Konten dari Pengguna

Kisah Joshua Kimmich Jadi Pesepak Bola di Era New Normal

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
6 Juni 2020 16:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Supersoccer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Manuel Neuer, Joshua Kimmich, dan Benjamin Pavard. Foto: Federico GAMBARINI/POOL/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Manuel Neuer, Joshua Kimmich, dan Benjamin Pavard. Foto: Federico GAMBARINI/POOL/AFP
ADVERTISEMENT
Pandemi corona memaksa sepak bola terbiasa dengan new normal. Pengaruhnya bukan cuma meniadakan eksistensi suporter di tribune, tetapi juga berefek pada kebiasaan di ruang ganti. Pemain Bayern Muenchen, Joshua Kimmich, menceritakan kisahnya.
ADVERTISEMENT
Pertama, soal rasanya bermain di stadion tanpa penonton. Sekilas, hal itu tampak tak berpengaruh apa-apa pada performa pemain. Padahal, kalau menurut Kimmich, dampaknya ada banget.
Contohnya, pada laga Borussia Dortmund vs Bayern. Kimmich selaku pencetak gol tunggal kemenangan Die Roten di laga Bundesliga itu merasa ketidakhadiran suporter Der BVB di Signal Iduna Park membawa 'keuntungan' tersendiri'.
"Biasanya terasa lebih banyak adrenalin dan ketegangan jika [laga Der Klassiker itu] ditonton 80.000 penggemar, [mereka] suka berteriak seusai momen sepak pojok atau peluang lainnya," katanya kepada The Guardian.
"Kau harus memotivasi dirimu sendiri dan rekan setimmu. Normalnya, fokus para pemain teralihkan oleh kehadiran fan [tim lawan]. Kau bisa membuat lebih banyak kesalahan dan merasa lebih puas jika mencetak gol," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Intinya, kalau ada penonton, jalannya laga bakal terasa lebih emosional. Sebab, menurut Kimmich, suara-suara yang dibuat para suporter bisa memengaruhi psikis pemain.
Stadion sepi saat Borussia Dortmund vs Bayern Muenchen di Signal Iduna Park, Selasa (26/5). Foto: Reuters/Pool/Federico Gambarini
Oke, itu soal permainan. Bagaimana dengan aspek lainnya? Pemain 25 tahun itu juga bercerita soal penerapan social distancing di luar lapangan.
"Kami memakai masker wajah di hotel. [Biasanya], kami duduk bersama di hotel, restoran, dan bus menuju pertandingan, [tetapi kini] semua orang duduk sendirian. Sangat berbeda. Di ruang ganti, kami memasang jarak dua meter atau lebih dari satu meter," jelasnya.
Lebih lanjut, Kimmich juga mengatakan bahwa para pemain dilarang membilas tubuh dengan shower yang tersedia di stadion. Mereka harus melakukannya di rumah.
Joshua Kimmich. Foto: AFP/Christof STACHE
"Ada protokol kesehatan. Kami diuji setiap tiga atau empat hari sekali dan setiap hari sebelum pertandingan. Ini sangat aman," terangnya.
ADVERTISEMENT
Ya, itu juga. Para pemain klub-klub Bundesliga juga melakukan tes kesehatan secara berkala. Meminimalisir risiko.
Nah, bicara soal risiko, ancaman yang hadir bukan hanya tentang keterpaparan terhadap COVID-19, tetapi juga cedera. Kompetisi sempat tertangguhkan dan berakibat pada molornya tenggat penyelesaian Bundesliga musim 2019/20.
Pertanyaannya, kapan musim baru dimulai? Kalau jedanya mepet, para pemain berpotensi tak mendapat istirahat yang cukup dan rentan terhadap cedera.
Para pemain Bayern Muenchen merayakan gol Joshua Kimmich ke gawang Borussia Dortmund. Foto: Federico Gambarini/Pool via REUTERS
"Faktor fisik sangat penting bagi kami. Aku tak tahu perbedaan antara kondisi normal dan new normal, apakah kami bakal lebih sering main atau tidak, bakal lebih intensif atau tidak. Kami belum mengalami cedera otot, tetapi itu bisa menjadi masalah saat musim baru dimulai karena kami tak mendapat libur panjang," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Yang pasti, itu merupakan PR besar bagi federasi sepak bola Jerman dan juga federasi sepak bola negara lain. Namun, satu yang pasti, semoga sisa musim ini dapat diselesaikan tanpa ada aral melintang.
---
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi 1 unit SmartTV dan 2 Jersi Original klub Liga Inggris. Buruan daftar di sini.