Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Mari Mengenal Klub 'Saudara' Manchester City dan Holding Company-nya
28 November 2019 19:52 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kesepakatan itu memecahkan rekor valuasi olahraga. Selain itu, langkah tersebut juga berpotensi mendorong mereka untuk melakukan ekspansi yang lebih luas lagi.
Asal tahu saja, Silver Lake ini bukan perusahaan kaleng-kaleng. Mereka juga berinvestasi di perusahaan teknologi, seperti Alibaba, Dell, dan Skype.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan yang berdiri tahun 1999 ini lebih sering berkecimpung di industri hiburan. Portofolio mereka mencakup Ultimate Fighting Championship (UFC) dan agensi talent macam Hollywood Endeavour. Dan kini, mereka melirik sepak bola.
Nilai saham yang dibeli oleh Silver Lake itu memiliki nilai lebih dari 10 persen valuasi City Football Group yang mencapai 4,8 miliar dolar AS. Sebelum lanjut, kalian tahu enggak City Football Group itu apa?
ADVERTISEMENT
Kalau belum, yuk, pada stori ini kita bahas bareng-bareng. Sekalian penulis paparkan bahwa sebenarnya Manchester City itu punya 'saudara' di luar Inggris dan Premier League , lho.
City Football Group adalah holding company yang mengelola klub-klub sepak bola yang berada di bawah kepemilikan Abu Dhabi United Group (ADUG). Klub apa saja yang berada di bawah naungan perusahaan yang berbasis di Uni Emirat Arab itu?
Salah satunya, ya, Manchester City. Selain itu, ada klub-klub yang bermarkas di Amerika Serikat, Australia, Jepang, Spanyol, Uruguay, bahkan China.
Tujuan mereka adalah ingin agar setiap benua memiliki klub yang mengandung nama "City" di dalamnya meski pada akhirnya enggak semuanya pakai embel-embel "City", sih.
Apa saja klub-klub itu? Silakan simak paparannya di bawah ini.
ADVERTISEMENT
1) New York City FC (Amerika Serikat)
Langkah ekspansi mancanegara City Football Group adalah ke Amerika Serikat. Apa yang diharapkan dari negara yang penduduknya enggak terlalu doyan sepak bola itu?
Well, meski faktanya publik 'Negeri Paman Sam' lebih menyukai basket, baseball, hingga American Football, nyatanya Major League Soccer (MLS) cukup berkembang di sana.
Sejumlah pesepak bola bertalenta yang memasuki senja kala karier sudi menghabiskan waktu semusim atau beberapa musim berkompetisi di sana. David Beckham (LA Galaxy), Thierry Henry (New York Red Bulls), hingga Zlatan Ibrahimovic (LA Galaxy) adalah contohnya.
Di sisi lain, pembentukan New York City FC merupakan 'gayung bersambut' dari gagasan yang dicetuskan Don Garber, Komisioner MLS, pada 2010. Garber ingin ada dua tim di New York. Tadinya, mau membangkitkan lagi New York Cosmos, tetapi tak terlaksana.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, setelah Ferran Soriano--yang tadinya Wakil Presiden Barcelona--resmi ditunjuk jadi CEO Manchester City pada 2012, sinyal kemunculan rival sekota bagi New York Red Bulls kian menguat.
Kemudian, pada 21 Mei 2013, New York City FC resmi berdiri. Hingga kini, mereka memegang 80% kepemilikan klub tersebut, sedangkan sisanya dipegang Yankee Global Enterprises.
Mereka bermarkas di Yankee Stadium, yang juga dihuni oleh klub Major League Baseball (MLB), New York Yankees. Sejumlah pemain ternama yang pernah memperkuat mereka adalah David Villa, Frank Lampard, hingga Andrea Pirlo.
2) Melbourne City FC (Australia)
'Negeri Kanguru' menjadi destinasi kedua City Football Group. Mereka mengakuisisi klub A-League, Melbourne Heart, senilai 12 juta dolar AS dan mengumumkannya secara resmi pada 23 Januari 2014. Nama klub diganti jadi Melbourne City FC.
