Mengenang Kibasan Celana Mirko Vucinic di Lapangan

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
Konten dari Pengguna
17 November 2019 12:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Supersoccer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mirko Vucinic. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Mirko Vucinic. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
Apik dan eksentrik. Dua kata itu mungkin tepat mewakili ihwal sosok Mirko Vucinic. Kata pertama menjelaskan performanya di lapangan, sedangkan kata kedua mengungkapkan selebrasi golnya yang di luar kewajaran.
ADVERTISEMENT
Ketika pria asal Montenegro ini mencetak gol, suporter tim yang dibelanya bersorak. Sekadar catatan, Vucinic pernah membela tiga klub Serie A: Lecce, AS Roma, Juventus. Dia juga dulu aktif menjadi pemain Timnas Montenegro.
Namun, ada kalanya semua orang dibikin geleng-geleng kepala saat melihat selebrasinya usai mencetak gol. Saat dia merasa momen mencetak gol itu kelewat emosional, maka dia akan berselebrasi dengan…. melepas celananya. Iya, celana. Bukan jersi, bukan baju, tetapi celana!
Entah, apa yang ada di pikirannya. Entah, dia dapat inspirasi dari mana. Entah, tujuannya apa. Atau mungkin, dia sekadar ingin pamer. Pamer kebahagiaan maksudnyaaaa.
Tak pelak, setiap kali Vucinic melepas celananya untuk merayakan gol, Vucinic kerap ‘dihadiahi’ kartu kuning oleh wasit. Ya, iyalah. Lepas jersi saja kena kartu kuning, ini lagi bukan celana. Duh, Gusti.
ADVERTISEMENT
Masa iya, pihak televisi kudu menyensor aksi selebrasi ‘binal’ itu? Enggak bisa. Apa yang terjadi di lapangan, selesaikan juga di lapangan.
Enggak ada urusan dengan Komisi Penyiaran Italia. Cukuplah mereka mengurusi sensor untuk kartun tupai berbikini temannya Spongebob itu, adegan kartun Doraemon, atau puting susu sapi. Ups.
Vucinic memang tak selalu berselebrasi seperti itu, tetapi dia melakukannya beberapa kali. Salah satu yang paling memorable adalah di laga AS Roma kontra Cagliari di Serie A pada 14 Desember 2008.
Saat itu, AS Roma yang main di kandang sendiri sempat lebih dulu unggul 1-0 atas tamunya dari Sardinia itu. Akan tetapi, nyatanya laga itu berjalan sengit bagi kedua tim. Cagliari sempat membalikkan skor menjadi 1-2, sebelum akhirnya disamakan lagi oleh Roma jadi 2-2.
ADVERTISEMENT
Menjelang akhir laga, memanfaatkan kemelut di kotak penalti Rossoblu, Vucinic mencetak gol pengunci kemenangan bagi Giallorossi. Sekonyong-konyong, pria kelahiran 1 Oktober 1983 itu berlari ke arah suporter sambil membuka celana dengan tergesa bak anak kecil yang celananya kemasukan semut rangrang.
Ada juga cerita serupa ketika Vucinic sudah membela Juventus. Dalam sebuah laga kontra Pescara pada 6 April 2013, ‘Si Nyonya Tua’ mengalami deadlock hingga menit 70-an. Skor masih 0-0.
Hingga akhirnya, Juventus mendapat hadiah penalti, yang dieksekusi dengan baik oleh Vucinic pada menit ke-72. 1-0 untuk tuan rumah.
Sesaat setelah bola masuk ke jaring, Vucinic langsung membuka celananya, berlari ke pinggir lapangan sambil mengibas-ngibas celananya itu. Ya, dikibas-kibas!
Namun tampaknya, kibasan celananya itu tak mampu 'mengademkan' hati wasit yang memimpin laga itu, Sebastiano Peruzzo, yang kemudian mengganjarnya dengan kartu kuning.
ADVERTISEMENT
Ya, iyalah. Enggak akan bisa 'mengademkan' hati wasit dengan kibasan celana. Wasit baru bisa adem kalau dikibas pakai u…..saha dan doa.
Meski begitu, Vucinic kembali mencetak gol 6 menit kemudian --kali ini tanpa buka celana. Skor akhir 2-1 untuk kemenangan Juventus di kandangnya sendiri.
Namun, enggak adil rasanya kalau kita mengenang Vucinic dari selebrasi buka celana itu saja. Biar bagaimana pun, dia adalah pesepak bola bertalenta yang pernah menghiasi rimba Serie A.
Vucinic ini tipe pemain versatile, bisa jadi penyerang, deep-lying striker, bahkan winger. Kemampuan dribel, akurasi tendangan dan operan, visi bermain, hingga kemampuan menciptakan ruang bagi pergerakan rekannya adalah keunggulan Vucinic.
Sebelum ke Serie A, Vucinic awalnya main untuk FK Sutjeska Nikšić --klub sepak bola Montenegro yang kerap menghasilkan sejumlah talenta pesepak bola berbakat. Dia lalu bergabung dengan Lecce pada musim panas tahun 2000. Kala itu, dia masih 16 tahun.
ADVERTISEMENT
Enak, ya, jadi Vucinic. Masih belia sudah dilirik untuk main di Serie A. Kalau kamu, 16 tahun sudah pernah dilirik siapa? Halah, paling juga sering diliriknya sama guru Bimbingan Konseling.
Nah, selama enam musim membela klub yang bermarkas di Stadio Via del Mare itu, total dia mencetak 37 gol dan 10 asis dari 118 laga di semua kompetisi. Tak pelak, banyak klub lain yang meminati jasanya.
Kariernya kian melejit saat pindah ke AS Roma pada musim 2006/07. Total, dia menyumbangkan 64 gol dan 29 asis dari 20 laga di semua kompetisi selama lima musim, juga dua gelar Coppa Italia dan satu gelar Supercoppa Italiana, bagi klub Ibu Kota Italia itu.
ADVERTISEMENT
Puncak kariernya adalah saat dia membela Juventus pada musim 2011/2012. Selama tiga musim di sana, dia mencatatkan 26 gol dan 22 asis dari 96 laga di semua kompetisi, juga berkontribusi atas tiga gelar Scudetto Serie A dan dua gelar Supercoppa Italiana.
Sejak saat itu, dan setidaknya hingga musim 2018/19, Juventus belum pernah (lagi) gagal menjuarai Serie A. Bahkan musim ini, mereka juga jadi penantang terkuat.
Ya, sebelum ada Dybala, sebelum ada Higuain, sebelum ada Cristiano Ronaldo, Juventus punya senjata andalan bernama Mirko Vucinic.
Namun nahas, Vucinic harus mengakhiri kariernya dengan terpaksa. Saat membela klub Uni Emirat Arab, Al Jazira, dia menderita cedera parah. Alhasil, dia memilih pensiun dan kabarnya memilih karier baru sebagai pegolf profesional.
ADVERTISEMENT
Dari pesepak bola jadi pegolf. Menarik. Satu pesan untuk Vucinic: Tiger Woods tak pernah membuka celananya saat memenangi sebuah turnamen. Dia membukanya di kamar hotel. Saat sedang mandi, misalnya.
----
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo, buruan daftar di sini. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersey original.