Sisi Lain Alisson Becker: 'Family Man' Sejati

Alisson melakukan video call usai laga final Liga Champions. Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach

Kita mungkin terbiasa melihat Alisson Becker tampil garang saat menjaga gawang Liverpool dan Timnas Brazil. Ya, tidak mudah untuk menaklukkan kiper kelahiran Novo Hamburgo ini.

Berdasarkan data Transfermarkt, hingga tulisan ini dinaikkan, Alisson sudah mencatatkan 28 kali nirbobol dari 61 laga lintas kompetisi bersama The Reds. Sementara jumlah kebobolan dari kiper 27 tahun ini baru 43 kali.

Dengan catatan seperti itu, wajar jika Alisson kerap jadi mimpi buruk penyerang tim lawan. Dan musim ini, Alisson dan rekan-rekannya di Liverpool hendak mewujudkan mimpi menjuarai Premier League --dan trofi lainnya juga kalau bisa.

Namun, kali ini mari kita pinggirkan sejenak pembahasan soal "Alisson si Kiper Tangguh" itu. Sekarang, mari kita bicara tentang "Alisson si Family Man".

Ya, sosoknya yang keras di bawah mistar ternyata lembut ketika di ruang keluarga.

Setidaknya, itulah yang dapat disimpulkan dari kalimat-kalimat yang dilontarkan Alisson ketika dia diwawancarai oleh Neil Mellor dari program Soccer Saturday.

"Aku adalah pria yang senang menghabiskan banyak waktu dengan keluargaku, sekarang dengan putri dan putraku. Aku selalu mencoba bermain di luar rumah bersama mereka ketika cuaca mendukung," ujar Alisson, dilansir Sky Sports.

"Di rumahku, aku membangun taman bermain kecil untuk putriku dan ketika hujan, kami coba mengajaknya bermain di taman bermain indoor itu dan mencoba untuk bersenang-senang bersama sebagai keluarga," lanjutnya.

Dan ternyata, jari-jari tangan yang telah dianugerahkan Tuhan kepadanya tak hanya digunakannya untuk membantunya menghalau bola tembakan pemain lawan. Alisson juga mengaku luwes memetik senar-senar gitar.

"Aku memang kiper yang jago, tetapi aku juga andal bermain gitar. Kalau di rumah, aku suka bermain gitar untuk istriku, untuk anak-anakku," ungkap Alisson.

"Kami juga suka berkumpul untuk membaca Alkitab, berdoa, dan aku suka memainkan lagu-lagu Gospel. Aku pikir ini bagus untukku, teman, dan keluargaku," lanjutnya.

Ya, pesepak bola juga manusia. Begitu juga kiper. Boleh jadi dia merasakan kesunyian di sepanjang laga, terutama jika timnya mendapat lawan tak sepadan. Mungkin Alisson juga pernah merasakan hal yang sama.

Namun, di luar lapangan, setidaknya Alisson berusaha tampak berusaha memiliki kesan rasa yang berbeda. Dia membangun keluarga, menjaganya tetap utuh dalam bingkai "Keharmonisan".

Editor: Katondio Bayumitra Wedya

----

Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo buruan daftar di sini. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersey original.