Konten dari Pengguna

Petualangan Anti-Mainstream Dani Olmo: Barcelona, Kroasia, hingga Bundesliga

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
29 Februari 2020 18:45 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Supersoccer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dani Olmo. Foto: Instagram/@daniolmo7
zoom-in-whitePerbesar
Dani Olmo. Foto: Instagram/@daniolmo7
ADVERTISEMENT
Terkadang, manusia dihadapkan pada dua pilihan: Merantau atau menetap. Untuk kasus ini, Dani Olmo memilih pilihan pertama. Meninggalkan La Masia, akademi sepak bola Barcelona; menuju Kroasia; dan kini hinggap di Bundesliga.
ADVERTISEMENT
Olmo adalah wong asli Catalunya. Dia lahir di Terrassa, sebuah kota kawasan Catalunya, Provinsi Barcelona, pada 7 Mei 1998.
Anak dari eks pesepak bola Miquel Olmo ini tak langsung menimba ilmu di La Masia. Dia terlebih dahulu masuk akademi Espanyol pada 2006. Barulah setahun setelahnya, Olmo junior mengasah bakatnya di akademi sepak bola Blaugrana itu.
Akan tetapi, lalu Olmo berani mengambil langkah tak biasa: Bergabung dengan akademi klub raksasa Kroasia, Dinamo Zagreb, pada 2014.
Jelas mengejutkan. Sebab yang sudah-sudah, kalaupun seorang pemain muda dari La Masia gagal menembus tim utama Barcelona, maka biasanya mereka menuju tim non-papan atas La Liga, klub Divisi Segunda, atau divisi lebih bawahnya lagi.
Kalau pun mau merantau, umumnya ke Premier League atau mungkin Serie A. Lha, tetapi si Olmo ini malah 'nyangkut' di Liga Kroasia (Prva HNL). Apa alasannya mengambil langkah anti-mainstream itu?
ADVERTISEMENT
"Alasan kedatanganku ke Dinamo sangat sederhana. Menurutku, ini pilihan terbaik untuk pengembangan [karier] sepak bolaku," katanya pada 2014, dilansir Croatiaweek.
"Dinamo memiliki fasilitas hebat untuk pemain muda. Mereka bekerja dengan pemain muda dengan sangat baik dan memberi pemain muda peluang bermain di tim utama," lanjutnya.
Oke, ternyata alasannya cukup masuk akal. Terlebih, sudah banyak alumni Dinamo Zagreb yang kemudian membela klub-klub papan atas Eropa.
"Aku tahu pemain yang pernah bermain di sini, seperti [Luka] Modric, [Alen] Halilovic, [Matteo] Kovacic, [Mario] Mandzukic, dan [Dejan] Lovren, dan hari ini (per Juli 2014) mereka bermain di Real [Madrid], Barcelona, Inter, Liverpool, dan Atletico Madrid," kata Olmo.
Bisakah suatu hari nanti Dani Olmo memenangi Ballon d'Or seperti Luka Modric pada 2018? Foto: REUTERS/Benoit Tessier
Perlahan tetapi pasti, si gelandang serang mulai menjadi andalan klub Ibu Kota Kroasia tersebut. Olmo sebetulnya baru dipercaya bermain secara reguler di tim utama Zagreb sejak musim 2016/17.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, selama sekitar 5,5 tahun di sana, Olmo menyaksikan Zagreb menjuarai Liga Kroasia sebanyak empat kali dan Piala Kroasia sebanyak tiga kali.
Musim 2017/18 adalah yang paling spesial. Sebab, itu adalah musim Zagreb merengkuh gelar ganda Liga dan Piala Kroasia ketika Olmo sudah menjadi pemain reguler. Tak pelak, dia menerima penghargaan pemain terbaik Liga Kroasia versi situs web Tportal.hr.
Semusim setelahnya, meski Zagreb cuma menjuarai Liga Kroasia, tetapi Olmo diganjar lebih dari satu prestasi individu. Jadi, di Kroasia itu ada penghargaan namanya Football Oscar. Nah, Olmo memenangi tiga kategori: Pemain Terbaik, Pemain U-21 Terbaik, dan masuk Team of the Year.
Sebelum resmi menjadi milik RB Leipzig per Januari 2020, Olmo masih sempat membela Zagreb selama paruh pertama musim 2019/20.
ADVERTISEMENT
Dia bahkan tampil menyengat di fase grup Liga Champions dengan mencetak dua gol dan satu assist. Satu gol dan satu assist di laga kontra Shakhtar Donetsk, dan satu gol lainnya ke gawang Manchester City.
Lantas, apa, sih, perbedaan sepak bola Kroasia dan Spanyol di mata Olmo? Intinya, sih, klub-klub Kroasia kerap memainkan pemain muda.
"Sepak bola di Kroasia berbeda. Bukan di level yang sama dengan Spanyol atau Jerman, tetapi liga dengan banyak pemain muda, pemain yang kuat secara fisik, dan Spanyol dan Jerman memiliki klub di level kelas dunia," ujarnya kepada situs web Bundesliga.
Dani Olmo, alumni akademi Barcelona yang membela klub Bundesliga, RB Leipzig. Foto: Instagram/@daniolmo7
Adapun, alasannya memilih Leipzig adalah karena dia yakin klub milik Red Bull itu memiliki proyek yang jelas. Untuk pilihannya tersebut, Olmo mengaku sudah berdiskusi dengan keluarganya.
ADVERTISEMENT
"RB Leipzig adalah klub yang setiap hari bekerja untuk menjadi lebih baik. Rekan setim dan seluruh personel klub termotivasi untuk terus berkembang setiap hari. Ini klub muda yang banak diisi pemain potensial dan berkualitas," terangnya.
Terlebih, Olmo juga senang dilatih oleh Julian Nagelsmann. Menurutnya, pelatih termuda Bundesliga itu adalah sosok yang asyik diajak bicara.
Julian Nagelsmann saat Leipzig menghadapi Benfica. Foto: REUTERS/Matthias Rietschel
"Kami berkomunikasi dengan baik. Dia banyak berbicara kepada para pemain, soal taktik, jika ada hal-hal yang tidak Anda mengerti, Anda bisa berbicara dengannya. Tidak ada masalah," jelasnya.
Well, kita lihat saja bagaimana kiprah Olmo ke depannya. Sejauh ini saja, dia sudah mencetak satu gol dan satu assist untuk Leipzig. Bukan tak mungkin, dia bakal menjadi gelandang kelas dunia selanjutnya.
ADVERTISEMENT
---
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo buruan daftar di sini.
Bagi yang mau nonton langsung siaran Liga Inggris, bisa ke Mola TV; dan bagi yang ingin merasakan kemeriahan Nobar Supersoccer, bisa cek list schedule-nya di SSCornerID. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersey original.