Konten dari Pengguna

Bencana Kebakaran dan Mistis Suku Baduy

Yadie MDR
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta.
20 Januari 2024 19:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yadie MDR tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Mistis di Baduy: Yadie
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mistis di Baduy: Yadie
ADVERTISEMENT
Suku Baduy merupakan masyarakat terpencil yang terletak di Provinsi Banten, Indonesia. Hidup dengan nilai tradisional dan kepercayaan mistis yang kuat. Daerahnya benar-benar masih sangat asri. Suasana yang tenang, lingkungan yang hijau, kebersihan yang terjaga, bebas dari pencemaran, tanpa listrik, dan tradisi lokalnya masih sangat erat kaitannya dengan alam.
ADVERTISEMENT
Warga Baduy mempertahankan tradisi cara berpakaian yang unik dan alami, terbuat dari bahan alami yang mereka buat sendiri. Pakaian tidak hanya menjadi penanda identitas, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya dan adat istiadat yang dijunjung tinggi. Melalui kerajinan tangan mereka, warga Baduy berhasil menciptakan pakaian yang sangat khas, menjadi simbol keberlanjutan warisan budaya yang mereka jaga dengan penuh kebanggaan.
Sampai rumahnya pun dibangun dari bahan-bahan yang alami seperti bambu dan daun rumbia pada atapnya. Sedangkan pada dasar pondasi menggunakan batu yang sepertinya diambil dari tepi sungai dan pada bagian lantai terbuat dari bambu yang dibelah-belah, selain itu pada bagian dindingnya juga terbuat dari belahan bambu yang sudah diiris dan dirakit lebih erat.
ADVERTISEMENT
Kampung Baduy Rentan Bencana Kebakaran
Dibalik rumah yang unik tersebut rumah suku Baduy terbilang rentan mengakibatkan kebakaran, karena material yang mereka gunakan gampang terbakar, selain itu rumah di pemukiman Baduy sangat berdempetan dan hal itu dapat meningkatkan resiko cepatnya penyebaran api dari satu rumah ke rumah yang lain, seandainya kebakaran terjadi, api dengan mudah menyebar ke rumah-rumah yang ada di sekitarnya.
Selain materialnya yang gampang terbakar aktivitas sehari-hari warga Baduy juga meningkatkan resiko kebakaran, setiap harinya berkegiatan memasak dalam rumahnya, hal dikhawatirkan adalah api tungku yang ada dalam rumah, bukan tidak mungkin di antara mereka ada yang lupa mengamankan api tungku setelah memasak. Jika hal itu terjadi akan berakibat fatal. Kalau terjadi kebakaran bukan hanya rumah itu yang akan dilalap api, melainkan seisi kampung pun akan ikut terbakar.
ADVERTISEMENT
Sigap Bencana Kebakaran ala Warga Baduy
Ilustrasi Sigap Bencana: Yadie
Melihat warga Baduy berada jauh dari fasilitas pemadam kebakaran, Peralatan pemadam api, hydran, atau sistem sprinkler mungkin tidak akan dijumpai di Baduy, untuk menghadapi tantangan tersebut warga Baduy membentuk sistem keamanan. Setiap hari warga Baduy ada yang ngeronda di sekitar pemukiman untuk menjaga keamanan dan keselamatan bersama.
Warga yang ngeronda setiap hari adalah untuk memastikan lingkungan sekitarnya tetap aman, jika pun terjadi kebakaran dapat merespon dengan cepat sebelum api memberikan berkembang dan sulit untuk dikendalikan.
Selain itu warga Baduy juga meletakkan lumbung padinya terpisah dari pemukiman, hal tersebut sebagai mitigasi bencana kebakaran rumah atau kampung Baduy. Tidak ada pola khusus peletakan pada lumbung padi, ada yang berada di seberang sungai, di balik hutan perkampungan, di lereng bukit, atau pada jarak 10-20 meter dari rumah terakhir. Jadi kalau terjadi kebakaran lumbung padi yang mereka hasilkan tidak ikut terbakar.
ADVERTISEMENT
Mistis dalam Bencana Baduy
Suku Baduy juga dikenal sebagai masyarakat yang teguh pada nilai-nilai tradisional dan kepercayaan mistis, buktinya sampai sekarang mereka menolak pengaruh modernitas dan dan berjuang mempertahankan tradisi yang dibagun leluhur atau nenek moyang mereka.
Mereka juga memandang bencana sebagai pertanda atau peringatan dari kekuatan gaib atau roh alam. Mereka juga percaya kekuatan mistis juga yang memiliki peran untuk meredakan bencana. Setiap selesai bencana warga baduy yang mengalaminya menghadap pada puun (pimpinan adat tertinggi) untuk meminta petunjuk terkait bencana yang dialaminya. Mereka meyakini puun memiliki kemampuan untuk memberikan pemahaman terkait bencana yang dialaminya.