Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Definisi Real Madrid 2011/12 ala Jose Mourinho: Tim Terbaik Spanyol dan Eropa
3 Mei 2020 14:10 WIB
Tulisan dari Supersoccer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Hasil laga Piala Super Spanyol 2011 membikin wajah para penggawa Real Madrid asuhan Jose Mourinho diselimuti muram. Bagaimana, tidak? Lha wong, mereka gagal meraih trofi juaranya gara-gara dikalahkan sang rival abadi.
ADVERTISEMENT
Tak lain dan tak bukan, Barcelona adalah tim yang memupus harapan Los Blancos tersebut. Bisa dimengerti jika kemudian ada orang yang berpikir, "Ah, ini mah musimnya Blaugrana lagi, tahunnya Pep Guardiola lagi".
Akan tetapi, bukan Mourinho namanya jika tak mampu memutarbalikkan prediksi. Enggak salah, kalau dia pantas menjuluki dirinya sebagai The Special One.
Benar saja, pada akhir musim, justru Iker Casillas dan kolegalah yang menguasai La Liga. Mereka meraup 100 poin dan mengangkat tinggi-tinggi trofi juara.
"Mengakhiri dominasi Barcelona dan menjuarai La Liga dengan mencapai rekor jumlah poin dan rekor gol seperti itu menjadikan momen itu kian menarik dan sangat penting," kata Mourinho kepada Marca.
Jadi, sebelum musim itu, Barcelona besutan Guardiola-lah yang mendominasi La Liga dengan menjuarai kompetisi paling prestisius di Spanyol tersebut selama tiga musim tersebut. Real Madrid cuma bisa mengekor di posisi kedua.
ADVERTISEMENT
Jangan lupa, 'Raksasa Catalunya' tersebut juga mengoleksi trofi lain: Masing-masing dua kali menjuarai Liga Champions, Copa del Rey, Piala Dunia Antarklub, dan Piala Dunia Antarklub. Oh iya, dan tiga trofi Piala Super Spanyol.
Intinya, Barcelona lagi sangar-sangarnya pada waktu itu. Lalu tiba-tiba, Real Madrid memutus rantai salah satu pemasukan kabinet trofi Barcelona, dengan cara menjuarai La Liga 2011/12.
"Kami melakukannya dengan cara terbaik. Bukan hanya kami menjuarai La Liga, kami melakukannya dengan cara yang membuat sejarah," jelas di pelatih asal Portugal.
Ya, sulit untuk mengatakan Real Madrid cuma beruntung, modal hoki, dan sebagainya. Sebab, mereka enggak sekadar mengangkat trofi juara, tetapi juga memecahkan sejumlah rekor.
Rekor 100 poin tadi, misalnya. Sebelumnya, enggak ada tim yang bisa merengkuh poin sebanyak itu di La Liga dalam semusim.
Nah, 96 poin di antaranya berasal dari kemenangan. Artinya, tim Ibu Kota Spanyol itu menang 32 kali musim itu. Apa ada tim lain yang pernah mengukir rekor serupa sebelumnya? Enggak ada.
ADVERTISEMENT
Sudah begitu, 16 kemenangan itu diraih di kandang lawan. Lagi-lagi, itu menjadi rekor baru dalam sejarah persepakbolaan di 'Negeri Matador'.
Itu saja? Oh, belum. Real Madrid juga mencetak 121 gol musim itu, terbanyak sepanjang sejarah. Mereka juga cuma kebobolan 32 kali, sehingga selisih gol mereka adalah 89 (ini juga rekor baru saat itu).
"Tim terbaik Spanyol", bahkan "Tim terbaik Eropa". Itulah cara Jose Mourinho menyebut tim Real Madrid 2011/12, meskipun trofi Copa del Rey tetap direbut Barcelona. Apa resep sukses Cristiano Ronaldo dan kolega kala itu?
"Dasarnya, kami dapat menemukan cara bermain terbaik kami. Kami membangun identitas bermain yang sangat cocok dengan kondisi dan kualitas para pemain," bebernya.
"Tentu saja, bakat luar biasa dari semua pemain hebat itu dan pemahaman di antara mereka dalam setiap laga adalah kuncinya, itu adalah hal yang paling penting bagiku. Semua sangat bersatu dan terkoneksi oleh ambisi besar untuk menjadi juara," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Singkatnya: Harmonisasi ruang ganti, taktik yang ciamik, dan kualitas individu. Memangnya, bagaimana, sih, taktik Mourinho?
"Kami selalu terorganisir dengan sangat baik secara defensif di atas hal-hal lain di lapangan dan semua orang tahu persis apa yang harus mereka lakukan," ujar pelatih yang kini berusia 57 tahun itu.
"Kami mampu membuat transisi yang sangat eksplosif, cepat, dan langsung ke arah gawang, selalu melihat ke arah gawang dengan koneksi yang hampir tak terhentikan," sambungnya.
Sangat khas Mourinho: Perkuat pertahanan, lalu secara cepat melakukan serangan balik, arahkan bola secepat mungkin ke Ronaldo atau pemain depan lainnya, atau bisa via Mesut Oezil terlebih dahulu.
Pada akhirnya, gelar juara La Liga itu memang teramat spesial bagi Real Madrid. Sebab, musim itu bertepatan dengan ulang tahun klub yang ke-110.
ADVERTISEMENT
Kalau kalian masih ingat, jersi kandang Real Madrid adalah berwarna putih dengan garis-garis emas yang melambangkan kejayaan. Nah, Jose Mourinho-lah yang membuat desain itu tak sekadar gimmick belaka.
Honorable mentions skuat Real Madrid 2011/12: Sergio Ramos, Pepe, Marcelo, Sami Khedira, Xabi Alonso, Esteban Granero, Jose Callejon, Angel Di Maria, Karim Benzema, Gonzalo Higuain, Lassana Diarra, Ricardo Kaka, Fabio Coentrao, dll.
Trivia: Pada musim selanjutnya, Barcelona menyamai setidaknya dua rekor Real Madrid yang telah disebut di atas: Rekor 100 poin dan rekor 32 kemenangan di La Liga.
---
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi 1 unit SmartTV dan 2 Jersi Original klub Liga Inggris. Buruan daftar di sini.
ADVERTISEMENT