Konten dari Pengguna

Keselamatan dan Kesehatan kerja dalam Pemasangan AC

Suryadi Kangboi
Head Section of Training and Productivity Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kepulauan Riau
22 Mei 2022 21:59 WIB
comment
75
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Suryadi Kangboi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Keselamatan dan Kesehatan kerja dalam Pemasangan AC
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kali ini penulis mengupas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam pemasangan ac, tujuannya agar garansi mutu produk, kecelakaan kerja dan kerusakan ac dapat dihindari lebih awal. Maklum, masih saja terjadi kecelakaan saat melakukan pemasangan AC di tempat kerja.
ADVERTISEMENT
Selain manfaat terhindar dari kecelakaan kerja, kinerja unit akan lebih optimal, komponen AC pun tahan lama. Ini menjadi perhatian perlunya penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) pemasangan AC yang baik dan benar.
Beberapa bulan yang lalu, penulis mengikuti upskill training AC di BLKK Panasonic Jakarta. Salah satu materi yang didapatkan adalah K3 dalam pemasangan AC inverter. Sumber modul pelatihan berasal dari proglat Kemnaker dan manual book produsen unit ac.
Seluruh materinya diadopsi dari KEPMENAKER RI tentang SKKNI Nomor 126 Tahun 2016 dan Nomor 41 Tahun 2019. Isinya fokus mengenai optimalisasi pemasangan ac sesuai standar dalam menciptakan kenyamanan teknisi dan pemakai unit ac.
Dalam penerapannya penulis membagi menjadi 3 ruang lingkup pekerjaan yaitu pemasangan unit baru AC, pemindahan Unit AC dari satu ruangan ke ruangan lain dan pemasangan kembali setelah perbaikan unit.
ADVERTISEMENT
Ketiganya sering dijumpai di lapangan, sehingga menurut penulis kompetensi teknisi harus disiapkan dengan baik dan benar sebelum pemasangan unit AC.
Penulis telah merangkum hal - hal diperhatikan oleh teknisi dan diketahui oleh pengguna AC sebagai berikut:
1. Penulis masih menemukan dilapangan unit AC yang tidak maksimal bekerja mendinginkan ruangan, walau AC sudah terpasang, kondisi ruangan tetap panas, tidak nyaman ditempati, apalagi kondisi ruangannya, setelah diamati berada di posisi terpapar sinar matahari. Bisa diyakini ini terjadi karena pemilihan type AC yang salah. Unit AC harusnya dihitung dengan estimasi kapasitas pendinginan ruangan dengan benar.
Dilapangan, faktanya memang banyak sekali rumus untuk menghitung beban pendinginan ruangan, karena itu penulis merekomendasikan salah satunya adalah sebagai berikut:
Rumus estimasi pendinginan suryadi : modul pelatihan RAC Inverter
Alasan lainnya adalah pemasangan AC yang melebihi ketinggian maksimum antara Indoor & Outdoor, terjadi di gedung bertingkat, apartemen dan asrama, hal ini membuat sirkulasi AC menjadi lambat dan kompresor tidak mampu bekerja maksimal.
ADVERTISEMENT
Untuk unit - unit yang lama terjadi karena penurunan performance AC karena masa penggunaan unit.
2. Penulis menemukan pipa AC dalam kondisi tidak bagus, pecah, bengkok dan patah pada pipa penyambungan, berakibat pipa AC bocor dan refrigrant habis terbuang. Dipastikan proses pemotongan, reaming dan flaring pipa dilakukan tidak sesuai SOP. Posisi reaming yang tidak tepat juga dapat mengakibatkan masuknya kotoran / bram ke unit AC.
3. Dilapangan masih terjadi teknisi yang terjatuh atau mengalami kecelakaan saat instalasi unit AC, jatuh dari ketinggian atau tertimpa unit AC. Seharusnya seorang teknisi harus menggunakan APD terkait ketinggian untuk pekerjaan diatas 2,5 meter.
4. Penulis menemukan indoor unit AC tertutup benda atau dinding, sehingga menghalangi sirkulasi pendinginan unit AC. Ditemukan saat penulis melakukan perawatan rutin AC. Kesalahan menentukan lokasi oleh pelanggan adalah semata - mata untuk kepentingan etestika dan kerapian ruangan saja.
ADVERTISEMENT
5. Selanjutnya menulis menemukan posisi unit outdoor dan indoor terpasang tidak sesuai dengan petunjuk manual produk. Indoor dan outdoor unit ac tidak menempel maksimal pada dinding, ac miring dan bergetar setelah dipasang. Seharusnya bracket menggunakan sekrup minimal 5 pcs namun tidak dilakukan. Juga lubang pada dinding tidak menggunakan ukuran 60 sampai 70 mm sesuai yang ditentukan, dengan minimal kemiringan 5 mm.
6. Ditemukan juga kesalahan dalam memasang AC di dapur restoran (masakan berat dan berminyak), menyebabkan minyak dan uap masakan menempel pada komponen unit indoor. Akibatnya penyumbatan, perubahan warna, kerusakan, penurunan kinerja dan kegagalan fungsi unit AC terjadi saat beroperasi.
7. Penulis menemukan banyak stop kontak, MCB rusak, kabel power listrik unit AC yang terbakar. Terjadi karena hubung singkat atau arus maksimal yang mengalir tidak sesuai dengan diameter kabel yang digunakan. Ada juga yang diakibatkan karena kabel listrik terpasang tidak kuat dan lepas dari konektornya.
Tabel Kuat Hantar Arus sumber : PUIL 2011 amandemen 1 tahun 2013
8.Komplain dari pelanggan karena Kompresor rusak, tidak tahan lama, padahal baru dipasang unit barunya, juga pernah penulis jumpai. Setelah di cek dan dibelah kompresornya ternyata karena tidak divakum saat proses pemasangan. Terlihat hitam dan gelap warna lilitan koil kompresor.
Kondisi kompresor saat di vacum dan tidak di vacum sumber : modul pelatihan RAC Inverter
9. Penulis pernah juga menemukan air ac tidak mengalir dan terperangkap, menguap dan menimbulkan aroma tidak sedap pada unit AC. Air pembuangan unit AC terus menetes dilantai setelah beroperasi. Posisi selang pembuangan di saluran selokan. Hal - hal sedetail ini harus diperhatikan oleh teknisi AC demi kepuasan pelanggan.
ADVERTISEMENT
10. Penulis terakhir menemukan penggunaan alat ukur yang tidak dikalibrasi. Akibatnya terjadi kesalahan pengukuran dan pengambilan data setelah instalasi AC Unit. Kalibrasi peralatan harus dilakukukan sebelum digunakan, untuk menghindarkan human error saat pemasangan. Memang setiap peralatan memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Ada harga ada rupa, begitu teknisi menyebutnya.
Semoga informasi yang penulis kumpulkan diatas bermanfaat dan dapat mengurangi potensi terjadinya kesalahan dan kecelakaan kerja saat proses pemasangan unit AC. Wallahu alam.