Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Final Liga Champions 2002: Zinedine Zidane Ubah Bayer Leverkusen Jadi Neverkusen
15 Mei 2020 19:46 WIB
Tulisan dari Supersoccer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bayer Leverkusen boleh berusaha, tetapi Zinedine Zidane yang menentukan. Begitulah sekiranya gambaran laga final Liga Champions 2002. Zidane--yang kala itu berstatus pemain termahal dunia--menjelma sebagai 'jimat sakti' Real Madrid.
ADVERTISEMENT
Die Werkself sebetulnya tak punya pilihan lain. Liga Champions adalah kompetisi terakhir yang masih mungkin dijuarai oleh Leverkusen pada musim tersebut.
Sebab sebelumnya, skuat besutan Klaus Toppmoeller sudah dikangkangi Borussia Dortmund di tabel akhir Bundesliga. Nahasnya, Der BVB hanya unggul 1 poin dari Leverkusen yang mengakhiri musim 2001/02 di peringkat kedua klasemen.
Lalu, empat hari sebelum final Liga Champions, Michael Ballack dan kolega dihajar 4-2 oleh Schalke 04 di final DFB Pokal. Ya, Leverkusen dijegal oleh dua tim asal North-Rhine Westphalia di kompetisi lokal.
15 Mei 2002. Mau tidak mau, Leverkusen mesti berjuang mati-matian di Hampden Park, Glasgow, Skotlandia. Biar bagaimanapun, trofi 'si Kuping Besar' mesti dibawa pulang ke Bay Arena.
ADVERTISEMENT
Jalannya laga cukup intens. Los Blancos berhasil membuka keunggulan lewat gol Raul Gonzalez pada menit 8. Namun 5 menit berselang, Lucio membobol gawang Cesar Sanchez, sehingga kedudukan jadi sama kuat 1-1.
Akan tetapi, laga itu akhirnya menjadi milik Real Madrid. Sepakan ajaib Zinedine Zidane pada menit ke-45 memaksa Hans-Joerg Butt memungut bola dari gawangnya untuk kali kedua.
Itu bukan gol biasa, melainkan sebuah gol spesial yang hingga kini tercatat sebagai salah satu gol terbaik dalam sejarah Liga Champions. Spektakuler.
Jangan lupakan jasa Roberto Carlos atas terciptanya gol itu. Sebab, bek asal Brasil itulah yang bertungkus lumus mengadu sprint dengan Zoltan Sebescen untuk merebut bola umpan Santiago Solari.
Hasilnya, Carlos berhasil melepas umpan silang tinggi ke arah tengah. Si gelandang asal Prancis yang telah berada di bibir dalam kotak penalti langsung menendang bola dengan kaki kirinya, tanpa tedeng aling-aling. Gol.
ADVERTISEMENT
Sepanjang babak kedua, Leverkusen terus berusaha menyamakan kedudukan, tetapi urung berhasil. Kehadiran Iker Casillas yang masuk menggantikan Cesar Sanchez yang cedera menjadi 'kartu mati' lain bagi Leverkusen.
Alhasil, laga berakhir dengan skor 2-1. Real Madrid meraih gelar juara Liga Champions yang ke-9 sepanjang sejarah mereka, sedangkan Bayer Leverkusen meraih medali perak ketiga mereka musim itu. Neverkusen.
---
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi 1 unit SmartTV dan 2 Jersi Original klub Liga Inggris. Buruan daftar di sini.