news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Perpusnas RI Gelar Talkshow Inspiratif Bertajuk “Kemerdekaan dalam Keterbatasan”

Suparman
Pustakawan di Perpustakaan Nasional RI
Konten dari Pengguna
26 Agustus 2022 14:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Suparman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kemerdekaan bagi penyandang disabilitas
sumber: dokumen pribadi
Dalam suasana kemerdekaan di bulan Agustus ini, Perpustakaan Nasional RI menggelar Talkshow Inspiratif dengan tema “Kemerdekaan dalam Keterbatasan” yang diselenggarakan pada 24 Agustus 2022 pada pukul 13.00 - 16.00. Dalam talkshow ini Perpustakaan Nasional menggandeng dua narasumber yang merupakan penyandang disabilitas yaitu Dimas Prasetyo Muharam dan M. Ikhwan Tariqo. Dimas Prasetyo Muharam merupakan peneliti di BRIN dan juga seorang Co-Founder Komunitas Kartunet yang memperoleh beasiswa S2 dan saat ini sedang menempuh pendidikan master di bidang Education di University of Adelaide Australia.
ADVERTISEMENT
Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan seperti, fasilitator disabilitas, pustakawan, guru, mahasiswa dan sebagainya. Acara ini juga diselenggarakan secara onsite di Ruang Auditorium Lantai 4 Perpustakaan Nasional Merdeka Selatan dan secara online melalui aplikasi Zoom serta disiarkan secara live di kanal Youtube WBS Perpustakaan Nasional.
Menurut Dimas Prasetyo Muharam disabilitas berpotensi untuk menjadikan seseorang menjadi miskin dan kemiskinan membuat seseorang berpotensi menjadi disabilitas. Kemiskinan dapat menyebabkan kurang gizi dan kondisi ini dapat menyebabkan seseorang menjadi disabilitas. Disabilitas menjadikan kemiskinan karena masih adanya diskriminasi terhadap kaum difabel dan susah mencari lapangan pekerjaan.
Pendidikan memiliki peran penting bagi penyandang disabilitas yaitu untuk mengkatrol status sosial atau derajat keluarga. Mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa adalah hal yang berurutan. Pendidikan tinggi dapat menciptakan masyarakat kelas menengah. Berdasarkan data BI kelas menengah Indonesia baru 20% saja. Pendidikan yang inklusif terhadap kaum disabilitas semakin membaik meskipun belum sempurna. Hal tersebut perlu mendapat perhatian khusus agar kaum disabilitas semakin merasakan kemerdekaan dalam pendidikan.
ADVERTISEMENT
Penting bagi penyandang disabilitas untuk memperoleh pendidikan yang semakin tinggi karena akan berguna ntuk meningkatkan kompetensi, memperluas peluang jenjang karir dan memperbesar kontribusi kepada masyarakat. Untuk mewujudkan itu semua tentunya membutuhkan support system pendidikan untuk disabilitas seperti, guru, institusi pendidikan dan beasiswa. Ketika merdeka dengan pendidikan kaum disabilitas bisa meningkatkan kualitas hidup dan juga bisa hidup berkeluarga.
Banyak hal yang masih perlu diperjuangkan untuk kaum disabilitas agar memperoleh kemerdekaan pendidikan salah satunya berjuang agar assesment/ujian bisa diikuti oleh semua siswa termasuk penyandang disabilitas, guru yang lebih supportif dan mengakomodir kebutuhan penyandang disabilitas. Merdeka pendidikan adalah awal dari perjuangan kaum disabilitas, bukan tujuan akhir. Merdeka!.