Bagi Romelu Lukaku, Pindah ke Inter Milan Adalah Keputusan Tepat

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
Konten dari Pengguna
15 Januari 2020 17:41 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Supersoccer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Romelu Lukaku: "Aku bebas!" Foto: Danielle Mascolo/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Romelu Lukaku: "Aku bebas!" Foto: Danielle Mascolo/REUTERS
ADVERTISEMENT
Bagai keluar dari rawa-rawa, lalu masuk ke pantai yang indah. Mungkin itu pengandaian yang tepat bagi Romelu Lukaku yang meninggalkan Manchester United demi pindah ke Inter Milan awal musim 2019/20.
ADVERTISEMENT
Dua musim di Old Trafford, Lukaku sulit berpendar. The Red Devils tak mampu memanfaatkan potensinya dengan benar. Memang, penyerang Belgia itu mencetak 42 gol dari 96 laga lintas kompetisi untuk Manchester United, tetapi mestinya dia bisa lebih bersinar.
Romelu Lukaku: "Klub macam apa Manchester United ini?" Foto: Oli Scarf/AFP
Well, Lukaku akhirnya memilih keluar. Pindah ke Italia untuk mencari kembali sinar kebintangannya yang sempat terpencar. Bersama Inter Milan, penyerang 26 tahun itu siap kembali temukan jalannya untuk menjadi pemain besar.
Ya, Lukaku merasa pindah ke Giuseppe Meazza adalah keputusan tepat. Menurutnya, La Beneamata memiliki lingkungan yang mampu mendukungnya berkembang pesat.
"Aku harus berterima kasih kepada rekan satu timku, pelatih, staf, dan para penggemar. Semua orang membantuku sejak hari pertama," kata Lukaku kepada Rai, dilansir Goal International.
ADVERTISEMENT
"Inter adalah pilihan terbaikku. Aku dapat tumbuh di sini dan aku dapat memberikan kontribusiku. Peranku adalah membantu tim dengan cara apa pun dan aku tahu bahwa para penggemar menyukainya. Aku harus mempertahankan ini," lanjutnya.
Sejauh ini, Lukaku telah mencetak 18 gol dan empat assist dari 25 laga membela Inter Milan musim ini. Buas. Entah, 'klub aneh' macam apa yang enggak bisa memaksimalkan penyerang macam Lukaku ini.
Romelu Lukaku: "Ada yang kangen gua di Old Trafford? Tutup kuping sajalah". Foto: Reuters/Daniele Mascolo
"Jelas, mencetak gol adalah tujuan, bagaimana pun, aku tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga tim. Aku di sini untuk mencapai ini (prestasi) dan aku berharap bisa memenangkan sesuatu (trofi)," ujar Lukaku.
Berkat kecemerlangannya, Inter jadi bisa menempel ketat Juventus di puncak klasemen Serie A (selisih dua poin). Namun sayang, penyerang kelahiran Antwerp itu gagal membawa skuat asuhan Antonio Conte melaju lebih jauh di Liga Champions. Maaf, Anda belum beruntung.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Conte tetap melontarkan pujian. Padahal, pelatih 50 tahun itu jarang mau mengomentari pemains secara individu.
Conte: "WOY, MAN UNITED. MAKASIH, YA, LUKAKU-NYA!" Foto: REUTERS/Alberto Lingria
"Kamu tahu bahwa aku tidak suka berbicara terlalu banyak tentang individu. Romelu membuktikan kualitasnya dan dia masih bisa terus berkembang," ujar Conte.
Sepanjang karier profesionalnya, Lukaku baru sekali merasakan mengangkat trofi bergengsi di level klub, yakni ketika menjuarai Belgian Pro League --nama lainnya Jupiler Pro League-- bersama Anderlecht pada musim 2019/10. Selebihnya, dia hanya raja tanpa mahkota.
Kini, nyaris satu dekade musim berlalu usai gelar itu. Menurut kalian, apakah Romelu Lukaku mampu memenangkan minimal satu trofi juara bersama Inter Milan musim ini? Atau harus tunggu musim depan?
---
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo buruan daftar di sini. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersey original.
ADVERTISEMENT