Gabriel Martinelli, Arsenal

Beban Itu Tak Semestinya Jadi Milik Gabriel Martinelli Sendiri

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
27 Januari 2020 8:01 WIB
comment
68
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gabriel Martinelli merayakan golnya ke gawang Sheffield United. Foto: Twitter @Arsenal
zoom-in-whitePerbesar
Gabriel Martinelli merayakan golnya ke gawang Sheffield United. Foto: Twitter @Arsenal
ADVERTISEMENT
Para penggemar Arsenal mungkin bersorak kegirangan ketika menyaksikan aksi Gabriel Martinelli dalam dua laga terakhir. Ya, karena pemuda asal Brasil itu membuat gol ke gawang Sheffield United dan Chelsea di Premier League.
ADVERTISEMENT
Sontak, banyak memes bertebaran di internet ihwal dirinya. Ada yang serius, ada juga yang bergurau. Calon penyerang mematikanlah, calon bintang masa depan The Gunners-lah, 'The Next Pele'-lah.
Hei, ayolah. Martinelli masih 18 tahun, lho. Jangan terlalu heboh begitu. Jangan pula membebankan ekspektasi terlalu berat di pundaknya.
Inilah yang menjadi perhatian Mikel Arteta. Pelatih Arsenal asal Spanyol itu merasa kini belum saatnya Martinelli menjadi tulang punggung tim. Baginya, pemain yang ditransfer dari Ituano FC itu tak semestinya jadi pemikul utama beban klub.
"Saya ingin berbicara soal potensi, lebih dari tentang kondisi terkini karena baginya jalan masih panjang," kata Arteta, dilansir The Independent.
Absennya Pierre-Emerick Aubameyang yang dihukum tiga laga akibat aksi tekel horor terhadap pemain Crystal Palace, Max Meyer, membuat Arsenal kekurangan opsi di lini depan. Martinelli mendapat kesempatan, tetapi tidak semestinya beban mencetak gol menjadi miliknya semata.
ADVERTISEMENT
“Menjadikannya kunci untuk melakukan itu secara langsung adalah tidak adil baginya. Kami harus mengurangi [bebannya] sedikit," lanjutnya.
Penyerang Arsenal, Pierre-Emerick Aubameyang, mendapatkan kartu merah di laga versus Crystal Palace. Foto: Reuters/John Sibley
"Saya ingin dia berlatih keras dengan kepala tertunduk setiap hari dan mulai mendapatkan pujian secara perlahan-lahan jika dia melakukan apa yang semestinya dilakukan setiap hari, tetapi ini bukan tentang satu atau dua hari,” lanjut pelatih 37 tahun itu.
Mungkin maksud Arteta, sanjungan yang didapat Martinelli sekarang terlalu berlebihan. Intinya, harus ada proses. Belum saatnya pemain yang juga memegang paspor Italia itu diperlakukan bak superstar.
Mikel Arteta: "Kalem sedikitlah, fans Arsenal". Foto: Action Images via Reuters/John Sibley
Meski begitu, Arteta juga memuji kualitas Martinelli. Menurutnya, dia punya keberanian dan tak gentar melawan siapa pun.
"Dia menghadapi salah satu bek terbaik di Premier League, yakni (Cesar) Azpilicueta, dan dia (Martinelli) merepotkannya setiap kali memiliki peluang. Semangat juangnya luar biasa dan dia bisa mengancam gawang lawan setiap saat," jelas Arteta.
Gabriel Martinelli merayakan gol. Foto: REUTERS/David Klein
Namun sekali lagi, Arteta menegaskan bahwa seluruh elemen klub Arsenal harus melindunginya. Melindungi Martinelli dari beban yang kelewat berat.
ADVERTISEMENT
"Itu risiko dan bukan hanya dia, tetapi kita semua dan juga saya dan klub dan orang-orang di sekitarnya. Kami harus mendukungnya dan melindunginya," tegas Arteta.
"Kami tidak bisa hanya memberinya lisensi untuk berpikir dia bisa melakukan itu setiap hari dan dia perlu melakukan itu dan menempatkan dirinya di bawah tekanan itu ketika dia mungkin bisa sedikit terhalang," lanjutnya.
Gabriel Martinelli merayakan gol ke gawang Chelsea. Foto: REUTERS/Peter Nicholls
Arteta ada benarnya. Masa tekanan dilimpahkan begitu saja kepada seorang belia? Lha, yang senior kerjane opo? Gabut?
Hasil menang, kalah, atau seri bukan cuma jadi tanggung jawab penyerang, tetapi juga tugas gelandang yang mengawal lini tengah dan bek yang semestinya melindungi kiper dari kebobolan. Makanya, kalau main yang benar.
Buat penggemar Arsenal juga, nih. Kalau dalam beberapa laga ke depan Martinelli mainnya jelek, jangan buru-buru menghujat. Jangan toxic.
ADVERTISEMENT
Ingat, sekarang belum saatnya dia jadi pemikul utama beban klub. Atau jika dia nanti main jelek, itu bisa jadi karena langkahnya yang mulai terbebani beratnya ekspektasi.
---
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo buruan daftar di sini. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersey original.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten