Wolves, Klub Inggris Paling Portugis, Bikin Sejarah di Tanah Portugal

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
Konten dari Pengguna
29 November 2019 13:46 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Supersoccer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Joao Moutinho (kiri) dan Nuno Espirito Santo. Foto: Action Images via Reuters/Peter Cziborra
zoom-in-whitePerbesar
Joao Moutinho (kiri) dan Nuno Espirito Santo. Foto: Action Images via Reuters/Peter Cziborra
ADVERTISEMENT
Wakil Premier League, Wolverhampton Wanderers, mencetak sejarah baru di turnamen Eropa. Mereka resmi lolos ke babak 32 besar Liga Europa 2019/20, usai main imbang 3-3 dengan tuan rumah SC Braga, Jumat (29/11/2019) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Estadio Municipal de Braga, Portugal, jadi pijakan besar Wolves untuk mengambil langkah lebih jauh. Ini tentu melebihi pencapaian mereka di Piala UEFA 39 musim silam. Sebab, pada 1980/81, klub pujaan publik Molineux Stadium ini hanya bisa mencapai ronde pertama.
Sebenarnya, Wolves nyaris menang. Mereka yang awalnya tertinggall 1-0 sempat membalikkan skor jadi 1-3. Namun sayang, tuan rumah enggan dipermalukan tamunya hingga akhirnya skor berubah jadi 3-3.
Alhasil, kini untuk sementara Adame Traore dan kolega ada di peringkat dua klasemen Grup K, mengoleksi 10 poin, hanya kalah satu poin dari Braga. Artinya, ada peluang mereka menjadi juara grup.
Sebenarnya, pencapaian ini terasa kian spesial karena ada banyak penggawa Wolves yang berasal dari Portugal. Memang, mereka kini sedang merantau di Negeri Ratu Elizabeth, tapi faktanya mereka mencatatkan sejarah di negara asal mereka.
ADVERTISEMENT
Tercatat, musim ini ada tak kurang dari delapan pemain Portugal di skuat utama Wolves. Mereka adalah Pedro Neto, Ruben Neves, Rui Patricio, Diogo Jota, Joao Moutinho, Ruben Vinagre, Flavio Critovao, dan Bruno Jordao.
Selain dua nama yang disebut terakhir, enam orang lainnya dibawa Nuno Espirito Santo --pelatih Wolves yang juga orang Portugal-- ke laga kontra Braga tersebut. Dan keenamnya itu main, empat jadi starter, hanya Vinagre dan Neto yang memulai laga dari bench.
Namun sayang, tidak ada satu pun penggawa Portugis yang mampu berkontribusi terhadap tiga gol Wolves. Malahan, WhoScored memberi rating kurang dari 7 untuk Patricio (kiper), Neto (winger), Neves (gelandang), dan Vinagre (bek).
Hanya Moutinho (gelandang) dan Jota (winger) yang penampilannya cukup lumayan. Tercatat, Moutinho melakukan lima kali tekel sukses, dua dribel sukses (dari tiga percobaan), dan melepaskan umpan dengan akurasi 82%.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Jota melepaskan satu tembakan akurat dari tiga kali percobaan dan melakukan dua kali dribel sukses dari empat kali percobaan. Dia juga dua kali memenangkan duel udara dan mencatatkan akurasi umpan 89% (satu di antaranya umpan kunci).
Sekilas tentang Nuno Espirito Santo
Nuno Espirito Santo, pelatih Wolverhampton Wanderers. Foto: REUTERS/Eddie Keogh
Jika ada klub sepak bola yang mestinya membekas di hati Nuno Espirito Santo, maka itu adalah Vitoria de Guimaraes. Klub yang kini juga dikenal sebagai Vitoria Sport Clube (SC) itu adalah klub profesional pertamanya saat masih aktif bermain sebagai kiper.
Memang, selama empat musim (1992-1996) membela Os Vimaranenses, Santo yang dulu berposisi sebagai kiper itu tercatat hanya pernah 34 kali turun laga. Artinya, dia dulu memang bukan pilihan utama di Vitoria.
ADVERTISEMENT
Namun, tak bisa ditampik bahwa sosok yang kini berusia 45 tahun itu sempat menimba ilmu di akademi Vitoria de Guimaraes. Bisa dibilang, klub yang bermarkas di Estadio D. Afonso Henriques itu adalah pintu masuk Santo ke dunia sepak bola profesional.
Well, meski tampaknya Santo tidak pernah mengungkap secara terang-terangan ke media massa ihwal kesannya terhadap Vitoria, tapi setidaknya segala yang telah dipaparkan di atas harusnya jadi alasannya memberi tempat khusus bagi Vitoria di hatinya.
Vitoria memiliki rival, yaitu SC Braga. Sayang, tidak banyak yang bisa kita ketahui dari catatan sejarah tentang Santo di tengah-tengah rivalitas Vitoria dengan klub yang sama-sama berasal di Provinsi Minho, Portugal, itu.
Satu yang kita tahu, Santo hanya jarang main untuk Vitoria. Bisa jadi, pria kelahiran Sao Tome itu bukan aktor utama rivalitas kedua klub. Namun yang pasti, pada laga dini hari tadi, tampaknya semua mata suporter Braga tertuju pada Santo.
ADVERTISEMENT
Alasannya? Well, sudah dijelaskan, Santo sanggup membuktikan bawah Wolves asuhannya enggak bisa dipandang sebelah mata. Dan dia menegaskannya di kandang rival klub lamanya, Estadio Municipal de Braga.
Sejauh mana Wolves bisa melangkah? Hanya waktu yang bisa menjawab.
----
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo buruan daftar di sini. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersey original.