Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Keuntungan Menggunakan BBM Euro 4 dan Euro 5
28 Mei 2017 14:58 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
Tulisan dari Surya Pradana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tahukah Anda jika ada 57,8% warga Jakarta yang menderita sakit akibat terkena pencemaran udara? Kota-kota besar dengan jumlah kendaraan yang besar memang rentan dengan tingkat pencemaran udara yang tinggi. Ini akan mendatangkan dampak lain yaitu tingginya biaya pengobatan yang dikeluarkan warga yang terkena polusi ini.
ADVERTISEMENT
Polusi udara salah satunya akibat emisi buangan yang dikeluarkan kendaraan bermotor membahayakan kesehatan manusia. Mulai dari bahan bakar yang dikonsumsi hingga mesin yang tidak bisa mengolah emisi dengan baik menciptakan kondisi di mana mesin mengeluarkan gas buangan yang tidak ramah lingkungan.
Emisi kendaran bermotor mengandung gas karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx), karbon monoksida (CO), volatile hydro carbon (VHC), dan partikel lain yang berdampak negatif pada manusia ataupun lingkungan bila melebihi ambang konsentrasi tertentu.
Uni Eropa adalah negara-negara yang pertama kali memulai kepedulian terhadap emisi buangan kendaraan yang ramah lingkungan. Tidak hanya Eropa yang menetapkan standar emisi kendaraan, Amerika dan Jepang juga memiliki standar emisi tersendiri. Namun rumusan yang ditetapkan Eropa dinilai lebih baik dan tepat untuk lingkungan serta mudah diaplikasikan.
ADVERTISEMENT
Uni Eropa menetapkan standar emisi kendaraan pertama kali di tahun 1992 dengan nama Euro 1. Di saat itu penerapan ini mewajibkan penggunaan katalis untuk mobil yang menggunakan bensin. Walaupun begitu persyaratan ini juga diterapkan pada mobil diesel dan mobil berukuran kecil dan besar. Setelah itu berturut-turut Uni Eropa terus memperbaiki dan mengubah standar emisi ini hingga menjadi Euro 6 di tahun 2014.
Mengapa kita harus menggunakan standar emisi seperti Euro 4 dan Euro 5 untuk kendaraan kita? Ada keuntungan lain yang didapat bila negara menetapkan standar emisi Euro yang semakin terbaru untuk kendaraan bermotor.
Pertama tentu lebih ramah lingkungan. Semakin tinggi standar Euro yang ditetapkan, semakin kecil batas kandungan gas karbon dioksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, volatile hydro carbon , dan partikel lain yang berdampak negatif pada manusia ataupun lingkungan pada emisi mesin kendaraan.
ADVERTISEMENT
Menetapkan standar emisi yang terbaru juga memberi keuntungan bagi produsen mobil terutama mobil-mobil Eropa. Selama ini produsen mobil menyesuaikan mesin kendaraan yang akan dijual di sebuah negara sesuai dengan standar emisi yang berlaku di negara tersebut. Sehingga produsen tidak perlu menyesuaikan kendaraan mereka apabila Indonesia (misalnya) telah mengikuti standar emisi terbaru.
Dengan menetapkan standar emisi Euro 4 dan 5 juga akan memiliki dampak pada pasar low emission vehicle. Apalagi kendaraan dengan emisi yang lebih rendah juga dikenal lebih hemat bahan bakar. Hemat dan ramah lingkungan sebuah paduan yang menguntungkan para penggunanya.
Indonesia setelah lama menetapkan standar emisi Euro 2 untuk kendaraan kini sudah menetapkan peraturan baru lewat penetapan standar emisi Euro 4 di Peraturan Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Nomor 20 Tahun 2017. Peraturan ini untuk menggantikan standar bahan bakar Euro 2 yang sudah lama berlaku.
ADVERTISEMENT
Padahal Indonesia sudah tertinggal dari negara-negara lain yang sudah lama menetapkan Euro 4 sebagai standar emisi di negara mereka. Bukan tidak mungkin di saat kita baru mulai beradaptasi dengan Euro 4, negara lain malah sudah menggunakan Euro 6 atau Euro terbaru (bila ada). Sekarang ini Eropa, Korea Selatan dan China memang sudah menggunakan Euro 5 sebagai standar emisi mereka.
Bila dulu Indonesia terkendala proses sosialiasi yang lama dan penyediaan bahan bakar yang terkendala ketika menetapkan Euro 2, mungkin hal ini tidak terjadi dengan Euro 4 dan Euro 5(nantinya). Pemerintah menyatakan mereka siap menyediakan Euro 4 hingga Euro 5 lewat pembangunan kilang yang bisa memproduksi bahan bakar minyak yang lebih berkualitas.
ADVERTISEMENT
Pertamina akan mempersiapkan kilang-kilang seperti Balikpapan, Bontang, Cilacap, Balongan, Dumai dan Tuban untuk bisa memproduksi BBM Euro 4 dan Euro 5, dua dari kilang ini adalah kilang baru. Untuk kilang yang pertama kali siap memproduksi BBM Euro 4 adalah Kilang Balikpapan yang mendapatkan sentuhan upgrade(peningkatan).
Standar emisi yang tinggi yang lebih ramah lingkungan ini berdasarkan perhitungannya mungkin akan lebih mahal dari bbm yang biasa digunakan seperti premium. Namun, untuk lingkungan yang lebih baik, kesehatan kita yang lebih aman, mungkin kita harus belajar beradaptasi dengan standar emisi ini.
*sumber infografik: Kompasiana