Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Manfaat Digitalisasi Pendidikan Melalui Ujian Sekolah Berbasis CBT
6 April 2022 19:05 WIB
Tulisan dari supadilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pekan ini pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) melaksanakan ujian sekolah. Ujian ini merupakan ujian terakhir bagi mereka saat di bangku SMA. Pemerintah telah menghapuskan Ujian Nasional (UN) sebagai syarat kelulusan. Ujian sekolah inilah sebagai penggantinya.
ADVERTISEMENT
Terlihat siswa lebih siap menghadapi ujian sekolah ini. Tidak ada kekhawatiran seperti siswa-siswa yang menghadapi UN seperti beberapa tahun lalu. Untuk tahun ini, di sekolah saya ujian sekolah dilaksanakan secara tatap muka karena sekolah. Di daerah kami kasus positif Covid-19 sudah melandai.
Sekolah kami termasuk zona hijau. Siswa pun sudah banyak yang melakukan vaksinansi. Guru sudah 100 persen melakukan vaksinasi.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kebijakan ujian sekolah saat pandemi bisa dilaksanakan secara daring atau online maupun luring. Sebelum pandemi, ujian sekolah selalu dilaksanakan secara tatap muka.
Ada beberapa bentuk ujian sekolah sesuai Permendikbud Nomor 43 tahun 2019 Surat Edaran (SE) Mendikbud Nomor 1 tahun 2021. Di antaranya ada portofolio evaluasi hasil rapor, nilai sikap atau perilaku, dan prestasi yang diperoleh. Ujian juga bisa dalam bentuk penugasan, tes daring/ luring, dan bentuk kegiatan penilaian lain yang ditetapkan sekolah.
ADVERTISEMENT
Ujian sekolah dilaksanakan selama 6 hari yaitu 4 – 8 dan 11 April 2022. Pelaksanaan ujian sekolah menggunakan sistem Computer Based Test (CBT). Siswa bisa menggunakan laptop, komputer, maupun smartphone.
Jumlah soal untuk kelas IPA ada 35 butir soal. Sementara, untuk kelas IPS ada 40 soal. Menilik dari ujian-ujian sebelumnya, ujian sistem CBT sangat membantu panitia ujian. Panitia ujian tidak lagi repot menyiapkan naskah soal, lembar jawaban computer (LJK) maupun kertas coretan.
Dibadingkan bentuk Ujian Kertas dan Pensil (UKP), sistem CBT juga meringankan guru karena hasil ujian bisa langsung diketahui. Jadi guru tidak repot mengoreksi lagi. Dalam hitungan menit, nilai siswa bisa didapat. Padahal jika dikoreksi, bisa membutuhkan waktu sehari hingga dua hari.
ADVERTISEMENT
Inilah manfaat digitalisasi dalam ranah pendidikan. Digitalisasi bisa menghemat biaya. Saat ujian manual (UKP) sekolah harus mengeluarkan biaya besar untuk kertas, fotocopy, alat tulis, dan lainnya. Setelah ujian berkas-berkas itu tidak lagi dipakai. Hanya dijadikan arsip.
Dengan sistem CBT, sekolah bisa menghemat pengeluaran hingga 80 persen. Sekolah hanya membeli peralatan CBT yang bisa digunakan lagi di ujian-ujian selanjutnya. Bahkann bisa digunakan untuk ujian tengah semester maupun ujian akhir semester untuk kelas X dan kelas X. Penggunaan CBT merupakan investasi yang sangat penting dalam ranah pendidikan.
Selain itu, sistem ujian komputerisasi ini sangat ramah lingkungan karena tidak membutuhkan kertas. Seperti kita tahu, pembuatan kertas menggunakan kayu yang berarti harus menebang pohon. Semakin banyak pemakaian kertas, maka semakin banyak pula pohon yang ditebang. Jika pohon ditebang, bukan hanya pohon itu saja yang tumbang tetapi produksi oksigen akan hilang. Termasuk habitat bagi hewan-hewan lain pun akan terganggu seperti burung atau serangga.
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu ada pengumuman Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2022. Ada beberapa siswa yang diterima di kampus pilihan. Namun lebih banyak yang tidak diterima. Untungnya mereka tetap semangat mengikuti ujian sekolah.
Digitalisasi pendidikan memiliki dampak positif yang sangat besar. Ini merupakan investasi teknologi yang penting dilakukan.
Dengan dukungan internet stabil dari IndiHome, penyelenggaraan ujian sekolah pun lancar juga. Sekolah sudah mengupayakan infrastruktur yang memadai. Peralatan ujian tidak semua yang disediakan sekolah. Dalam hal ini sekolah bekerja sama dengan orang tua untuk memberikan izin penggunaan laptop dan smartphone kepada siswa. Internet menyatukan Indonesia memberikan kemudahan dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah-sekolah seluruh Indonesia. Teknologi maju akan membuat pendidikan semakin maju pula.
ADVERTISEMENT