Adrian San Miguel (Cover)

Liverpool vs Everton: Kelemahan Adrian Adalah Harapan bagi Tim Tamu

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
4 Desember 2019 14:32 WIB
comment
54
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kiper Liverpool, Adrian San Miguel. Foto: Reuters/Carl Recine
zoom-in-whitePerbesar
Kiper Liverpool, Adrian San Miguel. Foto: Reuters/Carl Recine
ADVERTISEMENT
Laga Liverpool kontra Everton bakal tersaji di pekan ke-15 Premier League 2019/20, Kamis (4/12/2019) dini hari WIB. Stadion Anfield-lah yang bakal jadi arena laga Derbi Merseyside yang pertama di musim ini.
ADVERTISEMENT
The Reds kini sedang 'di atas angin', sementara The Toffees lagi 'masuk angin'. Mohamed Salah dan kolega memuncaki klasemen sementara, sedangkan zona degradasi kian dekat dengan Alex Iwobi dan sobat-sobatnya.
Tak pelak, kondisi ini membuat Liverpool lebih diunggulkan daripada Everton pada laga nanti. Namun, bukan berarti pasukan Marco Silva nihil harapan sama sekali.
Ada satu titik lemah armada Juergen Klopp yang bisa jadi celah Everton. Kelemahan itu ada pada sosok Adrian San Miguel.
Adrian dan Alisson di laga Liverpool vs Brighton. Foto: REUTERS/Eddie Keogh
Asal tahu saja, Liverpool tidak bisa memainkan kiper utama mereka, Alisson Becker, pada Derbi Merseyside edisi pertama musim ini. Pasalnya, kiper asal Brazil itu mendapat kartu merah saat timya menjamu Brighton and Hove Albion pekan lalu.
Jadi, kemungkinan besar Klopp bakal memilih Adrian. Sebab, opsi lain yang ada di bangku cadangan adalah kiper belia Caoimhin Kelleher. Kelleher sendiri sejauh ini baru jadi spesialis Piala Liga.
ADVERTISEMENT
Ditambah lagi, Adrian sudah pernah jadi kiper utama Liverpool di awal musim menggantikan Alisson yang cedera. Namun, yang jadi masalah, performa Adrian kurang impresif.
Per Transfermarkt, Adrian sudah 12 kali turun laga membela Liverpool di lintas kompetisi. Rekornya adalah 14 kali kebobolan dan cuma dua kali nirbobol.
Liverpool Echo melansir bahwa Adrian memiliki rata-rata kebobolan 1,19 kali per 90 menit. Selain itu, rata-rata Expected Goal's Against (xGA) dirinya adalah 1,14 per 90 menit.
Adrian bahkan melakukan blunder di laga kontra Southampton. Foto: Reuters/John Sibley
Salah satu kelemahan eks kiper West Ham United ini terlihat pada laga kontra Brighton. Lewis Dunk membobol gawangnya dari skema tendangan bebas langsung.
Saat itu, Adrian tampak belum siap dan masih ada di ujung kiri gawang saat Dunk menendang bola ke kanan gawang.
ADVERTISEMENT
Kemudian, pada laga Premier League pekan kedua kontra Southampton musim ini Adrian juga kebobolan akibat kesalahannya sendiri. Mantan kiper West Ham itu salah dalam mengumpan sehingga bola mendarat di kaki lawan dan gol pun kemudian tercipta.
Artinya, kelengahan dan fokus Adrian bisa menjadi sela bagi Everton untuk mencetak gol. Di sisi lain, Klopp mestinya sadar akan masalah ini, meski sempat memberi apresiasi untuk Adrian.
Adrian San Miguel. Foto: REUTERS/Phil Noble
Selain itu, ada sesuatu yang dimiliki Alisson yang tidak dipunyai Adrian. Dan ini bisa berpengaruh kepada skema permainan Liverpool selaku tim yang suka bermain dengan garis pertahanan tinggi.
Itu adalah kemampuan memainkan peran sebagai sweeper-keeper. Adrian mungkin bisa, tetapi tidak seandal Alisson. Tentu ini bakal berisiko.
ADVERTISEMENT
Mari kita kerucutkan pembahasan ini kepada statistik di Premier League. Alisson punya modal yang lebih baik sebagai sweeper-keeper.
Dari tujuh laga yang dilakoninya (semua main penuh), Alisson tercatat melepaskan rata-rata 29,4 kali umpan per laga dengan akurasi 81,1 persen.
Sementara itu, Adrian, dari sembilan laga (tujuh kali main penuh, dua kali jadi pengganti), melepaskan rata-rata 24 kali umpan per laga dengan akurasi 71,3 persen. Kalah efektif dari Alisson, bukan?
Bahkan penyebab Alisson diganjar kartu merah di laga kontra Brighton adalah gara-gara dia terlalu 'bersemangat' maju meninggalkan gawangnya.
Maksud hati mau menyelamatkan, eeeh...Alisson malah dikartu merah. Foto: REUTERS/Eddie Keogh
Memang, cara bermain seperti ini bisa jadi bumerang bagi kiper. Akan tetapi, berdiam diri di area penalti sendiri pun tak selalu jadi pilihan bijak.
ADVERTISEMENT
Liverpool Echo menggarisbawahi penampilan Adrian di laga kontra Leicester City musim ini. Di laga itu, Liverpool menang 2-1, tapi sebenarnya laga itu The Foxes bisa saja mencetak lebih dari satu gol.
Ada momen di mana Marc Albrighton mengirimkan umpan panjang ke sisi belakang dua bek Liverpool yang memasang garis pertahanan tinggi. Jamie Vardy yang lolos jebakan offside mengambil bola itu dan membawanya hingga ke area kotak penalti.
Beruntung, penyerang Timnas Inggris itu gagal mencetak gol. Namun, mestinya Liverpool punya kiper yang cukup reaktif dan andal menyergap bola sebelum masuk kotak penalti. Dan tampaknya Adrian tidak punya keandalan untuk urusan itu.
Everton bisa merepotkan pertahanan Liverpool dengan memanfaatkan umpan-umpan jauh. Per WhoScored, hingga pekan ke-14, Everton adalah tim Premier League yang paling sukses melakukan umpan jauh: Rata-rata 32,6 umpan jauh akurat per laga.
ADVERTISEMENT
Jordan Pickford, Yerry Mina, Fabian Delph, hingga Mason Holgate bisa diandalkan untuk hal ini. Empat nama itu, berturut-turut, adalah pengumpan jauh terbaik Everton sejauh ini. Momen serangan balik bisa jadi kesempatan emas mereka.
Ya, Adrian adalah celah yang menarik untuk dikulik Everton pada laga Derbi Merseyside nanti. Di sisi lain, Liverpool harus berhati-hati. Komunikasi antara bek dan kiper adalah kunci.
----
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo buruan daftar di sini. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersey original.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten