Dennis Bergkamp

Menerka Pemicu Fobia Terbang Dennis Bergkamp: Salah Satunya Prank Bom di Pesawat

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
10 Mei 2020 15:22 WIB
comment
18
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dennis Bergkamp saat berseragam Arsenal. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Dennis Bergkamp saat berseragam Arsenal. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
Di kompleks Stadion Emirates, terdapat sejumlah patung legenda Arsenal. Namun, hanya ada satu patung legenda yang kedua kakinya didesain sedang tidak menapak di tanah. Itu adalah patung Dennis Bergkamp.
ADVERTISEMENT
Kaki kanannya menekuk ke depan dengan bola di atasnya, sedangkan kaki kirinya menekuk ke arah yang berlawanan. Itu adalah pose aksinya kala melompat untuk menerima umpan bola di sebuah laga kontra Newcastle United.
Entah siapa yang pertama kali punya ide mengukir figur si eks penyerang Timnas Belanda dalam pose seperti itu. Memang, kesannya terlihat gagah dan keren, tetapi sesungguhnya pose tersebut mengandung ironi.
Sebab dengan begitu, Bergkamp digambarkan seolah-olah sedang 'terbang'. Padahal, dia sangat takut terbang (aviophobia). Ya, pria yang saat di lapangan bisa bermain bak 'dewa' itu sangat ciut nyalinya untuk urusan terbang naik pesawat.
Gara-gara itu, julukan Non-Flying Dutchman melekat padanya. Sebenarnya, apa, sih, yang membikin Bergkamp takut betul naik pesawat? Kami di stori ini mencoba untuk mengulasnya dari berbagai sumber.
ADVERTISEMENT

1) Terbang di Atas Gunung Etna

Ini terjadi saat Bergkamp masih membela Ajax Amsterdam. Pemandangan Gunung Etna di Italia membuat bulu kuduknya bergidik.
"Aku telah terbang berkali-kali; dengan pesawat besar, pesawat kecil, bahkan pesawat sangat kecil. Di Ajax, aku pernah naik pesawat yang sangat kecil yang terbang di atas Gunung Etna di dekat Naples saat kami memasuki dalam kantong udara yang mengerikan," tulisnya dalam buku autobiografinya, Stillness and Speed: My Story.
Gunung Etna. Foto: Pixabay/tiburi
"Dalam hal terbang, aku telah melihat dan melakukan semuanya dan aku tidak mau terbang lagi. Selamanya," lanjutnya.

2) Mesin Pesawat yang Bermasalah

Lee Dixon, eks rekan Bergkamp di Arsenal, mengatakan bahwa pemain berjuluk Iceman itu punya pengalaman buruk dengan permasalahan mesin pesawat yang membawanya ke ajang Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
"Dennis dan Timnas Belanda punya pengalaman buruk saat terbang menuju Amerika Serikat untuk Piala Dunia 1994," katanya kepada BBC Radio Five Live pada tahun 2002 silam, dikutip dari BBC Sport.
"Aku pikir, ada yang tidak beres dengan mesin [pesawat mereka saat itu], sepertinya sedikit mistis, tetapi dia (Dennis Bergkamp) tidak banyak membicarakannya," tambah pria Inggris yang membela The Gunners selama 1988-2002 itu.
Lee Dixon. Foto: Wikimedia Commons
Bagi Dixon, itulah yang kemudian menyebabkan Bergkamp ogah terbang, termasuk ketika Arsenal melakoni laga tandang. Di saat rekan-rekannya naik pesawat, eks penyerang Inter Milan itu memilih naik bus atau kereta.
"Dia membuat keputusan itu bersama keluarganya dan memberi tahu manajer bagaimana perasaannya. Klub menghormatinya dan mengatakan pada Dennis bahwa mereka akan berusaha membantunya bisa terlibat di banyak laga," ujar Dixon.
ADVERTISEMENT

3) Prank Bom di Pesawat

Masih dalam suasana Piala Dunia 1994, kejadian tak mengenakkan yang berkaitan dengan naik pesawat. Kali ini, berdasarkan tulisan Glenn Moore di Independent, bahkan terjadi sebelum pesawat yang ditumpangi Bergkamp dan kolega lepas landas.
Saat itu, ada jurnalis Belanda yang membuat heboh seisi pesawat karena membuat prank (yang sama sekali tidak lucu), dengan mengaku bahwa ada bom di tasnya. Gara-gara itu, penerbangan pesawat tersebut sampai mesti di-delay.
Ilustrasi Bom. Foto: Pixabay
"ADA BOM! ADA BOM! tapi bohong...," entahlah, mungkin seperti itu prank-nya. Mungkin. Ehem.
Alhasil, dia ditangkap polisi dan akhirnya dipenjara. Well, bisa jadi jurnalis itu diplonco dan disuruh squat jump oleh tahanan lainnya, ya. Mungkin. Uhuk.

4) Pengalaman Buruk ketika Menaiki Pesawat Kecil

Usai Piala Dunia 1994, Inter Milan, klub yang diperkuatnya kala itu, menuntutnya untuk kembali ke tempat latihan dalam waktu 10 hari. Sebenarnya, Bergkamp sudah meminta keringanan kepada pelatih Ottavio Bianchi, tetapi ditolak.
ADVERTISEMENT
Jadi, mau tidak mau, Bergkamp harus segera bergabung dan terpaksa menggunakan pesawat kecil agar bisa segera sampai di Italia. Di sinilah, Bergkamp kembali merasakan pengalaman terbang yang tak mengenakkan.
Dennis Bergkamp saat berseragam Inter Milan. Foto: Shaun Botterill/Getty Images
Di perjalanan, pesawat kecil itu masuk ke dalam gumpalan awan dan berkali-kali mengalami goncangan. Bayangkan jika kalian ada di posisi Bergkamp, sulit rasanya untuk tak teringat kepada Tuhan.
"Di sekeliling Anda, mata Anda hanya bisa melihat putih atau abu-abu. Sulit juga untuk menemukan ruang, sangat sempit, membuatku sesak. Anda enggak bisa ngapa-ngapain, hanya duduk di sana dengan (badan) terguncang sepanjang perjalanan," terangnya, masih dalam buku autobiografinya.
"Itu membuatku tersadar, 'Aku tidak ingin melakukan ini (terbang) lagi’," lanjutnya.
Dennis Bergkamp saat berseragam Arsenal. Foto: AFP
Alhasil, saat bergabung dengan Arsenal, Bergkamp meminta di dalam klasul kontraknya dituangkan perjanjian bahwa dia tidak mau dipaksa untuk bepergian dengan pesawat terbang. Ya, itu karena dia sangat takut.
ADVERTISEMENT
Trivia: Ketika melakoni perjalanan darat menuju lokasi laga tandang, Dennis Bergkamp biasa ditemani oleh Vic Akers, manajer perlengkapan Arsenal.
---
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi 1 unit SmartTV dan 2 Jersi Original klub Liga Inggris. Buruan daftar di sini.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten