Cesc Fabregas saat berkostum Arsenal

Ketika Fabregas Melempar Pizza ke Arah Sir Alex Ferguson

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
8 Januari 2020 12:00 WIB
comment
121
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cesc Fabregas saat berkostum Arsenal. Foto: AFP/GRAHAM STUART
zoom-in-whitePerbesar
Cesc Fabregas saat berkostum Arsenal. Foto: AFP/GRAHAM STUART
ADVERTISEMENT
Cesc Fabregas ini sudah seperti selebtwit saja. Entah lagi gabut atau mencoba pansos, gelandang asal Spanyol ini tiba-tiba membuka sesi tanya jawab alias Q n A dengan para followers-nya di Twitter.
ADVERTISEMENT
Duh, kayaknya tinggal menunggu waktu saja untuk kita melihatnya jadi Youtuber juga, nih. Siapa tahu bisa menyaingi popularitas Pewdiepie atau 'putra petir' dari negeri +62.
Jadi, dalam sesi tanya jawab yang berlangsung Selasa (7/1/2020) malam WIB itu, Fabregas menjawab berbagai ragam pertanyaan dari followers-nya. Mulai dari yang serius hingga yang bernuansa konyol.
Akun resmi Soccer AM (@SoccerAM) --sebuah acara talkhshow komedi garapan Sky Sports-- bertanya soal momen 'sungguh-terlalu' Fabregas sekitar 15,5 tahun silam. Itu adalah ketika dia melemparkan pizza ke arah Sir Alex Ferguson.
"Topping apa yang terdapat pada pizza yang kamu lemparkan ke Sir Alex Ferguson saat Battle of the Buffet? 🍕" tanya @SoccerAM
"Pepperoni... 😂😅" jawab Fabregas.
Sungguh pertanyaan dan jawaban yang sangat berfaedah. Luar biasa, sungguh inspiratif! Orang yang menulis artikel ini tiba-tiba jadi pengin pesan pizza untuk makan siang nanti, meski risiko setelahnya adalah harus berpuasa hingga dua hari ke depan.
ADVERTISEMENT
Ehem. Balik lagi. Kok, bisa-bisanya eks pemain Arsenal itu melempar pizza ke sang pelatih legendaris Manchester United? Apa yang terjadi? Apa pula itu Battle of Buffet?
Jadi begini, kalian ingat 'kan bahwa Arsenal pernah menjalani era tak terkalahkan di Premier League selama 49 laga beruntun? Nah, di laga ke-50, tren itu terputus. Klub yang mengalahkan mereka adalah Manchester United.
Cesc Fabregas saat berkostum Arsenal di laga melawan Manchester United pada musim 2007/08. Foto: AFP/CARL DE SOUZA
Laga yang berlangsung di Old Trafford pada 24 Oktober 2004 itu berlangsung ketat dan panas. 'Iblis Merah' memang menang 2-0, tetapi kemenangan itu tak lepas dari kontroversi.
Salah satu pemicu panasnya situasi adalah hadiah penalti untuk Manchester United usai Wayne Rooney tampak dilanggar di kotak penalti oleh Sol Campbell. Kubu Arsenal merasa penalti itu tak adil. Penyerang yang kini membela Derby County itu dituding diving.
ADVERTISEMENT
Namun, apa mau dikata? Waktu itu belum ada VAR yang bisa membantu wasit menilai ulang insiden. Jadi, wasit Mike Riley tetap pada keputusannya. Ruud van Nistelrooy sukses mengeksekusi bola dengan baik.
Memasuki akhir laga, The Gunners tetap tak mampu menyamakan skor. Yang ada, mereka malah kebobolan lagi di menit 90, lewat Rooney sendiri.
Usai peluit panjang dibunyikan, ketegangan antara kedua kubu tak kunjung mereda. Malah semakin menggila.
Campbell menolak berjabat tangan dengan Rooney. Selain itu, tak ada satu pun pemain dari kedua kubu yang saling bertukar jersi. Ya, iyalah. Lha, wong, tensinya masih tinggi.
Enggak cuma itu, terjadi pula keributan di lorong menuju ruang ganti. Beberapa pemain Arsenal geram karena Rio Ferdinand mengklaim penghargaan sebagai pemain terbaik laga itu. Mereka bahkan sampai harus dilerai oleh polisi.
ADVERTISEMENT
Sudah begitu, aduh, ini yang bikin paling tepok jidat. Baik Arsene Wenger maupun Sir Alex Ferguson, meski sudah aki-aki, enggak bisa kasih contoh yang baik.
Sang pelatih asal Prancis berkonfrontasi dengan Van Nistelrooy karena dia tidak senang dengan perlakuan penyerang Belanda itu terhadap Ashley Cole dalam laga tersebut.
Ferguson lalu turun tangan dan menyuruh Wenger untuk meninggalkan para pemainnya. Namun, Wenger lalu menantang pelatih asal Skotlandia itu dan berkata, "Kamu mau apa?"
Arsene Wenger dan Sir Alex Ferguson. Kawan sekaligus lawan. Foto: PAUL ELLIS / AFP
Di tengah-tengah kekacauan itu, tiba-tiba ada pizza yang melayang di udara ke arah Ferguson. Selain pizza, ada juga yang bilang bahwa kopi dan sup tomat juga dilemparkan hari itu.
Namun, yang lebih viral adalah soal pizza. Mungkin, bisa jadi inilah sebabnya kenapa laga tersebut dinamai Battle of Buffet. Secara harfiah, 'buffet' dalam Bahasa Indonesia artinya 'prasmanan'.
ADVERTISEMENT
Prasmanan identik dengan makanan. Pizza adalah makanan. Mungkin begitu logikanya. Untung kejadian ini di London. Coba kalau di Jakarta. Bukan pizza yang dilempar, melainkan makanan macam rendang, semur, sampai ketupat sayur.
Ilustrasi pizza. Foto: Safira Maharani/kumparan
Tadinya, enggak ada yang tahu siapa pelaku pelempar pizza itu. Pokoknya, disinyalir pelakunya adalah pemain Arsenal.
Cole pernah ditanya soal ini, tapi enggak menyebut nama. Pokoknya, bukan orang Inggris maupun orang Prancis. Sialnya, enggak ada juga rekaman soal insiden ini. Andai itu terjadi sekarang, pasti sudah viral di jagad maya.
Kemudian, entah bagaimana ceritanya, terduga pelaku mengerucut pada sosok Fabregas. Tapi, enggak ada yang benar-benar tahu. Bahkan Ferguson sendiri juga enggak tahu.
"Mereka bilang Cesc Fabregas yang melemparkan pizza kepadaku, tetapi, sampai hari ini, aku tidak tahu siapa pelakunya," ujar Ferguson dalam buku otobiografinya, Alex Ferguson: My Autobiography (2013).
Sir Alex Ferguson: "Hahaha... Ada-ada saja anak muda". Foto: AFP/Paul Ellis
Namun akhirnya, pada salah satu episode acara komedi-olahraga Inggris, A League of Their Own, Fabregas mengaku bahwa dialah pelakunya.
ADVERTISEMENT
"Apa Anda memang pelaku pelemparan pizza itu?" tanya sang pembawa acara, James Corden.
Lantas, Fabregas menjawab, "YEEESSSS!!!"
Sampai di sini, kalian, terutama penggemar Manchester United, pasti berpikir bahwa Fabregas adalah sosok yang kurang ajar. Berani-beraninya sama orang tua.
Namun, mau tahu apa yang paling kurang ajar?
Faktanya, Fabregas tidak main di laga itu. Dia hanya mengisi bangku cadangan kala rekan-rekannya berjibaku di lapangan. Tapi giliran ribut-ribut, dia malah ikutan dan sialnya kelakuan dia malah jadi sejarah tak terlupakan Premier League.
---
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo buruan daftar di sini. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersey original.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten