Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Konten dari Pengguna
Perpusnas Gelar Bimbingan Pemustaka Daring Klasika
24 Februari 2025 15:41 WIB
ยท
waktu baca 3 menitTulisan dari Suparman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Dalam rangka meningkatkan layanan kepada masyarakat, Perpusnas menggelar bimbingan pemustaka klasika secara daring untuk menyebarluaskan informasi mengenai apa itu koleksi kliping CSIS dan bagaimana pemanfaatannya. Bimbingan Pemustaka Daring Klasika merupakan serial khusus yang membahas tentang koleksi langka Perpusnas. Rencananya acara ini akan dilaksanakan secara berkala hingga akhir tahun. Bimbingan Pemustaka Daring Klasika kali ini merupakan pertama dari serangkaian acara yang digelar pada tahun ini. Acara ini diselenggarakan secara daring melalui Zoom dan kanal YouTube Pujasintara Perpustakaan Nasional RI pada tanggal 7 Februari 2025 yang berlangsung sejak pukul 09.00 hingga 11.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menyusun kliping tentang subjek-subjek strategis yang diperlukan para peneliti untuk memudahkan penelusuran informasi yang bersumber dari surat kabar. Kliping CSIS ini telah disusun sejak tahun 1971 yang berperan untuk mendukung penelitian dan penyusunan kebijakan strategis. Sebagai upaya pelestarian, koleksi kliping tersebut dihibahkan kepada Perpustakaan Nasional dan dikelola di Layanan Surat Kabar Langka yang berlokasi di Perpusnas Salemba Gedung C Lantai 7.
Dalam acara ini, narasumber, yaitu Syahrul, selaku Pustakawan di Layanan Surat Kabar Langka, menjelaskan tentang sejarah penyusunan kliping CSIS, proses hibah, layanan koleksi kliping CSIS, serta prosedur layanan. Salah satu pernyataan yang sangat menarik dari narasumber yaitu pemustaka diperbolehkan melakukan pengambilan gambar koleksi kliping menggunakan kamera handphone namun hasilnya harus dikirimkan ke email layanan. Hal ini berfungsi untuk memberikan rekomendasi kepada pemustaka yang ingin mengakses layanan namun tidak bisa datang langsung dan memiliki minat pada topik yang sama. Yudo, salah seorang peserta yang pernah mengakses koleksi kliping CSIS, mengatakan bahwa layanannya sangat mudah, cepat, dan efektif. Selain itu, dia menambahkan saran untuk para pemustaka yang ingin mengakses koleksi kliping, sebaiknya mencari tahu terlebih dahulu topik apa yang mau dicari dan periode berita yang dibutuhkan untuk memudahkan pencarian. Kesaksian yang tidak kalah menarik juga disampaikan oleh Dr. Purwanto Putra yang juga memanfaatkan koleksi kliping CSIS saat menyusun disertasinya tentang kebijakan informasi transmigrasi pada masa Orde Baru. Ia menemukan informasi yang cukup lengkap tentang transmigrasi pada masa Orde Baru sesuai dengan apa yang ia cari. Ia juga berharap koleksi kliping CSIS ini bisa segera didigitalkan. Menurutnya, mahasiswa yang masih bingung untuk mencari topik penelitian juga bisa melihat-lihat koleksi kliping CSIS ini untuk memberikan inspirasi dan bisa menemukan topik-topik apa saja yang sekiranya belum banyak diteliti. Lebih dari 600 peserta secara antusias mengikuti acara ini hingga akhir. Banyak pertanyaan dan keingintahuan dari para peserta yang mengajukan pertanyaan seputar hibah koleksi, bagaimana proses penyusunan kliping, hingga upaya promosi di perpustakaan yang mereka kelola. Di akhir acara, Suparman selaku moderator pada acara ini mengajak kita semua untuk memanfaatkan koleksi perpustakaan demi bangsa Indonesia yang lebih bermartabat.
ADVERTISEMENT