Man United, Treble

Liverpool Gagal Treble, Buat Apa Dikomparasi dengan Manchester United 1998/99?

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
6 Maret 2020 13:51 WIB
comment
169
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Chelsea dan Liverpool berduel. Foto:  REUTERS/Hannah Mckay
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Chelsea dan Liverpool berduel. Foto: REUTERS/Hannah Mckay
ADVERTISEMENT
Bermimpi setinggi langit itu boleh. Punya impian besar itu juga tak ada yang melarang. Namun, jika sudah kadung gagal, silakan coba lagi tahun depan. Pesan ini untuk Liverpool yang berambisi meraih treble laiknya Manchester United.
ADVERTISEMENT
Ya, skuat 'Setan Merah' musim 1998/99 adalah skuat yang menjuarai Premier League, Liga Champions, dan Piala FA sekaligus. Hingga kini, belum ada tim lain yang mampu menyamai raihan tim besutan Sir Alex Ferguson pada masa itu.
Wes Brown jelas merasa beruntung bisa menjadi bagian dari skuat itu. Maka dari itu, pemegang 23 caps Timnas Inggris itu menegaskan agar jangan membandingkan skuat Manchester United 1998/99 dengan Liverpool 2019/20.
Kenapa? Sederhana. Sebab skuat yang disebut terakhir sudah gagal meraih treble.
“Tim Liverpool ini adalah tim yang sangat bagus. Mereka benar-benar mendominasi liga musim ini. Namun, karena mereka belum bisa meraih treble, maka tidak ada perbandingan yang bisa dibuat," ujarnya kepada talkSPORT.
"Itu sama sekali bukan pertanyaan bagiku. Anda hanya dapat membuat perbandingan jika tim (Liverpool) telah benar-benar melakukannya. Merengkuh treble adalah hal yang sulit,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Well, ucapan pria 40 tahun itu ada benarnya. Perbandingan dua tim itu menjadi tidak apple-to-apple. Sebab, yang satu gagal, sedangkan yang satu lagi betul-betul treble.
Apakah ini skuat terbaik Liverpool abad ke-21? Foto: REUTERS / Ibraheem Al Omari
Kalau ditanya bagusan mana, ya, alat pembandingnya boleh dibilang cuma trofi. Musim ini, Liverpool sudah tersingkir dari Piala FA dan Piala Liga Inggris sehingga tidak ada jalan untuk meniru pencapaian Manchester United 11 musim silam.
Brown masih ingat betul bagaimana rasanya bisa menjuarai Premier League, Piala FA, dan Liga Champions sekaligus dalam semusim. Jelas, dia menyebut pencapaian itu sebagai kenangan terbaiknya selama berkarier sebagai pesepak bola.
“Itu adalah kenangan terbaik. Aku adalah pemain berusia 19 tahun dan mendapat pengalaman [bermain] di Premier League dan Eropa," kenang Brown.
Eks pemain Manchester United, Wes Brown. Foto: Arif Utama/kumparan
“Itu adalah masa-masa yang spesial. Isi skuat dan gaya bermain mereka. Bahkan pada hari-hari buruk, ketika kami tidak bermain bagus, kami tetap bisa mendapatkan hasil [positif]," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Brown memulai debut profesionalnya membela Manchester United di pengujung musim 1997/98. Laga melawan Leeds United di Premier League pada 4 Mei 1998 adalah debutnya, dilanjutkan dengan laga kontra Barnsley enam hari setelahnya.
Nah, pada musim 1998/99, Brown mulai sering mendapat kesempatan bermain. Namun, karena masih muda, dia jadi kalah bersaing dengan pemain senior macam Ronny Johnsen dan Jaap Stam.
“[Musim 1998/99] memberikan perasaan terbaik yang kumiliki di klub. Sepuluh hari terakhir adalah yang terbaik yang pernah aku miliki dan itu adalah musim penuh pertamaku," jelasnya.
Manchester United ketika meraih treble pada musim 1998/99. Foto: Wikimedia Commons
Total, Brown turun laga membela Manchester United dalam setidaknya 20 laga lintas kompetisi musim 1998/99. Namun, ia tidak sekalipun diturunkan oleh Fergie dalam tiga laga dalam 10 hari itu.
ADVERTISEMENT
Itu adalah di laga melawan Tottenham Hotspur pada 16 Mei 1999 (laga pekan terakhir sekaligus laga penentu gelar juara Premier League), laga versus Newcastle United di final Piala FA pada 22 Mei, dan laga melawan Bayern Muenchen di final Liga Champions pada 26 Mei.
Meski tidak bermain di tiga laga yang dimenangi Manchester United itu, setidaknya kontribusi 'kecilnya' sepanjang musim sudah cukup bagi Wes Brown untuk bisa (jika mau) mengaku lebih baik dari Virgil van Dijk. Untuk urusan trofi, tentunya.
---
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo buruan daftar di sini.
ADVERTISEMENT
Bagi yang mau nonton langsung siaran Liga Inggris, bisa ke Mola TV; dan bagi yang ingin merasakan kemeriahan Nobar Supersoccer, bisa cek list schedule-nya di SSCornerID. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersey original.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten