Tips Belajar di Maroko

suparman hasibuan
Diplomat Indonesia, Pernah Bertugas di KBRI Rabat, Maroko Saat ini sedang mengikuti Diklat Sesdilu ke-61
Konten dari Pengguna
11 Juli 2018 19:10 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari suparman hasibuan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tips Belajar di Maroko
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Photo di depan Universitas Ibnu Tofail, Maroko (Sumber Photo: Dokumentasi Pribadi)
ADVERTISEMENT
Kuliah di luar negeri dapat memberikan nilai tersendiri. Selain meningkatkan pengetahuan dan kemampuan di bidang bahasa, kuliah di luar negeri juga akan memberikan banyak pengalaman karena pastinya kita akan banyak berinteraksi dan bergaul dengan penduduk dan budaya setempat. Bagi anda yang berminat belajar Bahasa Arab dan Kajian Islam, Maroko dapat menjadi alternatif pilihan buat anda. Kitab Al-Jurumiyyah yang banyak digunakan di berbagai Madrasah di Indonesia untuk mempelajari Bahasa Arab, merupakan kitab yang disusun pada tahun 1324 Masehi oleh ahli bahasa dari Maroko yang bernama Abu Abdillah Sidi Muhammad bin daud Ash-Shanhaji alias Ibnu Ajurrum. Para pembelajar Bahasa Arab di tanah air pasti tidak akan melewatkan untuk mendalami kitab ini.
ADVERTISEMENT
Maroko juga adalah salah satu pusat ilmu-ilmu keislaman selain negara di timur tengah lainnya seperti Mesir, Sudan, dan Yaman. Maroko merupakan salah satu Pusat Kajian Maqashid Syariah atau Pusat ilmu Maqashid yang berada di kawasan Afrika Utara. Abdul Somad, salah satu Ustadz terkenal di tanah air adalah merupakan salah satu orang Indonesia yang pernah menimba ilmu di negara ini, tepatnya di Institut Dar el Hadist el Hassania, Rabat, Maroko.
Tips Belajar di Maroko (1)
zoom-in-whitePerbesar
Menghadiri Sidang Thesis salah seorang Mahasiswa Indonesia di Maroko (Sumber Photo: Dokumentasi Pribadi)
Bagaimana Prosedur Belajar ke Maroko?
Pada umumnya, mahasiswa Indonesia yang belajar di Maroko merupakan hasil seleksi Kementerian Agama (Kemenag) kita. Sesuai dengan kebijakan satu pintu, seleksi seluruh calon mahasiswa Indonesia yang ingin belajar di perguruan tinggi Maroko diwajibkan untuk menyerahkan berkas mereka ke Kemenag sebagai persyaratan mengikuti Ujian Seleksi Nasional yang diselenggarakan setiap tahun. Waktu ujian dapat dilihat di website Kemenag RI, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Klik http://pendis.kemenag.go.id
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan jumlah kuota beasiswa yang diberikan pemerintah Maroko untuk Indonesia sebanyak 15 beasiswa/tahun, Kemenag menyeleksi 15 orang dari peserta yang lulus untuk diteruskan ke Kedutaan Besar Maroko di Jakarta. Selanjutnya Kedutaan Besar Maroko mengirimkan berkas calon mahasiswa tersebut ke Agence Marocaine de Cooperation Internationale (AMCI) di Maroko. AMCI adalah unit dibawah naungan Kementerian Luar Negeri Maroko, yang berwenang untuk meneruskan seluruh berkas calon mahasiswa asing ke berbagai universitas negeri Maroko. Infomasi selengkapnya tentang AMCI dapat dilihat pada website AMCI (klik di sini) www.amci.ma
Selanjutnya AMCI mengirim berkas yang dianggap lulus persyaratan admnisitratif ke perguruan tinggi Negeri Maroko untuk diproses. Jika calon mahasiswa diterima, pihak universitas akan menginformasikan secara tertulis ke pihak AMCI untuk diteruskan kepada calon mahasiswa tersebut melalui Kemenag RI yang juga ditembuskan kepada KBRI kita di Rabat, Maroko.
Tips Belajar di Maroko (2)
zoom-in-whitePerbesar
Photo bersama Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Abdelmalek Saadi-Tetouan, Maroko (Sumber Photo: Dokumentasi Pribadi)
ADVERTISEMENT
Beasiswa
Bagi mahasiswa asing yang diterima belajar di Universitas di Maroko, hampir seluruhnya mendapatkan beasiswa. Selain mendapatkan pembebasan biaya kuliah, mahasiswa juga mendapatkan tambahan uang saku melalui AMCI sebesar Dirham 750/bulan atau sekitar USD 100. Jumlah tersebut cukup menutupi kebutuhan pokok mahasiswa secara sederhana jika mahasiswa tersebut mendapat fasilitas asrama. Asrama mahasiswa sangat membantu mahasiswa dari segi financial mengingat mahalnya harga sewa rumah di Maroko. Namun tidak semua kota di Maroko memiliki asrama mahasiswa atau asrama yang layak untuk dijadikan sebagai tempat akomodasi dan belajar. Dalam kaitan ini, sebagian mahasiswa Indonesia mencari solusi dengan menyewa kamar/rumah secara kolektif di kawasan sekitar kampus.
Mahasiswa asing yang belajar pada Universitas di Maroko pada umumnya mendapatkan kemudahan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal tersebut telah dimanfaatkan oleh Mahasiswa S1 Indonesia untuk tetap belajar di Maroko dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 dan S3. Beberapa universitas terkemuka di Maroko antara lain: Universitas Mohamed V,Rabat ; Universitas Sidi Mohamed Benabdellah, Fes ; Universitas Cadi Eyyad, Marrakech ; Universitas Moulay Ismail, Meknes ; Universitas Hassan II, Casablanca ; Universitas Al Quaraouiyine, Tetouan ; Universitas Abdelmalek Saadi, Tetouan ; dan Institut Dar el Hadist el Hassania, Rabat.
ADVERTISEMENT