Chris Wilder 16:9

Kala Chris Wilder Mengangkat Derajat Sheffield United Kesayangannya

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
13 November 2019 13:26 WIB
comment
86
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Sheffield United. Foto: Reuters/Carl Recine
zoom-in-whitePerbesar
Logo Sheffield United. Foto: Reuters/Carl Recine
ADVERTISEMENT
Pada musim 2019/20, Sheffield United bisa dibilang sebagai tim 'kuda hitam' Premier League. Usai 12 pekan berjalan, The Blades kini bertengger di peringkat lima klasemen sementara.
ADVERTISEMENT
Sheffield United mencatatkan pencapaian yang jauh lebih baik dari dua klub promosi Premier League musim 2019/20 lainnya, yakni Aston Villa yang tersangkut di peringkat 17 dan Norwich City yang terbenam di posisi juru kunci.
Pastinya, suatu kapal tak mungkin bisa bertahan di lautan ganas tanpa kehadiran seorang nakhoda yang andal. Begitu juga klub sepak bola.
Di balik performa Sheffield United yang solid, ada pelatih yang andal meramu taktik. Namanya adalah Chris Wilder.
Pelatih Sheffield United, Chris Wilder. Foto: Reuters/Paul Childs
***
Mei 2016. Leicester City memastikan diri sebagai juara baru Liga Inggris era Premier League. The Foxes adalah lambang dari sebuah pembuktian. Bukti bahwa publik tidak bisa begitu saja meremehkan East Midlands untuk urusan sepak bola.
Ya, Leicester City adalah klub pertama dari kawasan tersebut yang bisa menjuarai Premier League. Pada era sebelumnya pun hanya ada dua klub yang bisa menjuarai kompetisi level teratas Inggris: Derby County (dua kali) dan Nottingham Forest (satu kali).
ADVERTISEMENT
Itu East Midlands. Lantas, bagaimana dengan Yorkshire? Faktanya, saat Jamie Vardy dan kolega sedang berpesta, tidak ada satu pun wakil Yorkshire di Premier League.
Meski begitu, ada satu klub asal Yorkshire yang bertekad untuk bangkit. Hanya berjarak sekitar 10 hari dari kepastian juara Leicester City, satu klub asal Yorkshire sebelah selatan mengangkat seorang pelatih baru.
Klub yang dimaksud adalah Sheffield United. Dan sosok yang dipilih jadi pelatih baru itu adalah Wilder, pria asli South Yorkshire, yang lahir di kota kecil bernama Stocksbridge (masih masuk dalam wilayah City of Sheffield).
Pria kelahiran 23 September 1967 ini sebenarnya tidak asing dengan atmosfer Bramall Lane. Semasa masih aktif bermain, Wilder yang dulunya bek ini sempat membela Sheffield United selama dua periode berbeda (1986-1992 dan 1998-1999).
ADVERTISEMENT
"Banyak suporter sudah mengenal saya dan mereka yang belum kenal bakal segera menyadari bahwa saya setia, pekerja keras, jujur, teliti, dan sepenuh hati dalam segala hal yang saya lakukan," ujar Wilder seperti dilansir situs resmi klub.
Bahkan, BBC menyebut bahwa Wilder juga merupakan fan Sheffield United. Nikmat mana lagi yang kamu dustakan ketika bisa bermain dan melatih klub kesayanganmu sendiri?
***
Perjalanan Wilder untuk membawa Sheffield United kembali ke Premier League tidaklah mudah. Pasalnya, saat itu, klub pujaan publik Bramall Lane tersebut sedang berkompetisi di League One --kompetisi level ketiga Inggris.
Namun, itu tak menjadikan Wilder patah semangat. Sosok yang sebelumnya menakhodai Northampton Town ini membawa Sheffield United menjuarai League One pada musim 2016/17.
ADVERTISEMENT
Yang membikin prestasi itu kian istimewa adalah The Blades total mengoleksi poin 100. Sebuah angka yang melambangkan kesempurnaan, meski nyatanya rekor mereka adalah 30 kali menang, 10 kali imbang, dan enam kali kalah.
