Senja Kala Roy Keane di Manchester United: Sudah Tak Nyambung dengan Pemain Muda

Roy Keane berjersi Manchester United. Foto: Instagram/@roy_keane_official_fanpage

Tanda-tanda seorang pemain harus segera pensiun adalah fisiknya mulai melemah, larinya kian melambat, atau ketajaman visi bermainnya semakin berkurang. Namun kalau buat Roy Keane, itu adalah saat dirinya juga mulai tak nyambung dengan pemain muda Manchester United.

Eks gelandang Timnas Irlandia itu bukan sosok yang pendiam di ruang ganti. Keane suka mengobrol hingga bermain bersenda gurau dengan pemain lain.

Setiap musimnya, ada bursa transfer yang membikin ruang ganti 'Setan Merah' berubah. Ada pemain yang datang, ada pula yang dijual. Akan tetapi, itu bukan masalah bagi Keane. Dia merasa bisa bergaul dan mengobrol dengan siapa saja.

Hingga pada suatu titik, segalanya berubah. Keane yang supel itu tiba-tiba tidak jadi sulit untuk memahami humor yang dibicarakan pemain lain.

"Menjelang akhir [karierku di Old Trafford], aku merasa tak dapat memahami kelakar dan humor para pemain muda. Aku nyaris tidak berbicara dengan mereka," katanya dalam acara The Football Show, dilansir Sky Sports.

"Saat melihat-lihat ruang ganti usai latihan, banyak dari mereka yang sibuk dengan telepon mereka. Mungkin aku sudah tua dan sedikit pemarah, tetapi aku tidak mengerti," lanjutnya.

Roy Keane berjersi Manchester United. Foto: AFP/ANDREW YATES

Eks penggawa Nottingham Forest itu berpisah dengan Manchester United pada November 2005. Keputusan yang pada waktu itu dinilai cukup mengejutkan.

Namun kalau membaca cerita di atas, tampaknya kita tak perlu heran lagi kenapa Keane mengambil langkah tersebut. Terlebih, dia juga mengalami cedera yang cukup parah.

Berapa usia pria kelahiran 10 Agustus 1971 itu saat meninggalkan skuat besutan Sir Alex Ferguson? 34 tahun atau setahun lebih muda dari Edwin van der Sar yang baru merapat ke Old Trafford pada Juni 2005.

Ya, si pria kelahiran Cork bukan satu-satunya pemain gaek berkepala tiga di kubu 'Manchester Merah' pada masa itu. Selain dirinya dan si kiper Belanda, masih ada Ole Gunnar Solskjaer (32 tahun), Ryan Giggs (32 tahun), Paul Scholes (31 tahun), hingga Gary Neville (30 tahun).

Edwin van der Sar, eks kiper Manchester United. Foto: EMMANUEL DUNAND / AFP

Akan tetapi, masa iya, sih, sepanjang musim cuma mengobrol dengan lima orang itu? Sedih amat.

Masa iya, Keane mesti lebih sering bergaul dan ngopi-ngopi ganteng bareng Sir Alex, staf pelatih, dan para kitman? Sekalian saja dengan jajaran direksi.

"Bahkan terkadang, aku tidak paham kelakar Wayne [Rooney, 2o tahun] dan Rio [Ferdinand, 27 tahun]. Pada masa-masa akhir di United, aku tidak selalu mengerti bercandaan para pemain baru. Aku pikir dari segi kepribadian, mereka enggak cocok denganku," terangnya.

"Aku seorang profesional dan mereka semua adalah pemain yang sangat bagus, aku senang bermain dengan mereka. Namun kalau lagi santai, saat menikmati secangkir teh atau kopi bersama mereka, ampun, deh," lanjutnya.

Potret muda Wayne Rooney saat berseragam Machester United. Foto: PAUL BARKER / AFP

Begitulah kiranya senja kala Roy Keane di Manchester United. Dirinya sudah tak lagi nyambung dengan humor atau kelakar dengan para pemain yang usianya lebih muda.

Pertanyaannya, kenapa cuma Keane? Apakah lima pemain gaek yang disebut barusan tidak mengalami masalah generation gap laiknya Keane?

Jawabannya: Bisa jadi, iya, tetapi mereka tetap mencoba berbaur. Atau, memang dasarnya Keane saja yang kurang up-to-date.

Trivia: Sebelum resmi pensiun, Roy Keane sempat membela Glasgow Celtic pada tahun 2006. Klub asal Skotlandia itu merupakan klub yang didukungnya saat masih kecil.

Editor: Katondio Bayumitra Wedya

---

Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi 1 unit SmartTV dan 2 Jersi Original klub Liga Inggris. Buruan daftar di sini.