleh perusahaan teknologi untuk membuat profil psikologis yang kemudian dijual kepada perusahaan asuransi. Untuk mengatasi masalah ini, perlu adanya regulasi yang ketat terkait pengumpulan, penyimpanan, dan penggunaan data siswa. Selain itu, sekolah harus menerapkan sistem keamanan yang kuat untuk melindungi data siswa dari akses yang tidak sah.
ADVERTISEMENT
Jadi, meskipun AI punya potensi besar, penggunaannya di pendidikan perlu dibatasi dan diatur. Bukan untuk menghambat inovasi, tapi untuk memastikan bahwa AI digunakan dengan cara yang adil dan seimbang. Regulasi yang tepat akan membantu memaksimalkan manfaat AI, tanpa mengabaikan nilai-nilai penting dalam pendidikan yang hanya bisa diberikan oleh interaksi manusia.
Kesimpulannya, AI memang di butuhkan dalam dunia modern seperti sekarang entah untuk pekerjaan atau pelajaran,namun pelajar juga harus bisa membatasi dalam penggunaan AI dan bisa mengatur waktu dalam penggunaannya,begitu juga sebagai guru yang harus bisa mengawasi anak didiknya dalam penggunaan AI dan di berikan arahan bagaimana cara menggunakan yang baik dan dampak buruknya.