Konten dari Pengguna

Sepakbola Tarkam, Gairah dan Ironi

Suryawan wibowo
Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Ahmad Dahlan
25 Juni 2020 16:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Suryawan wibowo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di belahan dunia mana pun, sepak bola merupakan sebuah ajang olahraga yang diadakan melalui sebuah pertandingan yang mempertemukan beberapa klub-klub yang terdiri dari beberapa klub profesional, semi profesional maupun amatir. Pertandingan klub amatir biasanya diadakan disebuah pinggiran kota, kota kecil maupun di desa dengan sistem sepak bola amatiran.
ADVERTISEMENT
Walaupun turnamen sepak bola amatir hanya diisi oleh beberapa klub yang dibilang tidak terlalu bagus dalam hal bermain taktik dan skill, namun selalu ada sisi yang menarik tatkala pertandingan di gelar. Di tanah air kita, sepak bola amatir sangat mendapatkan tempat di hati masyarakatnya.
Hal ini dikarenakan pertandingan amatir dapat digelar oleh beberapa orang, organisasi maupun instansi yang tidak terlalu mengeluarkan dana yang cukup besar. Di daerah-daerah Indonesia sepak bola amatir juga bisa disebut dengan sepakbola tarkam.
Dalam kegiatan turnamen tarkam ini, biasanya di laksanakan sebagai kegiatan pertandingan persahabatan, pertandingan pesta rakyat maupun turnamen yang diadakan kerana ada agenda kampanye yang dilaksanakan oleh pejabat disuatu daerah.
Hal yang menarik mengenai sebuah pertandingan tarkam adalah ketika pemain dari dua kesebelasan menikmati jalannya pertandingan dengan semangat seperti pertandingan professional. Semangat pemain tarkam bahkan bisa disamakan dengan pemain sekelas nasional dalam hal gairah.
ADVERTISEMENT
Di Sumatera Selatan, terdapat subuah kabupaten yang setiap tahunnya selalu ada pertandingan turnamen tarkam yang digelar dalam rangka menyambut hari ulang tahun Kabupaten tersebut. Turnamen tersebut diikuti oleh beberapa desa-desa, yang dimainkan dengan pertandingan sistem gugur.
Dalam turnamen tarkam tersebut hadiah yang di dapatkan tidak terlalu besar bagi yang menjadi juaranya, namun di sisi lain meraka yang mengikuti turnamen tersebut sangat menikamati pertandingan dengan gairah diri yang sangat bersemangat.
Bagi mereka juara tidak selalu menjadi yang utama dalam pertandingan tarkam, menurut mereka permainan terkam hanyalah tempat bagaimana mengekspresikan giarah mereka dalam mencintai sepak bola. Namun dalam pertandingan tarkam juga mempunyai sebuah ironi yang terdengar kelam bagi para pemainnya, salah satu cerita ironi mengenai sebuah pertandingan tarkam ialah sebagai alat politik yang digunakan oleh para pejabat dalam membuat citra diri dengan mengadakan sebuah turnamen.
ADVERTISEMENT
Biasanya turnamen ini diadakan ketika mendekati bulan-bulan pemilu, hal yang sangat lumrah ketika anda mengunjungi di daerah Sumatera Selatan. hal tersebut benar adanya karena penulis pernah melihat turnamen tersebut yang diadakan oleh seorang pejabat pemerintah yang mengadakan turnamen tarkam sebagai alat politik mereka dalam mengambil perhatian masyarakat.
Dalam turnamen tersebut, di setiap penjuru jalan-jalan besar yang menuju arena pertandingan tersebut banyak ditemui bendera-bendera, baliho, dan spanduk mengenai pejabat yang mengadakan turnamen tersebut. Di dalam surel media informasi itu terdapat keterangan mengenai informasi turnamen dan tidak lupa adanya gambar muka para pejabat yang ingin menjadikan turnamen tersebut sebagai alat politik meraka dalam menjalankan misi mengambil hati rakyatnya.
Pemandangan tersebut cukup umum dan bahkan sudah menjadi agenda tahunan bagi para pejabat dalam bermain politik dengan medianya adalah turnamen sepakbola antar kampung. Di sisi lain masyarakat tidak terlalu memperdulikan masalah ini dalam kehidupan mereka, malah mereka menikmati turnamen tarkam tersebut dengan giarah yang luar biasa. Walaupun yang seharunya mereka tahu adalah jangan ada kegiatan politik yang diselubungkan dalam kegiatan olahraga.
ADVERTISEMENT
Memang karena kurangnya pengetahuan oleh masyarakat mengenai sepakbola dan politik, hal tersebut lah yang membuat turnamen tarkam menjadi media yang amat bagus bagi para pejabat dalam memainkan politk mereka dengan sangat bebas serta leluasa.
Seharusnya dalam sepakbola, kepentingan politik harus di jauhkan dari ranah permainan olahraga ini, karena ketika politik dan sepakbola digabungkan dalam sebuah pertandingan maka tidak akan dapat sebuah gairah yang didapat dan malah memberikan dampak yang buruk bagi kelangsungan sepakbola. Karena sejatinya sepakbola adalah tempat dimana kegembiraan dan gairah menjadi satu tanpa adanya intervensi dari pihak manapun, dan biarlah sepakbola dengan dunianya sendiri tanpa adanya bayang-bayang dunia politik itu sendiri.