Antonio Ruediger (C)

Bek Chelsea, Antonio Ruediger, Takut Anaknya Terpapar Rasialisme

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
25 Februari 2020 8:03 WIB
comment
71
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Antonio Ruediger, bek tengah Chelsea. Foto: JOE KLAMAR / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Antonio Ruediger, bek tengah Chelsea. Foto: JOE KLAMAR / AFP
ADVERTISEMENT
Antonio Ruediger kecewa berat. Ketika Chelsea menang 2-1 atas Tottenham Hotspur di Stamford Bridge pada Sabtu (22/2/2020), dia mendapati sejumlah fans tim tamu menyorakinya dengan ujaran bernada rasialis.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, pihak kepolisian dan The Lilywhites memilih untuk menutup kasus yang terjadi di laga pekan ke-27 Premier League 2019/20 tersebut. Alasannya, tidak ada bukti yang mendukung klaim Ruediger.
Tak pelak, bek Timnas Jerman itu menyebut bahwa rasialisme telah menang. Ruediger kecewa, tetapi mengaku tak akan menyerah.
"Rasialisme sudah menang. Ini menunjukkan bahwa para pelaku telah menang karena mereka bisa kembali masuk ke stadion, bahwa mereka tak bakal kena hukuman, dan saya adalah yang salah," kata Ruediger kepada Sky Sports.
"Walau begitu, saya tidak akan menyerah atau berhenti menyuarakan masalah ini, tetapi saya sadar bahwa saya sendirian dalam hal ini," lanjutnya.
Bek 26 tahun itu memilih tetap berjuang bukan cuma untuk dirinya sendiri. Di sisi lain, Ruediger takut anaknya ikut terpapar rasialisme.
ADVERTISEMENT
"Jika itu terjadi di sepak bola, itu juga terjadi di luar, dan di luar putra saya akan tumbuh dewasa. Saya akan melakukan yang terbaik untuk memastikan anak saya tidak bodoh [melakukan aksi rasialis] seperti orang lain. Maaf, tetapi saya tidak punya kata lain untuk ini," ujar Ruediger, dilansir The Telegraph.
Ya, belum genap dua minggu yang lalu, Ruediger telah resmi menjadi ayah. Jadi, wajar jika ada kekhawatiran semacam itu.
Kekhawatiran Ruediger ini jelas beralasan. Kalau kita putar waktu ke Desember 2019, maka kita bakal ingat dengan kasus rasialisme yang menimpa pemain Tottenham Hotspur, Son Heung-min.
Pemain Timnas Korea Selatan itu mendapat perlakuan rasialis kala Spurs menghadapi Burnley pada 7 Desember 2019. Ironisnya, pelakunya adalah bocah 13 tahun. Bocah itu ketahuan, bahkan sampai harus diseret keluar dari stadion.
ADVERTISEMENT
Itu yang ketahuan. Itu yang diumbar. Itu di sepak bola. Namun, di luar itu semua, kita tidak pernah tahu, bukan?
Balik ke Ruediger, memang, sih, pihak Chelsea memberi dukungan penuh untuknya. Namun, bagi eks bek AS Roma itu, hal tersebut tidak cukup. Dia ingin pelakunya dihukum hingga menekankan perlu adanya edukasi dari semua pihak.
"Klub saya memberi saya dukungan, tetapi bagi saya itu tidak cukup. Orang-orang ini perlu dihukum," kata Ruediger.
“Mereka butuh pendidikan. Masalahnya pendidikan. Kita semua gagal dalam hal ini, termasuk Anda sebagai jurnalis," lanjutnya.
Antonio Ruediger jadi korban rasialisme di laga vs Tottenham. Foto: Reuters/Eddie Keogh
Ruediger memang sudah sejak lama bersuara ihwal masalah rasialisme di sepak bola. Ini bukan pertama kali.
Pada 2018, ketika suporter Giallorossi melakukan aksi rasialis terhadapnya pada laga Roma vs Chelsea di Liga Champions, Ruediger meminta UEFA untuk bisa lebih tegas.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, memang, sih, badan tertinggi sepak bola Eropa itu mengusut kasus tersebut. Akan tetapi, mereka tidak menghukum klub Ibu Kota Italia itu.
Padahal menurut Ruediger, kalau enggak ada hukuman, maka rasialisme bakal terus ada dan mungkin malah terus berkembang. Lebih lanjut, bukan tidak mungkin, anak-anak juga bisa ikut terpapar rasialisme.
---
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo buruan daftar di sini.
Bagi yang mau nonton langsung siaran Liga Inggris, bisa ke Mola TV; dan bagi yang ingin merasakan kemeriahan Nobar Supersoccer, bisa cek list schedule-nya di SSCornerID. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersey original.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten