Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
TikTok dan Musik: Revolusi Digital yang Mengubah Industri
9 Januari 2025 19:04 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Surya Ganda Syah Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Siapa sangka, sebuah aplikasi yang awalnya hanya untuk membuat video lip-sync kini menjadi salah satu kekuatan terbesar dalam industri musik global? TikTok, platform media sosial asal Tiongkok, telah mengubah cara kita menemukan, mengonsumsi, dan bahkan menciptakan musik. Fenomena ini bukan sekadar tren sesaat, melainkan revolusi digital yang mengubah lanskap industri musik secara fundamental.
Dari Meme ke Mainstream: Kekuatan Viral TikTok
ADVERTISEMENT
TikTok telah menjadi mesin penghasil hit terbaru. Lagu-lagu yang viral di platform ini seringkali melambung ke puncak tangga lagu global. Contohnya? "Old Town Road" dari Lil Nas X, yang awalnya hanya meme di TikTok, berakhir memecahkan rekor sebagai lagu terlama di puncak Billboard Hot 100. Atau "Savage" dari Megan Thee Stallion yang meroket berkat tantangan tari di TikTok.
Fenomena ini menunjukkan bahwa TikTok bukan sekadar platform hiburan, tapi juga alat pemasaran yang sangat efektif. Musisi dan label rekaman kini berlomba-lomba menciptakan "TikTok moment" untuk lagu mereka, berharap bisa menciptakan tren viral berikutnya.
Mengubah Pola Konsumsi Musik
TikTok tidak hanya mengubah cara musisi mempromosikan karya mereka, tapi juga bagaimana pendengar mengonsumsi musik. Durasi video TikTok yang singkat membuat pendengar terbiasa dengan potongan lagu 15-30 detik. Akibatnya, banyak lagu baru yang dirancang dengan "hook" kuat di awal untuk menarik perhatian pendengar TikTok.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh lagi, TikTok telah menciptakan "playlist budaya" baru. Lagu-lagu yang viral di TikTok seringkali menjadi soundtrack kehidupan sehari-hari, menciptakan momen bersama yang melampaui batas geografis dan demografis.
Demokratisasi Industri Musik
Salah satu dampak paling signifikan dari TikTok adalah demokratisasi industri musik. Platform ini memberi kesempatan bagi musisi independen dan tidak dikenal untuk mendapatkan exposure global tanpa bantuan label besar. Contohnya adalah Bella Poarch, yang dari seorang penyanyi kamar tidur kini menjadi bintang pop global berkat viralnya lagu "Build a B*tch" di TikTok.
TikTok juga telah mengubah definisi "hit". Sebuah lagu bisa menjadi fenomena budaya tanpa harus masuk chart resmi. Ini menciptakan ekosistem musik yang lebih beragam dan inklusif, di mana genre-genre niche pun bisa mendapatkan penggemar setianya.
ADVERTISEMENT
Tantangan dan Kontroversi
Namun, revolusi TikTok ini juga membawa tantangan. Ada kekhawatiran bahwa fokus pada "viral moment" 15 detik bisa mengorbankan kualitas musik secara keseluruhan. Beberapa kritikus juga mengkhawatirkan dampak algoritma TikTok terhadap keragaman musik yang dikonsumsi pendengar.
Isu hak cipta juga menjadi perdebatan. Meski TikTok telah menandatangani perjanjian dengan label-label besar, masih ada pertanyaan tentang kompensasi yang adil bagi pencipta lagu, terutama untuk penggunaan potongan lagu yang sangat pendek.
Peluang bagi Musisi Lokal
Di tengah revolusi ini, musisi lokal Indonesia memiliki peluang emas. TikTok telah terbukti menjadi platform yang efektif untuk mempromosikan musik lokal ke panggung global. Contohnya adalah Lyodra dengan "Pesan Terakhir" yang viral di TikTok dan kemudian masuk chart Billboard Global.
ADVERTISEMENT
Untuk memanfaatkan peluang ini, musisi lokal perlu memahami "bahasa" TikTok. Ini bukan hanya soal menciptakan lagu yang catchy, tapi juga memahami tren, berinteraksi dengan penggemar, dan menciptakan konten yang menarik di luar musik itu sendiri.
Adaptasi atau Tertinggal
TikTok telah mengubah aturan main dalam industri musik. Platform ini bukan sekadar alat promosi, tapi telah menjadi bagian integral dari ekosistem musik global. Bagi musisi, label, dan pelaku industri musik lainnya, pilihannya jelas: beradaptasi atau tertinggal.
Untuk musisi lokal Indonesia, TikTok menawarkan peluang emas untuk menembus pasar global. Namun, ini bukan berarti mengorbankan integritas artistik. Tantangannya adalah bagaimana memanfaatkan kekuatan TikTok sambil tetap mempertahankan esensi musik mereka.
Revolusi TikTok dalam industri musik masih akan terus berlanjut. Yang pasti, cara kita menemukan, membuat, dan menikmati musik tidak akan pernah sama lagi. Dan itu bukan hal yang buruk – ini adalah era baru di mana musik menjadi lebih demokratis, lebih global, dan lebih terhubung dengan kehidupan sehari-hari kita.
ADVERTISEMENT
Jadi, bagi para musisi lokal: jangan ragu untuk terjun ke dunia TikTok. Eksperimen, berkreasi, dan siapa tahu, lagu Anda bisa menjadi hit global berikutnya. Revolusi TikTok telah dimulai, dan kita semua adalah bagian dari sejarah yang sedang ditulis.