Gelar juara itu juga berbuah jatah promosi ke EFL Championship --kompetisi yang satu level di bawah Premier League. Memang, pada musim 2017/18, performa Sheffield United biasa saja dan hanya finis di peringkat 10.
Namun, pada musim 2018/19, Wilder sukses membawa anak buahnya finis di posisi runner up. Artinya, mereka berhak promosi ke Premier League. Derajat terangkat. Terakhir kali Sheffield United berkompetisi di Premier League adalah musim 2006/07.
Selain itu, Wilder juga merengkuh penghargaan individu manajer terbaik versi League Managers Association. Prestasi ini terasa spesial karena ia menyingkirkan nama-nama pelatih beken macam Pep Guardiola dan Juergen Klopp.
ADVERTISEMENT
***
Aksi Chris Wilder usai pertandingan Sheffield United versus Liverpool. Foto: Action Images via Reuters/Carl Recine
Sebenarnya, apa, sih, yang membikin Chris Wilder bisa sukses membawa Sheffield United dua kali promosi dan kini bertengger di peringkat lima klasemen Premier League 2019/20?
Salah satunya, mungkin karena formasi 3-5-2 yang kerap diterapkannya dapat bekerja dengan baik. The Blades mungkin enggak punya pemain bintang yang menonjol, tetapi Wilder mampu membuat timnya bermain kompak secara kolektif.
Selain itu, penyerang legendaris Inggris, Alan Shearer, memberikan pujian kepada Wilder atas kesuksesannya di Sheffield United sejauh ini. Shearer menyebut Wilder adalah orang yang percaya dengan filosofi sepak bolanya sendiri dan berani menerapkannya.
"Dia memberikan kebebasan kepada pemainnya untuk bermain dan mengekspresikan diri mereka," ujarnya, dilansir situs resmi Premier League.
Para pemain Sheffield United berselebrasi usai menang 3-0 atas Burnley. Foto: REUTERS/Jon Super
"Dia (Wilder) membawanya (filosofi sepak bolanya) di liga bergengsi melawan tim-tim besar dan itu bekerja dengan sempurna untuknya," lanjut Shearer.
ADVERTISEMENT
Terkait 'kebebasan' dan 'mengekspresikan diri' tampaknya itu selaras dengan kalimat yang diucapkan Wilder saat pertama kali diperkenalkan sebagai pelatih Sheffield United.
"Saya ingin Bramall Lane kembali menjadi tempat yang menakutkan. (Tapi) saya tidak ingin para pemain merasa bermain di depan 20.000 penggemar adalah beban," ujar Wilder saat itu.
Ya, tampaknya Wilder punya tips dan trik khusus untuk mewujudkan ucapannya. Apa pun itu, tampaknya berhasil. Lha wong, manusia sekelas Shearer saja mampu menyadarinya.
Biarlah Bramall Lane mampu menyajikan atmosfer yang mengerikan bagi lawan. Namun jangan sampai, atmosfer itu malah membebani para pemain-pemain Sheffield United juga.
Malah, Wilder mengajak para pemain untuk 'bersahabat' dengan suporter. Ya, Wilder adalah sosok yang peduli dengan fans dan dia ingin para pemainnya juga.
ADVERTISEMENT
"Bocah-bocah ini (para pemain Sheffield United) sangat ingin melakukan yang terbaik untuk diri mereka sendiri, tetapi yang lebih penting, (adalah untuk) klub (juga fans). Mereka harus seperti itu (peduli kepada fans) kalau mau bermain untuk kami," ujar Wilder dilansir BBC.
Wilder paham, suporter yang datang ke stadion untuk mendukung timnya dan fans yang menonton di rumah atau di mana pun amat mengharapkan mereka meraih hasil positif.
Dan Wilder selalu ingin mewujudkan impian mereka. Memberikan ingatan yang indah kepada fans, terutama bagi mereka yang sudah rela menghabiskan perjalanan jauh menuju stadion.
----
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo, buruan daftar di sini. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersey original.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten