Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kisah 'Kakakku Idolaku' ala Javi Martinez
13 Maret 2020 20:28 WIB
Tulisan dari Supersoccer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Josep Guardiola, Ronaldo de Lima, Rivaldo, Raul, Roberto Carlos, Fernando Hierro. Enam orang ini adalah contoh nama pesepak bola beken di La Liga pada era 90-an.
ADVERTISEMENT
Boleh saja mereka hebat di lapangan hingga dielu-elukan para fans. Boleh juga mereka menginspirasi banyak bocah untuk bercita-cita jadi pesepak bola profesional.
Namun, ada satu bocah yang sekarang sudah jadi pesepak bola sukses, tetapi kayaknya tidak menjadikan enam nama tadi sebagai panutan utamanya. Bocah itu bernama Javier Martinez Aginaga. Kini, kita lebih mengenalnya dengan sapaan “Javi”.
Waktu masih kecil, pemain yang kini bisa bermain sebagai bek dan gelandang itu punya mimpi untuk membela Athletic Bilbao. Jadi, wajar, sih, jika Javi mungkin enggak terinspirasi dengan nama-nama pemain yang disebutkan tadi karena mereka bermain untuk Real Madrid dan Barcelona.
Namun ternyata, jagoan Athletic Bilbao pada masa itu, seperti Aitor Larrazabal, juga bukan inspirasi utamanya. Lantas, siapa yang kemudian menginspirasi Javi untuk menjadi pesepak bola profesional dan bermain untuk klub kebanggaan publik Basque itu?
ADVERTISEMENT
Jawabannya adalah Alvaro Martinez. Kakak kandungnya sendiri, yang berusia 9 tahun lebih tua darinya.
Di era kiwari, sangat wajar kalau kamu lebih kenal nama Javi Martinez daripada abangnya itu. Sebab, karier Javi memang lebih moncer dari Alvaro. Trofi bergengsi di level klub hingga internasional sudah direngkuh pesepak bola yang kini bermain untuk Bayern Muenchen ini.
Sementara Alvaro? Dia tidak banyak menghabiskan kariernya di kompetisi level teratas. Ia lebih akrab dengan kompetisi level kedua hingga keempat di Spanyol.
Alvaro kini sudah pensiun, klub terakhir yang dibelanya adalah Barakaldo pada musim 2009/10, yang pada saat itu bermain di Segunda Division B--kompetisi level ketiga.
Bahkan, ketika Alvaro menjadi inspirasi bagi Javi cilik, saat itu status Alvaro baru sebagai pemain tim cadangan Athletic Bilbao, bukan tim utama. Meski begitu, Javi mengaku bahwa itulah yang kemudian membuatnya ingin membela Bilbao.
ADVERTISEMENT
“Beberapa orang memiliki idola seperti [kalau di masa sekarang] Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo, tetapi kakakku (Alvaro Martinez) adalah idolaku. Ketika aku berusia delapan atau sembilan tahun, kakakku bermain di tim cadangan Athletic Bilbao, dan bermain untuk Bilbao adalah impianku,” kata pria kelahiran 2 September 1988 ini kepada DW.
“Aku biasa menonton pertandingannya dan melakukan perjalanan keliling utara Spanyol, dan aku akan berkata pada diri sendiri, ‘Aku ingin menjadi seperti dia (kakakku), dan bermain seperti dia.’ Dia adalah cerminku, contoh bagiku untuk segalanya,” lanjut Javi.
Pada tahun 2005, Javi memulai karier profesionalnya bersama Osasuna, tetapi ia tak pernah berhasil bermain untuk tim utama, melainkan hanya tim cadangan mereka saja. Meski begitu, bakatnya tetap tercium oleh Athletic Bilbao yang kemudian merekrutnya pada 2006.
ADVERTISEMENT
Di sinilah, kakaknya kembali memegang peranan penting dalam hidupnya. Javi--juga Alvaro--lahir di Estella. Osasuna adalah tim yang berbasis di Pamplona. Kesamaannya, dua daerah itu berada di Autonomous Community Navarre. Pindah ke Bilbao, artinya Javi harus jauh dari keluarga karena Bilbao berada di Basque Country.
“Saat aku pindah (ke Bilbao), itu adalah kehidupan baru, kota baru. aku hanya minta satu hal saat menandatangani kontrak: Kakakku boleh ikut denganku. Saat itu, dia (Alvaro) sedang bermain untuk sebuah klub di Barcelona (UE Figueres), tetapi dia lalu meninggalkannya untuk ikut denganku, mengajak serta pacarnya. Itu enggak gampang buat dia dan aku mengapresiasinya dan berterima kasih karena sudah membantuku,” ujar Javi.
Asal tahu saja, nih, UE Figueres saat itu bermain di Segunda Division B. Alvaro ikut pindah ke Basque Country, tetapi bukan untuk membela Bilbao. Sebelumnya, bahkan Alvaro tidak pernah mampu menembus tim utama Bilbao.
ADVERTISEMENT
Alhasil, Alvaro yang berposisi sebagai bek kanan itu main untuk tim Basque Country lainnya, Sestao River Club--yang saat itu juga main di Segunda Division B. Meski begitu, ia tetap menjadi inspirasi utama bagi Javi, yang kemudian mampu menjadi andalan Athletic Bilbao dan kini Bayern.
Dari cerita ini bisa disimpulkan, kita kadang mungkin tak perlu jauh-jauh cari inspirasi dan motivasi dari ceramah motivator kondang hingga mereka yang menawarkan ‘jalan emas’. Boleh, sih, sekali-kali.
Namun yang paling penting: Itu coba lihat emak, bapak, atau abang kita. Jangan sampai nih, ya, itu video motivator ditonton setiap hari, tetapi nasihat keluarga saban hari kagak didengerin.
Jangan anggap remeh mereka. Mereka mungkin orang sederhana yang hartanya enggak sampai miliaran rupiah dan namanya tak setenar para selebritas. Namun tak jarang, dari hal sederhana itulah kita bisa temukan inspirasi, motivasi, hingga cinta.
ADVERTISEMENT
---
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo buruan daftar di sini.
Bagi yang mau nonton langsung siaran Liga Inggris, bisa ke Mola TV; dan bagi yang ingin merasakan kemeriahan Nobar Supersoccer, bisa cek list schedule-nya di SSCornerID. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersey original.