Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Bahasa Universal Sepak Bola Gagal Selamatkan Karier Rustu Recber di Barcelona
31 Maret 2020 10:15 WIB
Tulisan dari Supersoccer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ya, itulah yang akan kami bahas di stori ini. Kenapa, sih, Rustu Recber, pahlawan Timnas Turki di Piala Dunia 2002, kariernya tak moncer di Spanyol?
Sebelumnya, kalian harus tahu bahwa kala itu Barcelona memang sedang mencari kiper baru yang apik. Roberto Bonano yang mengawal mistar Blaugrana selama 2001-2003 dinilai sudah kurang bonafide.
Kiper asal Argentina itu bahkan beberapa kali kehilangan posisi sebagai kiper utama Barcelona sepanjang musim 2002/03 --satu musim sebelum kedatangan Recber. Jadi, mereka butuh kiper baru yang apik, yang senior, dan pilihan jatuh kepada kiper yang tadinya terikat kontrak dengan Fenerbahce itu.
Recber merapat ke Camp Nou pada Juli 2003. Kala itu, usianya masih 30 tahun. Well, boleh dibilang sebagai usia emas seorang kiper, bukan?
ADVERTISEMENT
Recber diharapkan dapat mengawal gawang 'Raksasa Catalunya' itu sepanjang musim 2003/04 dan musim-musim setelahnya. Baik di La Liga maupun ajang lain.
Akan tetapi, harapan hanya tinggal harapan. Berlalu begitu saja bak angin yang berembus.
Singkat cerita, selama 2003-2006, Recber hanya total tujuh kali turun laga membela Barcelona: Empat kali di La Liga , tiga kali di kompetisi Eropa.
Oh, bahkan sebetulnya, tujuh laga itu hanya dilakoninya sepanjang musim 2003/04. Sisanya, Recber bermain untuk Fenerbahce dengan status pemain pinjaman dari Barcelona.
Kenapa kariernya di Barcelona tiarap? Penyebabnya adalah kendala bahasa. Recber tidak lancar berbahasa Spanyol.
Cuma itu? Kurang lebih, memang kendala bahasa menjadi faktor utamanya. Tidak percaya? Gapapa, Recber sendiri juga tak percaya, kok.
ADVERTISEMENT
"Tidaklah normal dicadangkan gara-gara Anda tidak bisa berbicara Bahasa Spanyol. Itu adalah justifikasi dari pelatih kepadaku karena lebih memilih Valdes," kata Recber, dilansir Sky Sports.
Yap, kalian ingat nama itu? Victor Valdes. Saat itu, usianya masih 21 tahun. Kiper muda potensial.
Valdes-lah yang membuat Bonano banyak kehilangan tempat di bawah mistar Barcelona pada musim 2002/03. Alumni La Masia itulah yang juga kemudian menjadi kiper legendaris Barcelona, bukan Recber.
"Aku harus menerimanya, tetapi sulit untuk menerima alasannya. Aneh saja bahwa kiper dengan reputasi sejarah sepertiku harus menjadi cadanga karena tidak bisa berbahasa dengan baik," ujarnya.
"Di dunia sepak bola , ada bahasa universal, tetapi aku tidak ingin menimbulkan masalah. Namun, jika ada masalah lain, aku ingin pelatih memberi tahuku," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Ketika itu, Recber mengaku masih mau tetap memperjuangkan peran sebagai kiper utama. Bahkan dia berencana untuk menghadap pada Joan Laporta, Presiden Barcelona kala itu.
"Aku akan berjuang membuktikan diriku layak menjadi kiper utama saat latihan dan tak layak cuma jadi cadangan. Namun, kalau begini terus sampai akhir paruh pertama musim, aku mungkin harus berbicara dengan Laporta," sebutnya.
"Sejak di sini, aku belum pernah tampil buruk dalam pertandingan dan belum menunjukkan sikap yang bisa dianggap tidak profesional. Aku percaya aku tidak pantas menjadi pemain cadangan, tetapi hal-hal ini terjadi dalam sepak bola dan aku akan berjuang untuk mengubahnya," lanjutnya.
Namun, ya, apa mau dikata? Recber akhirnya tetap gagal. Begitulah kisah singkatnya di Catalunya.
ADVERTISEMENT
Sekarang, mari kita berdoa semoga Recber bisa lekas pulih dari infeksi virus corona . Tidak cuma Recber, melainkan semua pesepak bola yang jadi korban wabah pandemi global itu.
---
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi uang tunai Rp50.000.000. Buruan daftar di sini .
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 7:09 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini