Liga Champions: Komentar Pedas Thierry Henry usai Arsenal Kalah di Final 2006

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
Konten dari Pengguna
17 Mei 2020 15:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Supersoccer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Trofi Liga Champions. Foto: Valery Hache/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Trofi Liga Champions. Foto: Valery Hache/AFP
ADVERTISEMENT
Final Liga Champions 2006 boleh jadi adalah titik kulminasi karier Arsene Wenger di Arsenal. Kekalahan dari Barcelona di laga itu hanya awal untuk perjalanan tahun-tahun suram berikutnya. Meski begitu, khusus laga itu, Thierry Henry punya pendapatnya sendiri.
ADVERTISEMENT
Si 'raja gol' The Gunners merasa penyebab kekalahan timnya adalah karena wasit berat sebelah. Kalau kalian ingat atau tahu, Jens Lehmann menerima kartu merah pada laga tersebut usai dinilai melanggar Samuel Eto'o di luar kotak penalti.
Sejak saat itu, mulai menit ke-18, Arsenal cuma bermain dengan 10 orang dan itu menjadi kerugian tersendiri. Meski sempat unggul 1-0 pada babak pertama, hasil akhir laga 17 Mei 2006 itu adalah 2-1 untuk kemenangan Blaugrana.
Well, kartu merah tersebut hanyalah satu dari sekian keputusan kontroversial wasit Terje Hauge dalam laga di Stade de France itu. Bagi Henry, ada sejumlah keputusan Hauge lainnya yang dinilainya merugikan Arsenal.
"Aku tak tahu apakah wasit 'mengenakan jersi' (berada di pihak) Barcelona karena mereka (para pemain Barcelona) menendangku di semua area. Beberapa keputusannya aneh. Mungkin lain kali, aku perlu belajar diving. Namun aku bukan wanita, sehingga memilih tetap berdiri," ujarnya, dilansir The Guardian.
ADVERTISEMENT
"Aku berharap wasit melakukan tugasnya [dengan baik], tetapi aku rasa dia tidak melakukannya. Padahal, aku ingin melihat wasit yang berkualitas," lanjut penyerang asal Prancis itu.
Thierry Henry adalah topskorer abadi Arsenal. Foto: Action Images/Alex Morton via Reuters
Kalaupun ada pemain yang begitu membuat dirinya sebal, mereka adalah duo bek tengah armada Frank Rijkaard: Carles Puyol dan Rafael Marquez.
"Aku juga diberi tahu bahwa gol pertama mereka [yang dicetak Samuel Eto'o] harusnya offside. Mereka (Barcelona) sudah tim yang bagus, sehingga jika Anda membantu mereka, akan sangat sulit untuk mengalahkan mereka," sambungnya.
Samuel Eto'o, pencetak gol pertama Barcelona di final Liga Champions 2006. Foto: AFP/Lluis Gene
Juliano Belletti, penentu kemenangan Blaugrana di final Liga Champions 2006. Foto: AFP/GABRIEL BOUYS
Khusus untuk perkara kartu merah Lehmann, Hauge mengakui kesalahannya. Wasit asal Norwegia itu merasa terlalu cepat dalam mengambil keputusan.
"Aku harus mengakui sedikit lebih cepat dalam meniup peluit itu, tetapi aku sangat fokus pada apa yang terjadi," kata Hauge kepada tabloid Norwegia, Verdens Gang, dilansir Eurosport.
ADVERTISEMENT
"Itu adalah situasi yang kurang menguntungkan, tetapi aku harus tetap pada pendirianku. Aku mestinya mungkin menunggu sebentar [dan mempertimbangkannya], tetapi begitulah kesulitan yang dihadapi wasit," tambah Hauge.
Yah, apa boleh bikin? Nasi sudah menjadi bubur.
Eh, tetapi bicara soal Hauge "mengenakan jersi Barcelona", sarkasme Henry itu jelas sulit dibuktikan kebenarannya. Satu yang pasti, dirinya sendirilah yang kemudian mengenakan jersi merah-biru El Barca, secara harfiah, selama 2007-2010.
Thierry Henry. Foto: JOSEP LAGO / AFP
Dan tentunya, bersama Barcelona-lah, Thierry Henry bisa benar-benar merasakan nikmatnya mengangkat trofi 'si Kuping Besar' pada musim 2008/09 dan 2009/10. Jadi, if you can't beat them, join them. Begitu, ya, Henry?
---
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi 1 unit SmartTV dan 2 Jersi Original klub Liga Inggris. Buruan daftar di sini.
ADVERTISEMENT