
Jack Rodwell, 'Wonderkid' Inggris yang Meredup Sebelum Bersinar
20 Desember 2019 10:07 WIB

ADVERTISEMENT
Apakah kalian pernah main game Football Manager? Jika pernah, maka kalian pasti kenal, deh, sama Jack Rodwell.
ADVERTISEMENT
Ya, karena Rodwell merupakan salah satu wonderkid idaman gamer Football Manager pada masanya. Setidaknya, pada seri 2009 hingga 2012, para gamer kerap mentransfer eks pemain Everton itu ke dalam tim masing-masing.
Tapi, ya, namanya juga game. Apa yang ditampilkan tak selalu sama dengan realita. Malah kadang terbalik 180 derajat.
Di dunia Football Manager, Rodwell mungkin saja bisa memenangkan Ballon d'Or atau mengantar timnya juara Liga Champions. Namun di dunia nyata, huft, boro-boro sekadar jadi andalan, dia kini malah jadi sosok terbuang.
Betul bahwa pria kelahiran Southport ini pernah digadang-gadang jadi gelandang masa depan Timnas Inggris. Nyatanya, karier Rodwell malah tergambar miris. Membaca kilas hidupnya bikin hati meringis.
Pemain kelahiran 11 Maret 1991 ini sempat tampil apik selama membela Everton (2007-2012). Rodwell yang tampil 109 kali dan mencetak 8 gol dan 6 assist di lintas kompetisi bersama The Toffees dipercaya akan jadi gelandang bertahan hebat di masa mendatang.
Ketika Manchester City meminangnya pada pertengahan 2012, orang-orang mengira, "Inilah waktu bagi Rodwell untuk bersinar". Namun alih-alih berpendar, cahayanya malah padam.
ADVERTISEMENT
Rodwell gagal bersaing dengan Yaya Toure, Fernandinho, hingga Javi Garcia. Alhasil, tertendanglah dia dari Stadion Etihad. Dua gol dari 25 laga lintas kompetisi adalah jejak kecilnya dalam sejarah The Citizens.
Pada musim 2014/15, Rodwell bergabung dengan Sunderland. Dia memang sempat jadi pemain reguler di lini tengah The Black Cats, tetapi justru ini adalah awal dari kelenyapannya dari rimba Premier League.
Bersama klub yang bermarkas di Stadium of Lights ini cahaya kebintangan Rodwell kian meredup. Dia bahkan pernah melewati 39 laga Premier League tanpa kemenangan. Apes.
Bukan Sunderland-nya, tapi Rodwell sendiri. Ada masa di mana Rodwell tidak bisa membantu Sunderland meraih kemenangan.
Pada suatu waktu, Rodwell lalu cedera, dan di tengah-tengah itu Sunderland mampu menang tanpa dirinya. Sungguh sial nasibnya.
Singkat cerita, Sunderland terdegradasi pada akhir musim 2016/17, dan harus main di kompetisi level kedua pada musim berikutnya. Rodwell hanya main dua kali selama musim 2017/18.
ADVERTISEMENT
Dia bahkan dua kali minta dijual. Pertama pada Januari 2018 dan kedua pada April 2018, usai Sunderland dipastikan terdegradasi ke kompetisi level ketiga. Ya, Sunderland memang separah itu.
Jelas enggak mudah bagi seorang Jack Rodwell. Lha wong dulu disebut-sebut bakal mengisi skuat klub-klub papan atas Inggris atau Eropa, eh ladalah malah ambyar kariernya.
Musim lalu, Rodwell sempat membela Blackburn Rovers yang berkompetisi di EFL Championship. Dari 21 laga yang dilakoni di kompetisi level kedua Inggris itu, Rodwell mencetak satu gol.
Musim ini, Rodwell masih menjadi pemain tanpa klub. Bayangkan, dulu dia direbutkan, kini dia jadi sosok yang terlupakan, nyaris tak ada klub yang tertarik meminangnya. Ibaratnya, kamu dulu adalah pemuda idaman, tapi sekarang enggak ada menarik-menariknya.
ADVERTISEMENT
AS Roma sempat meliriknya, tetapi tak menemukan kesepakatan. Sekarang, Rodwell mencoba peruntungan di Sheffield United.
BBC melaporkan bahwa pemain yang kini berusia 28 tahun itu sudah mulai latihan bareng skuat The Blades. Tampaknya, dia masih mencari jalan 'pulang' ke Premier League, tempat di mana dia merasa seharusnya berada.
"Dia jelas pemain yang sangat berbakat yang harusnya bermain Premier League secara reguler, tetapi itu tak terjadi karena satu dan lain hal," kata pelatih Sheffield United, Chris Wilder.
"Ini bukan uji coba. Jack [berlatih] dalam beberapa hari. Kami tahu Jack. Dia tidak memiliki klub saat ini," tambah Wilder.
Wilder tidak mau memberi kepastian bahwa Rodwell sudah pasti akan dikontrak permanen oleh Sheffield United. Namun, dia mau memberinya kesempatan.
ADVERTISEMENT
"Dia jelas berbakat dan dia kini mencari 'rumah' dan itu bisa jadi pertimbangan [kami] ke depannya," pungkas Wilder.
Klub pujaan publik Bramall Lane itu memang kini sedang mencari pemain baru untuk memperkuat skuatnya. Hingga pekan ke-17 Premier League 2019/20, Enda Stevens dan kolega tengah bertengger di peringkat tujuh.
Sheffield United bukanlah tim dengan kualitas individu pemain yang menonjol, melainkan lebih mengedepankan kolektivitas tim dalam permainannya. Artinya, Rodwell juga tidak dituntut jadi sosok yang terlalu 'mewah' jika nanti bergabung dengan mereka.
Ini merupakan peluang bagus bagi Rodwell untuk menunjukkan kapasitasnya. Well, semoga beruntung, Rodwell.
---
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo buruan daftar di sini. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersey original.
ADVERTISEMENT