Saran Carlo Ancelotti untuk Para Juru Taktik: Mampirlah ke Real Madrid

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
Konten dari Pengguna
24 Mei 2020 17:35 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Supersoccer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Carlo Ancelotti, eks pelatih Real Madrid. Foto: Reuters/Phil Noble
zoom-in-whitePerbesar
Carlo Ancelotti, eks pelatih Real Madrid. Foto: Reuters/Phil Noble
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jika para pelatih/manajer sepak bola di dunia harus menulis daftar klub impian, Carlo Ancelotti pasti bakal menyuruh mereka menulis Real Madrid di daftar teratas. Don Carletto memang lekat dengan sejarah AC Milan, tetapi melatih Los Blancos adalah pengalaman tak tepermanai baginya.
ADVERTISEMENT
Akhir kisahnya bersama Real Madrid boleh jadi tak manis, tetapi Ancelotti sempat mengukir tinta emas. Masing-masing satu trofi Copa del Rey, Liga Champions, Piala Super UEFA, dan Piala Dunia Antarklub adalah warisannya.
"Jika kau seorang manajer, suatu hari kau harus mencoba untuk melatih Real Madrid. Aku merasakan dua tahun (2013-2015) pengalaman tak terlupakan di sana karena Real Madrid memiliki citra klub terbaik di dunia," katanya kepada Sky Sports.
"Ke mana pun kami pergi, di setiap negara, ada banyak orang yang ingin melihat dan mendukung kami, itu menjadi pengalaman tak terlupakan. Mereka punya organisasi top serta tempat latihan dan tim fantastis pada saat aku tiba," lanjutnya.
Iker Casillas, Pepe, Fabio Coentrao, Sami Khedira, Xabi Alonso, Angel Di Maria, hingga Cristiano Ronaldo adalah para pengisi ruang ganti Santiago Bernabeu kala Ancelotti datang pada musim panas 2013. Selebihnya, termasuk sebagian pemain yang kini masih memperkuat Madrid.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, ada sejumlah nama besar juga yang harus menyingkir: Ricardo Carvalho, Jose Callejon, Raul Albiol, Ricardo Kaka, Gonzalo Higuain, hingga Mesut Oezil.
Carlo Ancelotti memberikan instruksi kepada para pemainnya. Foto: Reuters/Carl Recine
Dengan sentuhan magisnya, Ancelotti mengubah tim itu menjadi skuat juara Liga Champions--kompetisi yang sebelumnya tak pernah dimenangi Madrid selama 12 tahun. Nakhoda asal Italia itu membagikan 'DNA Eropanya' kepada seluruh awaknya.
Well, bagi Ancelotti, pasukannya kala itu merata dari lini ke lini. Yang tugasnya bertahan, bagus dalam bertahan; yang tugasnya menyerang, andal dalam menyerang; begitu juga dengan para kreator serangan.
Sebelum Toni Kroos, Xabi Alonso (kiri) adalah metronom di lini tengah Madrid. Foto: AFP/Quique Garcia
Luka Modric memiliki peran vital di lini tengah. Foto: Reuters/Yiannis Kourtoglou
Cristiano Ronaldo adalah 'pembunuh' di depan gawang. Foto: AFP/Paul Ellis
Gareth Bale (kiri) masih on fire dan Dani Carvajal begitu kokoh di sisi kanan pertahanan. Foto: AFP/Jose Jordan
"Tentu saja, mereka harus bekerja sama karena kerja tim adalah bagian terpenting dari permainan. Namun, striker kayak Ronaldo--yang mampu mencetak di setiap laga--jangan terlalu banyak diberi instruksi defensif," terang Ancelotti.
ADVERTISEMENT
Kerja pria yang kini membesut Everton itu terasa lebih mudah karena, secara alamiah, skuat Madrid sudah diisi oleh pemain-pemain ber-skill hebat, profesional, serius, berkarakter kuat, dan bermotivasi tinggi. Masuk akal, sih.
Namun di sisi lain, tekanannya juga pasti berat, dong? Kalau enggak, ya, mana mungkin Real Madrid mesti sering bergonta-ganti pelatih dalam, katakanlah, dua dekade terakhir.
Zinedine Zidane, yang tadinya asisten Ancelotti, menjadi pelatih kepala dan menjuarai Liga Champions. Foto: Eddie Keogh/Reuters
Selain Ronaldo, Ancelotti juga amat mengagumi Sergio Ramos. Well, kalian mungkin membencinya, tetapi Ancelotti menaruh apresiasi bek yang berkawan karib dengan kartu kuning itu.
"Sergio Ramos juga memiliki kualitas fantastis. Kualitas terbaiknya adalah karakter dan kepribadiannya dan kemampuannya untuk memotivasi rekan setimnya, alih-alih urusan taktik maupun teknis," jelas si pelatih 60 tahun.
Terimalah kiss dari Sergio Ramos ini. Foto: Vincent West/REUTERS
Ada banyak sejumlah pelatih juara yang belum sempat melatih Real Madrid. Bukan tak mungkin, nama-nama seperti Juergen Klopp, Antonio Conte, atau bahkan Unai Emery (ayolah, dia punya tiga medali juara Liga Europa) akan menjabat di Ibu Kota Madrid, jika mereka setuju dengan Ancelotti.
ADVERTISEMENT
---
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi 1 unit SmartTV dan 2 Jersi Original klub Liga Inggris. Buruan daftar di sini.