Kerinduan Modric pada Ronaldo Adalah Bukti Loyonya Lini Depan Real Madrid

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
Konten dari Pengguna
15 Juni 2020 19:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Supersoccer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Cristiano Ronaldo di pertandingan terakhir bersama Real Madrid. Foto: AFP/Paul Ellis
zoom-in-whitePerbesar
Cristiano Ronaldo di pertandingan terakhir bersama Real Madrid. Foto: AFP/Paul Ellis
ADVERTISEMENT
Ketika Ronaldo hengkang ke Juventus pada musim panas 2018, para penggemar Los Blancos layak bersedih. Bahkan, sebetulnya kesedihan itu wajar. Sebab, megabintang asal Portugal itu merupakan bomber utama Real Madrid.
ADVERTISEMENT
Namun di sisi lain, ada sejumlah fan yang bersuara sok tegar: "No Cristiano, no problem". Apa benar begitu?
Nyatanya, pernyataan Modric kepada La Gazzetta dello Sport barusan menyiratkan bahwa ada masalah di lini depan Real Madrid usai kepergian Ronaldo. Intinya, El Real belum menemukan sosok bomber garang anyar.
Begini, selama sembilan musim diperkuat si penyerang asal Madeira, Madrid nyaris selalu bisa mencetak lebih dari 100 gol dalam semusim La Liga. Hanya pada musim terakhir Ronaldo (2017/18) mereka gagal, tetapi masih mending karena setidaknya mereka masih bisa mencetak 94 gol.
Nah, pada musim lalu, musim perdana usai ditinggal Ronaldo, Madrid hanya bisa membukukan 63 gol di La Liga. Jomplang sekali, bukan?
Momen Cristiano Ronaldo mencetak hattrick perdananya di La Liga pada 5 Mei 2010. Foto: JAVIER SORIANO / AFP
Ya, mau bagaimana lagi? Lha wong, lini depan mereka yang tadinya diperkuat Ronaldo mendadak diisi oleh Mariano Diaz.
ADVERTISEMENT
Memang, mereka masih punya Karim Benzema, tetapi dia tidak berada di level Ronaldo maupun Lionel Messi. Penyerang asal Prancis itu kadang kurang konsisten dan tak selalu bisa memecah kebuntuan di situasi penting.
Khusus sepanjang musim 2019/20, dia telah mencetak 19 gol di berbagai kompetisi. Namun, hanya 3 gol yang dicetaknya dari 13 laga di lintas ajang pada tahun 2020.
Karim Benzema. Foto: Reuters/Marcelo Del Pozo
Gareth Bale? Ah, kalian tahu sendirilah.... Performa winger asal Wales yang diboyong Madrid dengan mahar lebih besar dari Ronaldo itu lebih angin-anginan ketimbang Benzema. Terlebih, dia akrab dengan cedera.
Kami sebelumnya sudah membahas bahwa titik lemah Real Madrid memang ada di lini depan. Sebelum La Liga 2019/20 dilanjutkan kembali, mereka cuma mencetak 49 gol.
ADVERTISEMENT
Memang, sih, angka itu menjadikan mereka sebagai tim terproduktif kedua di La Liga musim ini. Namun, sejauh sekali jika dibandingkan dengan Barcelona yang sebelum kompetisi dilanjutkan mampu membikin 63 gol.
Nah, pada Senin (15/6/2020) dini hari WIB, Real Madrid menang 3-1 atas Eibar. Skor yang cukup bagus, tetapi sebenarnya ada masalah di situ.
Tiga pencetak gol Madrid bukanlah striker, melainkan satu gelandang (Toni Kroos) dan dua bek (Marcelo dan Sergio Ramos). Ke mana para penyerang dan winger mereka?
Cristiano Ronaldo kerap jadi pahlawan kemenangan Real Madrid. Foto: Reuters/Carl Recine
Zinedine Zidane harusnya sadar bahwa ada yang salah dengan timnya ketika pemain terproduktif kedua di timnya adalah seorang bek. Ya, bek yang kami maksud adalah Ramos yang sudah mencetak 8 gol di lintas ajang pada musim ini.
ADVERTISEMENT
Madrid sebetulnya sudah berikhtiar dengan mendatangkan Eden Hazard dan Luka Jovic. Akan tetapi, jumlah gol mereka masih jauh dari harapan. Jadi, Madrid sungguh tak baik-baik saja usai Cristiano Ronaldo hengkang.
---
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi 1 unit SmartTV dan 2 Jersi Original klub Liga Inggris. Buruan daftar di sini.