ADVERTISEMENT
Tadinya, mereka cuma membeli kepemilikan 80%, sementara sisanya dipegang oleh konsorsium aliansi pengusaha yang terafiliasi Australian Rugby League, Melbourne Storm. Namun, akhirnya mereka membeli semuanya. Orang kaya mah bebas.
Oh iya, baik Melbourne City dan New York City, keduanya sama-sama menggunakan warna biru langit sebagai kostum tandang. Seperti halnya Manchester City.
3) Yokohama F. Marinos (Jepang)
Hanya selang beberapa bulan setelah mengakuisisi Melbourne City, City Football Group menancapkan kukunya di 'Negeri Sakura'. Tepatnya, pada 20 Mei 2014, mereka menanamkan investasi saham minoritas (20%) di klub J1 League, Yokohama F. Marinos, sekaligus menjalin kemitraan dengan produsen mobil Nissan selaku pemegang saham 80% klub tersebut.
4) Club Atletico Torque (Uruguay)
Tiga tahun kemudian, mereka merambah Amerika Selatan. Pada 5 April 2017, City Football Group mengumumkan telah mengakuisisi Club Atlético Torque. Klub tersebut berbasis di Montevideo, yang tadinya lebih sering berkutat di kompetisi level kedua Uruguay.
ADVERTISEMENT
Pada 2018, klub yang berdiri pada 2007 ini berkesempatan merasakan kompetisi level tertinggi Uruguay untuk pertama kalinya. Well, kalau Torque, sih, memang sudah dari dulu identik dengan warna biru langit, jadi paslah sama City Football Group.
5) Girona FC (Spanyol)
Pada 23 Agustus 2017, City Football Group dikabarkan telah mengakuisisi 44,3% saham klub La Liga , Girona FC. Sementara itu, 44,3% sisanya dipegang oleh Girona Football Group yang dipimpin oleh Pere Guardiola, saudara kandung pelatih Manchester City, Pep Guardiola .
Namun, pada musim 2018/19, mereka finis di peringkat 18 sehingga kini harus berkompetisi di Divisi Segunda.
6) Sichuan Jiuniu (China)
Keenam, mereka mengakuisisi Sichuan Jiuniu F.C yang berkompetisi di China League Two --kompetisi level kedua 'Negeri Tirai Bambu'. Hal itu mereka umumkan pada 20 Februari 2019.
ADVERTISEMENT
City Football Group dalam hal ini bekerja sama dengan UBTECH dan China Sports Capital. Jadi, tidak menjadi pemilik tunggal.
7) Mumbai City FC (India)
Teranyar, belum genap dua jam sebelum tulisan ini dinaikkan, City Football Group mengakuisisi saham mayoritas di klub, India Super League, Mumbai City FC. Hal ini diumumkan oleh Ferran Soriano bersama pemimpin Football Sports Development Limited dan Reliance Foundation, Nita Ambani, di hadapan para penggemar klub, Kamis (28/11/2019).
Total saham yang diakuisisi mereka adalah sebesar 65%. Aktor dan produser film ternama, Ranbir Kapoor dan Bimal Parekh, menjadi pemegang 35% sisa saham klub.
Penyelesaian investasi ini tetap patuh pada persetujuan dari Federasi Sepak Bola India. Sosok bernama Damian Willoughby berperan sebagai CEO City Football Group India.
ADVERTISEMENT
Rumornya, City Football Group juga berpeluang mengakuisisi salah satu klub Malaysia Super League. Beredar kabar bahwa Soriano telah mengadakan pembicaraan dengan Menpora Malaysia, Syed Saddiq.
Apakah bakal jadi atau tidak? Kita lihat saja.
Well, sekali lagi, tampaknya pihak City Football Group ingin membangun klub itu pelan-pelan. Tidak langsung 'digeber', sebagaimana mereka memperlakukan Manchester City di Premier League .
Terbukti, belum ada klub di bawah naungan City Football Group yang bisa juara liga domestik selain Manchester City sejak diakuisisi. Artinya, ada kemungkinan segala investasi ini bakal bersifat jangka panjang.
Ya, pada akhirnya, tidak ada sejarah yang bisa diciptakan hanya dalam semalam. Butuh proses.
ADVERTISEMENT
----
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League . Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer , gratis! Ayo buruan daftar di sini . Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV , dan jersey original.