Ngaji Marhaenisme dengan Kitab-kitab Bung Karno

Surya Aditya
Alumnus Filsafat UGM angkatan 2015, GMNI DPK Filsafat UGM, Ketua Paguyuban Karawitan Pusaka 2017-2018, Freelancer Surveyor Data Kantar Indonesia Yogyakarta, Kiara Beauty Med, Freelance Writer.
Konten dari Pengguna
31 Maret 2021 6:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Surya Aditya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
PB Aryatmoko dalam Live Streaming Refleksi Dies Natalis GMNI ke 67. (Rabu, 24 Maret 2021).
zoom-in-whitePerbesar
PB Aryatmoko dalam Live Streaming Refleksi Dies Natalis GMNI ke 67. (Rabu, 24 Maret 2021).
ADVERTISEMENT
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki sejarah panjang perjuangan menuju kemerdekaan. Mulai dari awal kedatangan pelaut Portugis, kedatangan serikat dagang VOC Belanda, hingga penjajahan Jepang. Bahkan setelah merdeka pun bangsa Indonesia masih harus menghadapi Belanda dan Tentara Sekutu yang mencoba merebut kembali kemerdekaan bangsa Indonesia. Semangat perjuangan bangsa Indonesia merebut kemerdekaan memang sudah tidak berlalu. Tapi bagaimana sih cara untuk mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia ini?
ADVERTISEMENT
PB Aryatmoko atau dikenal dengan sebutan dokter Moko atau Bung Moko adalah seorang penggiat ajaran Bung Karno dengan mengadakan pengajian setiap Jumat Malam live secara online di semua media sosial dengan membaca dan membahas kitab-kitab dari Bung Karno. Seperti Pantjasila Dasar Negara, Di bawah Bendera Revolusi, Sarinah. Kitab atau buku karya asli Ir. Soekarno dibacakan dan ditelaah bersama dalam forum yang dipimpin oleh PB Aryatmoko. Kegiatan ini biasanya diikuti oleh kader-kader GMNI dan GSNI, bahkan termasuk juga alumni ikut turut serta meramaikan acara Ngaji Marhaenisme tersebut.
Buku yang pertama dikaji adalah "Pantjasila Dasar Negara", yang merupakan sebuah catatan mengenai Kursus-kursus Presiden Soekarno tentang Pantjasila pada tahun 1958-1959 ketika Presiden Soekarno kala itu sedang mencoba membayangkan bayangan tentang seperti apa Indonesia ketika tahun 1950-an. Soekarno waktu itu mengamati dinamika yang terjadi dalam kebudayaan dan rivalitas ideologis.
ADVERTISEMENT
Tujuan utama PB Aryatmoko mengadakan pengajian kitab-kitab Bung Karno adalah untuk mengenalkan kembali mengenai perjuangan Bung Karno sebagai Bapak Pendiri Bangsa, sebagai Bapak Proklamator yang memproklamasikan kemerdekaan. Sasaran Bung Moko sendiri adalah anak-anak muda yang sekarang sudah tergerus dengan arus modernisasi sehingga tidak tertarik dengan adanya pembelajaran materi kebangsaan yang dikiranya berat dan membosankan. Menyalakan kembali gagasan pemikiran Bung Karno yaitu ideologi marhaenisme merupakan tujuan sesungguhnya dari Bung Moko.
Cara menggaet golongan pemuda agar tertarik dengan pengajian membaca kitab-kitab Bung Karno dilakukan dengan menggunakan media-media sosial yang terkenal mulai dari YouTube, Instagram, Twitter, podcast hingga TikTok. Marhaenisme harus beradaptasi dengan perkembangan zaman agar dapat diterima oleh khalayak umum. Bung Moko menyampaikan bahwa, "Bung Karno tidak takut dengan teknologi dan perkembangan zaman. Bahkan Bung Karno saja pada masanya sudah mengetahui pemikiran Nikola Tesla yang mampu mengubah teknologi masa depan." (24/03).
ADVERTISEMENT
Bung Moko sendiri mengatakan bahwa terdapat banyak manfaat ketika kita membaca dan mempelajari pemikiran Bung Karno, salah satunya adalah dapat menjadikan diri kita menjadi orang yang sukses dan mampu membantu memajukan bangsa. Menjadi orang sukses yang dimaksud beliau adalah mampu menjadi diri kita sukses secara materiil atau finansial, atau dampak positifnya mampu membuat diri kita sukses mengatur atau me-manage diri kita sendiri. Membantu diri kita bisa me-machvorming-kan diri kita sendiri sebelum mem-machvorming-kan orang banyak di masyarakat.
Sarinah Rahma membacakan kitab "Pantjasila Dasar Negara" dan disimak oleh peserta yang lain. (Jumat, 26 Maret 2021).
Peserta pengikut pengajian kitab-kitab Bung Karno dalam wawancara mendapat kesan positif setelah mengikuti acara tersebut, Sarinah Rahma dalam wawancara mengatakan, "Aku setelah mengikuti pengajian kitab Bung Karno bisa lebih memahami GMNI seperti apa, strategi menjadi seorang marhaenis yang benar juga saya dapatkan. Dampak positif lain adalah mulai rajin membaca lagi, karena bisa menikmati tulisannya Bung Karno. Walaupun sudah paham mengenai nasionalisme sebelumnya dari mengikuti GMNI di kampus," kata Sarinah Rahma Kader GMNI DPK UIN Sunan Kalijaga.
ADVERTISEMENT
("Sarinah" merupakan panggilan kader GMNI dan GSNI untuk perempuan, sementara "Bung" merupakan panggilan untuk kader laki-laki)
Peserta yang lain adalah Sarinah Nia yang merupakan perwakilan dari GSNI, ia merupakan Bendahara DPP GSNI 2019-2021. Nia mengatakan bahwa, "Penyampaian materi dan metode ngaji kitab Bung Karno yang disampaikan dr. PB Aryatmoko sangat baik sekali sehingga bisa happy and fun, apalagi dengan cara membaca dan dijelaskan sehingga cepat ditangkap oleh saya khususnya yang tidak begitu paham dengan ajaran Bung Karno dan teman teman lainnya penuh semangat mengikutinya."
Sarinah Nia ketika membacakan kitab "Pantjasila Dasar Negara" karya Ir. Soekarno. (Jumat, 19 Maret 2021).
"Bahan Materi Ajar sangat cocok sekali dengan saya yang tidak begitu suka membaca sehingga bisa diaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari. Materi yang baru diajarkan ini merupakan metode khusus yang menurut saya sangat baik sekali untuk memaksa dan membantu saya dan teman teman untuk mempelajari ulang kajian bung Karno yang memahami karena keterbatasan waktu, hal ini sangat terasa sekali oleh saya," kata Sarinah Nia atau Marfuah Nurul Imaniah setelah mengikuti pengajian Ngaji Kitab Bung Karno pada Jumat malam, 26 Maret 2021 lalu.
ADVERTISEMENT
Untuk dapat mengikuti pengajian Ngaji Kitab-Kitab Bung Karno ini cukup mudah dengan mengikuti live streaming media sosial seperti Facebook dan Instagram yaitu akun pribadi serta fanpage Bung Moko yaitu "PB Aryatmoko". Serta dapat mengikuti konten-konten nasionalisme lain di akun YouTube, Twitter, Instagram, dan TikTok "Dokter Marhaenis". acara Ngaji Kitab-Kitab Bung Karno ini dilaksanakan setiap Jumat malam. Peserta online dapat berinteraksi berkomentar, memberi saran, dan pertanyaan ketika acara berlangsung.
Selain acara Ngaji Kitab-Kitab Bung Karno ini, PB Aryatmoko juga mengadakan acara Kajian Trending terhadap setiap peristiwa penting yang terjadi pada permasalahan nasional, ekonomi, dan politik di Indonesia. Kajian Trending ini dilakukan oleh beliau dengan pendekatan sudut pandang Marhaenisme dari pemikiran Bung Karno. Menurut beliau pendekatan Marhaenisme adalah solusi untuk setiap permasalah yang dialami oleh bangsa Indonesia. Untuk Kajian Trending ini dapat diikuti setiap Rabu malam melalui live streaming sosial media PB Aryatmoko dan Dokter Marhaenis.
Soekarno | Wikimedia