Kata Hudson-Odoi soal Frank Lampard: Dia Keras Kepadaku

Callum Hudson-Odoi bersama pelatihnya, Frank Lampard. Foto: Reuters/John Sibley

Pada musim 2019/20, Chelsea harus menjalani musim dengan cara yang 'tak biasa'. Maklum, mereka biasanya kerap membeli pemain-pemain dengan harga 'wah' sejak 'invasi' Russian Money.

Namun, musim ini mereka mendapatkan larangan beraktivitas di bursa transfer pemain. Jadi, mau tidak mau, mereka harus memanfaatkan skuat yang ada, yang didominasi oleh pemain-pemain muda.

Siapa sangka, ternyata para talenta muda ini bisa menunjukkan performa yang apik. Salah satunya, Callum Hudson-Odoi.

Pemain Chelsea, Callum Hudson-Odoi Foto: REUTERS/Hannah McKay

Menurut winger Timnas Inggris ini, pelatih The Blues, Frank Lampard, adalah sosok yang berpengaruh terhadap performanya. Lampard kerap memotivasinya untuk bisa terus berkembang.

"(Lampard) keras kepadaku, tetapi itu dengan cara yang baik karena dia ingin aku meningkatkan (performaku) dan terus menjadi lebih baik. Manajer (Lampard) sangat ketat padaku tetapi selalu untuk tujuan yang lebih baik," ujarnya, dilansir The Independent.

Masih ingat momen ketika Chelsea menang 7-1 atas Grimsby Town FC di babak ketiga Piala Liga pada 25 September 2019? Meski menang telak atas klub yang berada di kompetisi level keempat sepak bola Inggris itu, Lampard tak sungkan kinerja timnya di depan media.

Saat di ruang ganti pun legenda The Blues yang memegang rekor pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah klub itu juga tak banyak basa-basi. Hudson-Odoi juga tak lepas dari sasaran kritiknya.

Padahal, laga kontra Grimsby Town itu merupakan laga pertama Hudson-Odoi setelah lima bulan absen karena cedera achilles. Meski mencetak satu gol, tetapi dia tak lepas dari sasaran kritik Lampard.

"Dia ingin menang dengan cara terbaik, bukan cuma hasilnya tapi juga kinerja," kata Hudson-Odoi.

"Pada momen jeda babak pertama, dia (Lampard) bilang ke saya, 'Cal, kamu bisa melakukan beberapa hal dengan lebih baik'. Dia agak kritis, tetapi itu sangat membantu karena sekarang aku mencoba lebih mendengarkannya," lanjutnya.

Pelatih Chelsea, Frank Lampard. Foto: Reuters/Lee Smith

"Dia bilang kepadaku untuk lebih banyak mengisi ruang, berlari di belakang bek, membuat (pergerakan) di berbagai sisi. Aku mendengarkannya dan berpikir 'Nanti di babak kedua cobain, ah'," katanya.

"Aku mencoba lebih banyak (menerapkan saran Lampard) dan itu berhasil. Saya mendapat peluang, jadi (ke depannya) aku harus terus mendengarkannya agar performaku meningkat," lanjutnya.

Well, meski lebih sering ditempatkan sebagai gelandang tengah saat masih aktif bermain, tetapi tampaknya Lampard juga paham ihwal pergerakan seorang winger. Ya, yang namanya pelatih memang mesti seperti itu, terlepas dari apa pun posisi bermainnya di masa lalu.

Sepanjang musim ini, Hudson-Odoi sudah mencetak satu gol dan empat asis dari total 11 laga lintas kompetisi. Dia sudah mencatatkan 1,7 umpan kunci per laga.

Meski begitu, dia memang benar-benar harus lebih banyak mendengarkan Lampard. Sebab, ada beberapa aspek yang mesti diperbaiki agar tak kehilangan tempat di skuat pelatih berusia 41 tahun itu.

Misalnya, jumlah dribel suksesnya baru mencapai 0,8 per laga; total umpan silang akuratnya pun cuma 0,5 per laga; bahkan tembakan akuratnya hanya 0,3 per laga. Itu semua adalah aspek penting yang harus dimiliki winger dan Hudson-Odoi harus memperbaikinya.

---

Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo, buruan daftar di sini. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersey original.