Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Rodri: Premier League Sangat Cepat, Enggak Bisa Santai Sedetik pun
8 Mei 2020 15:42 WIB
ADVERTISEMENT
Meski performanya semasa main di La Liga ciamik, nyatanya Rodri tetap kesulitan beradaptasi dengan Premier League . Gelandang bertahan asal Spanyol itu merasakan perbedaan level permainan di Inggris dengan di negeri asalnya.
ADVERTISEMENT
"Liga ini (Premier League) punya gaya sepak bola yang berbeda. Anda tidak dapat mengambil napas atau bersantai sepanjang 90 menit, satu detik pun tidak. Anda harus berpikir dengan sangat cepat," ujarnya di situsweb resmi Manchester City.
Satu hal yang langsung coba diadaptasi dengan segera oleh pemain 23 tahun itu adalah soal kecepatan (pace). Karena kalau sudah bisa menyesuaikan diri dengan gaya permainan Premier League yang serba cepat, dia bisa segera mengeluarkan skill-nya.
Apakah Rodri benar bisa melakukannya? Sepertinya, iya. Lha wong, wajahnya kerap menghiasi susunan starter The Citizens di laga-laga Premier League 2019/20, kok.
Per WhoScored, Rodri tercatat sudah melakoni 26 laga Premier League musim ini, dengan 22 laga di antaranya sebagai starter. Tiga gol dan sebiji assist telah dicetak oleh pemain bertinggi 191 cm itu.
ADVERTISEMENT
Oh, ya, karena tinggi badannya itu, dia juga menjadi andalan Manchester City dalam duel udara. Tercatat, Rodri rata-rata memenangi 1,9 duel udara per laga di Premier League.
Meski begitu, bukan berarti segalanya mulus-mulus saja. Eks pemain Atletico Madrid itu mengaku kesulitan. Namun untungnya, rekan setimnya sudi membantu, terutama Fernandinho .
“Fernandinho telah banyak membantuku. Dia sekarang lebih sering menjadi bek tengah, sehingga bisa memiliki gambaran lebih besar tentang permainan. Dia banyak membantuku dari belakang, misalnya untuk menemukan ruang dan lain-lain," terangnya.
"Aku belajar dari pengalamannya. Umurnya 35 tahun, dia telah berada di City selama tujuh musim, sehingga aku banyak mendengarkannya dan mencoba belajar banyak darinya," lanjut Rodri.
Namun, di atas semua itu, Rodri juga mengapresiasi Pep Guardiola , pelatih yang telah membesut Man City sejak 2016. Baginya, eks pelatih Barcelona itu adalah "pelatih terbaik di dunia".
ADVERTISEMENT
Rodri merasa beruntung bisa dilatih Guardiola bukan cuma karena Guardiola adalah pelatih genius yang telah memenangi banyak gelar juara. Namun juga, laiknya Diego Simeone, Guardiola juga bekas gelandang bertahan sama seperti dirinya.
"Aku mencoba belajar setiap hari darinya. Dia banyak membantuku, terutama soal taktik. Ini adalah pertama kalinya aku bermain sendirian sebagai gelandang bertahan. Jadi, aku harus beradaptasi dengan situasi baru," terangnya.
Nah, itu juga tantangannya. Musim lalu, saat bermain untuk El Atleti yang kerap memakai formasi 4-4-2, Rodri tak pernah sendirian menjalani peran defensif di lini tengah. Dia bisa saja ditemani Saul Niguez atau Koke.
Kini, di Manchester City yang suka bermain dengan pakem dasar 4-3-3, Rodri ditempatkan sendirian sebagai pemain nomor 6 yang diapit oleh dua gelandang lainnya. Namun, itu tadi, ada peran Guardiola dan Fernandinho yang membantunya beradaptasi.
ADVERTISEMENT
---
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi 1 unit SmartTV dan 2 Jersi Original klub Liga Inggris. Buruan daftar di sini .