Mikel Arteta

Veni, Vidi, Vici: Berharap Arteta Jadi Julius Caesar bagi Arsenal

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
16 Juni 2020 17:04 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Arsenal digasak Manchester City 3-0 saat bermain di Emirates pada 15 Desember 2019. Foto: Action Images via Reuters/John Sibley
zoom-in-whitePerbesar
Arsenal digasak Manchester City 3-0 saat bermain di Emirates pada 15 Desember 2019. Foto: Action Images via Reuters/John Sibley
ADVERTISEMENT
Per 17 Juni 2020, Premier League 2019/20 bergulir kembali. Arsenal sudah harus langsung meladeni Manchester City. Kira-kira, The Gunners bakal 'selamat', enggak, ya?
ADVERTISEMENT
Well, fan Arsenal jangan panik. Kalem. Lha wong, Mikel Arteta saja mencoba tetap tenang, kok. Mencoba.
Saat ditanya soal, "Apakah Anda akan tetap berpegang pada prinsip Anda jelang laga tandang kontra Manchester City atau menyesuaikan pendekatan lain?", Arteta menjawabnya begini:
Intinya, pelatih asal Spanyol itu bakal tetap fokus pada rencananya. Dia akan berusaha keras untuk memaksa agar anak asuhnya fokus terhadap racikan taktik yang telah disiapkan dan meyakinkan skuatnya bahwa mereka bisa menang.
"Jadi, aku hanya coba meyakinkan pemainku soal hal yang bisa kami lakukan untuk mengalahkan mereka, hal terbaik yang bisa kami lakukan untuk menyaingi mereka dalam laga itu dan memenanginya," jelas eks asisten Pep Guardiola itu.
Mikel Arteta. Foto: Reuters/Paul Childs
Pelatih 38 tahun itu tahu bahwa laga melawan Manchester City di Stadion Etihad tidak akan gampang. Dia tahu dan tetap menjaga optimisme.
ADVERTISEMENT
Sudah begitu, perhatikan, dalam kutipan wawancaranya di atas, Arteta begitu menekankan bahwa skuatnya akan coba meraih kemenangan, mencuri poin tiga. "Menang", lho. Dia mempersetankan status timnya yang kini bertengger di peringkat sembilan, sedangkan City di peringkat kedua.
Terkesan tak tahu diri? Terserah. Pokoknya, bagi Arteta, laga tandang kontra City tak ubahnya laga-laga lain, prinsipnya: Datang ke sana, hadapi, dan menang. Veni, vidi, vici.
Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, mewarisi jiwa perfeksionis dan ambisius Pep Guardiola. Foto: REUTERS/Eddie Keogh
Pada tahun 47 Sebelum Masehi, Julius Caesar memimpin pasukan Romawi meraih kemenangan atas pasukan Kerajaan Pontus yang dikomandoi Pharnaces II dalam Pertempuran Zela. Kemenangan yang cukup mengejutkan karena jumlah pasukan Pontus nyaris dua kali lipat lebih banyak dari Romawi.
Usai kemenangan itu, Caesar menyampaikan pesan kepada Senat Romawi. Nah, kalimat yang digunakannya untuk menggambarkan kemenangan tersebut adalah Veni, Vidi, Vici atau yang berarti "Aku datang, aku melihat, aku menaklukkan".
ADVERTISEMENT
Sekadar informasi, itu bukan kali pertama Caesar dan Pharnaces II saling bertempur. Setahun sebelumnya, mereka juga berperang dalam perang yang bertajuk Pertempuran Nicopolis, tetapi yang menang adalah pasukan Pontus.
Patung Julius Caesar di Paris. Foto: NakNakNak/Pixabay
Nah, tahun lalu, tepatnya 15 Desember 2019, Arsenal dikalahkan Manchester City tiga gol tanpa balas di Stadion Emirates. Kala itu, Pierre-Emerick Aubameyang cs. masih dinakhodai Freddie Ljungberg.
Nah, pada 17 Juni 2020 waktu setempat, apakah Mikel Arteta bisa menjadi sosok Julius Caesar bagi Arsenal laiknya dalam kisah di atas? Akankah Stadion Etihad akan menjadi Zela untuk Arsenal?
Well, analogi kami mungkin berlebihan. Namun, dalam sepak bola, apa pun bisa terjadi, bukan?
---
ADVERTISEMENT
---
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi 1 unit SmartTV dan 2 Jersi Original klub Liga Inggris. Buruan daftar di sini.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten