Daniel James dan Pengalamannya Bergelut dengan Kesehatan Mental

Daniel James. Foto: REUTERS/David Klein

Pesepak bola bukan manusia sempurna. Raga mereka mungkin bugar, tetapi belum tentu jiwa mereka sepenuhnya sehat. Masalah itulah yang sempat menimpa pemain Manchester United, Daniel James.

Winger 22 tahun itu memang tampil apik sejak awal musim 2019/20. Tiga gol dan enam assist dari 24 laga (22 kali jadi starter) Premier League musim ini adalah bukti pentingnya kehadiran James bagi The Red Devils.

Namun, siapa yang menyangka bahwa pesepak bola Wales itu harus terlebih dahulu bertarung dengan kedukaan sebelum bergabung dengan Manchester United?

Sesaat sebelum resmi diboyong Manchester United dari Swansea City, James harus ditinggal wafat sang ayah. Hal itu memukulnya cukup keras hingga mentalnya terguncang.

Beruntung, James menemukan jalan keluar. Pemain yang ditebus Manchester United dengan mahar 15 juta poundsterling itu bergabung dengan organisasi bernama Place 2 Place yang berbasis di Wigan.

Organisasi yang diinisiasi oleh orang bernama Peter Hill itu mendedikasikan diri untuk membantu orang-orang yang punya masalah kesehatan mental. Tepat seperti yang dibutuhkan James.

"Ketika sesuatu seperti [kematian keluarga] terjadi, bagusnya, sih, kita bicara dan saat itu terjadi padaku, aku berbicara dengan orang-orang dalam situasi yang sama, itu sangat membantuku," kata James kepada BBC North West, dilansir Goal International.

Konteks 'berbicara' James dalam hal ini mungkin kurang lebih seperti melakukan curhat. Orang-orang dalam situasi ini sebaiknya mengungkapkan kesedihannya, alih-alih cuma dipendam sendiri.

Daniel James, pemain Manchester United. Foto: Reuters/Andrew Yates

Bagi James, kesehatan mental yang sempat dialaminya itu menjadi pelajaran berharga. Menurutnya, mengungkapkan masalah yang ada dalam diri kita itu aman penting.

"Menyebarkan pesan akan pentingnya 'berbicara' itu sangat penting dan kupikir Anda bisa saja menjadi orang paling ceria di ruangan, tetapi orang-orang tidak pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi di dalam diri dan yang paling sulit adalah berbicara," ujar James.

"Aku dan Peter sedang berusaha mendorong orang untuk dapat mengungkapkan dan berbicara kepada orang lain dan jangan takut untuk melakukannya," sambungnya.

Solskjaer dan Daniel James usai laga melawan West Ham United. Foto: REUTERS/David Klein

Mungkin kalian ada yang berpikir bahwa performa Manchester United yang naik-turun dan tak konsisten musim ini kian menambah beban pikirannya. Eh, jangan salah.

Meski musim ini skuat asuhan Ole Gunnar Solskjaer kadang mainnya suka inkonsisten, tetapi bisa membela Manchester United dapat menjadi 'obat' tersendiri bagi James. Karena dengan begitu, James yakin bisa membuat mendiang ayahnya bangga.

"Dia (ayah James) tahu bahwa saya akan bergabung dengan United, jelas merupakan pencapaian yang besar bagiku," tuturnya.

Daniel James. Foto: AFP/GEOFF CADDICK

"Sejak saat itu, aku hanya ingin membuatnya bangga. Bermain untuk klub yang luar biasa, main bareng para pesepak bola yang kuimpikan, dan dia (almarhum) bisa melihat ke bawah dan bilang, 'Aku bangga padamu'," sambungnya.

"Aku pikir itu sangat membantuku untuk selalu tetap positif. Kadang-kadang, jelas ada saat-saat di mana Anda tidak bisa," jelasnya.

Oke, jadi intinya, kalau sedang sedih, berduka, atau punya perasaan enggak enak, ya, ungkapkan saja, ceritakan saja. Manusia itu memang perlu, kok, untuk didengar, tak terkecuali Daniel James, tak terkecuali kita.

Editor: Katondio Bayumitra Wedya

---

Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo buruan daftar di sini.

Bagi yang mau nonton langsung siaran Liga Inggris, bisa ke Mola TV; dan bagi yang ingin merasakan kemeriahan Nobar Supersoccer, bisa cek list schedule-nya di SSCornerID. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersey original.