Usul Nyeleneh Gary Neville: Festival Sepak Bola usai Wabah Virus Corona

Gary Neville. Foto: AFP/Paul ELLIS

Penyebaran virus corona telah menjadi pandemi global. Demi menyetop wabah COVID-19, akhirnya sejumlah kompetisi sepak bola ditunda sementara. Gary Neville punya idenya sendiri untuk mengakhiri musim 2019/20.

Begini, ada orang yang berpendapat bahwa penundaan ini mestinya bersifat sementara saja, lalu kompetisi kembali dilanjutkan. Ada juga yang bilang bahwa mending semua kompetisi disetop saja, baik tanpa juara maupun memilih juara berdasarkan kondisi akhir tabel klasemen sebelum penundaan.

Well, kalau usulan kedua, sih, mungkin banyak penggemar Liverpool yang setuju, ya. Namun, beda dengan Neville.

Eks kapten Manchester United itu berharap kompetisi kembali dilanjutkan. Tentu saja, jika nanti kondisi dunia telah membaik. Namun jika begitu, sempatkah waktu yang tersisa nanti?

Nah, untuk menyiasati waktu yang mepet, Neville mengusulkan sebuah ide, yakni 'festival' sepak bola. Wah, maksudnya bagaimana itu?

Well, jangan bayangkan makna festival di sini sebagai adanya tenda-tenda bazar makanan, konser musik, dan pameran otomotif di sekitar stadion.

Kurang lebih, maksudnya Neville adalah mengadakan lebih dari sekali laga sepak bola dalam sepekan. Ya, setiap klub artinya mesti bermain lebih dari sekali dalam sepekan.

Euforia suporter di laga Liga Champions Chelsea vs Bayern Muenchen di Stamford Bridge. Foto: REUTERS / Toby Melville.

"Jika para pesepak bola perlu bermain setiap hari selama sembilan hari untuk menyelesaikan Premier League sebagai skenario terburuk, mereka akan melakukannya karena mereka akan mengatasinya dan menjadikannya sebuah festival sepak bola," ujar pria 45 tahun itu dalam acara The Debate di Sky Sports.

"Itu akan menjadi sesuatu yang spektakuler. Sepak bola bisa membawa harapan dan kegembiraan bagi negara ketika kita akhirnya keluar dari krisis ini," lanjutnya.

Wow. Habis bertapa di gunung mana si Neville, sehingga bisa kepikiran ide macam itu? Entah bagaimana perasaan Pep Guardiola jika mendengar usulan tersebut langsung dengan telinga telanjang.

"Festival sepak bola bisa membuat liga selesai dalam dua minggu, Liga Champions selesai dalam seminggu, dan Piala FA selesai dalam empat hari. Sesuatu yang sangat istimewa," katanya.

"Saya tidak bilang itu adalah contoh yang harus diterapkan, tetapi mungkin ada sesuatu yang cukup spektakuler untuk para penggemar sepak bola bisa datang bersama [ke stadion] setelah krisis ini berakhir," sambungnya.

Gary Neville. Foto: AFP/ANDREW YATES

Begini, Neville. Mungkin itu terdengar spektakuler dari sisi penonton. Namun, bagaimana dari sisi pemain sendiri? Apa enggak pada kelenger kalau begitu?

"Saya tidak khawatir tentang memeras lebih banyak laga. Para pemain, klub, manajer, dan fisioterapis akan mengerti bahwa mereka tidak dapat mengeluh soal kepadatan jadwal musim depan karena keadaan. Ini adalah krisis global dan sepak bola harus bereaksi dan berkompromi," jelasnya.

Oke, Neville. Terima kasih, lho, ya, sudah menyempatkan diri memberikan usulan tersebut. Namun tampaknya, pelaksanaan ide itu tak akan semudah melakukan juggling tisu toilet.

Lagipula, sekadar mengingatkan, nih, 'kan para penggemar sepak bola juga punya kehidupan, ya. Mereka punya pekerjaan juga. Jadi, kayaknya sulit kalau mesti setiap hari menonton sepak bola.

Akan tetapi, ya, sudahlah. Namanya juga usulan. Tak ada yang memaksa, tak ada yang melarang.

Semua keputusan kembali ke federasi dan penyelenggara kompetisi masing-masing. Kalau menurut kalian bagaimana? Pro atau kontra dengan Gary Neville?

Editor: Katondio Bayumitra Wedya

---

Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo buruan daftar di sini.

Bagi yang mau nonton langsung siaran Liga Inggris, bisa ke Mola TV; dan bagi yang ingin merasakan kemeriahan Nobar Supersoccer, bisa cek list schedule-nya di SSCornerID. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersey original.