Konten dari Pengguna

Polibatam & Disnaker Rancang Platform AI untuk Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja

Suryadi Kangboi
Head Section of Training and Productivity Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kepulauan Riau
10 Februari 2025 12:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Suryadi Kangboi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kegiatan FGD Disnakertrans Kepri dan Poltek Batam ( Dok. Panitia Poltek Batam)
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan FGD Disnakertrans Kepri dan Poltek Batam ( Dok. Panitia Poltek Batam)
ADVERTISEMENT
Dalam upaya menjawab tantangan ketenagakerjaan di era digital, Politeknik Negeri Batam (Polibatam) bersama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kepulauan Riau (Disnakertrans Kepri) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Kolaborasi Teknologi dan Tenaga Kerja sebagai Solusi Cerdas untuk Industri Kepulauan Riau”.
ADVERTISEMENT
Acara ini digelar di Harris Hotel Batam Centre dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan dari dunia pendidikan, industri, dan pemerintah, Kamis (30/1/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Katalisator Kemitraan Berdikari, sebuah inisiatif penelitian Polibatam yang bertujuan memperkuat ekosistem kemitraan dalam pengembangan inovasi berbasis potensi daerah.
Program ini dirancang untuk menciptakan platform digital yang mampu menyelaraskan suplai dan permintaan tenaga kerja, sekaligus memetakan kebutuhan tenaga kerja masa depan berdasarkan potensi ekonomi lokal.
Kolaborasi ini sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat yang sedang memfokuskan pada peningkatan daya saing tenaga kerja Indonesia melalui penguatan keterampilan vokasi dan integrasi teknologi. Seperti yang diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi, dalam Panel ASEAN Year of Skills 2025, peningkatan keterampilan tenaga kerja merupakan kunci untuk menghindari jebakan middle income trap dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
ADVERTISEMENT
Dalam FGD ini, Ibu Dewi Mulyani, Fungsional Pengantar Kerja Ahli Madya dari Disnaker Kepri, memaparkan pentingnya Informasi Pasar Kerja (IPK) dalam menjembatani kesenjangan antara suplai dan permintaan tenaga kerja. Beliau menekankan bahwa perencanaan tenaga kerja saat ini masih belum mampu memproyeksikan kebutuhan pasar kerja secara efektif. Oleh karena itu, diperlukan data yang komprehensif dan aplikasi ramah pengguna yang dapat memudahkan perusahaan dan pencari kerja dalam berinteraksi.
“ Kepri butuh data pasar kerja yang lengkap, mudah dipakai untuk nyambungin antara perusahaan dan pencari kerja”, harapnya.
Paparan ini dilanjutkan oleh Ibu Metta Santi Putri, Dosen dan Ketua Tim Peneliti Polibatam, yang menjelaskan bahwa platform digital yang sedang dikembangkan akan menyediakan informasi tentang lowongan pekerjaan, proyeksi kebutuhan tenaga kerja, dan rekomendasi pengembangan program vokasi. Platform ini diharapkan menjadi solusi inovatif untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja di Kepulauan Riau.
ADVERTISEMENT
“Lagi bikin platform digital berbasis AI yang bakal kasih info lowongan kerja, prediksi kebutuhan tenaga kerja, dan rekomendasi program vokasi buat ningkatin kualitas tenaga kerja di Kepulauan Riau”, jelasnya.
FGD ini juga menjadi wadah untuk memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan industri. Sebagai institusi vokasi, Polibatam telah lama dikenal dengan pendekatan Project-Based Learning (PBL) dan CDIO (Conceive, Design, Implement, Operate) yang mendorong mahasiswa untuk terlibat langsung dalam proyek-proyek industri.
Kolaborasi dengan Disnaker Kepri dan industri lokal diharapkan dapat mempercepat implementasi platform digital ini, sekaligus memastikan bahwa kurikulum pendidikan vokasi tetap relevan dengan kebutuhan pasar.
Para peserta FGD, yang terdiri dari perwakilan SMK, Dinas Pendidikan, dan praktisi HR, menunjukkan antusiasme tinggi terhadap rencana kolaborasi ini. Mereka berharap platform digital ini dapat segera direalisasikan dan menjadi alat strategis dalam meningkatkan daya saing tenaga kerja di Kepulauan Riau.
ADVERTISEMENT
Inisiatif Polibatam dan Disnaker Kepri ini sejalan dengan arah kebijakan Kementerian Ketenagakerjaan untuk periode 2025-2029, yang fokus pada penguatan sistem pengembangan keahlian berbasis kebutuhan pasar kerja. Kebijakan ini dirancang untuk memastikan tenaga kerja Indonesia siap bersaing di pasar global, dengan fase puncak pada tahun 2045 di mana Indonesia diharapkan menjadi negara dengan tenaga kerja unggul.
Kolaborasi antara Polibatam dan Disnaker Kepri melalui FGD ini merupakan langkah strategis dalam menghadapi tantangan ketenagakerjaan di era digital. Dengan memanfaatkan teknologi dan data, platform digital yang dirancang diharapkan dapat menjadi solusi cerdas untuk menyelaraskan pendidikan vokasi dengan kebutuhan industri, sekaligus mendukung visi pemerintah dalam menciptakan tenaga kerja yang produktif, inovatif, dan kompetitif.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Polibatam dan Disnaker Kepri siap memimpin transformasi ketenagakerjaan di Kepulauan Riau, menuju masa depan yang lebih cerah bagi tenaga kerja Indonesia.
ADVERTISEMENT