Konten dari Pengguna

Rapat Koordinasi Lintas Pelaku Program Kota Tanpa Kumuh Kabupaten Tuban

Suyitno Masdar
Saya seorang konsultan pemberdayaan masyarakat yang menekuni spesifikasi di bidang manajemen keuangan dan pengembangan kewirausahaan UMKM dan Koperasi. Saya juga seorang pendidik pada sebuah institusi di Kabupaten Lamongan.
20 Juli 2022 14:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Suyitno Masdar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
(Secara indifidu, kita adalah satu tetes, Namun secara bersama-sama kita adalah lautan)
ADVERTISEMENT
Rapat Koordinasi lintas pelaku program KOTAKU Kabupaten Tuban (Sumber: Dokumentasi Kotaku Kabupaten Tuban)
zoom-in-whitePerbesar
Rapat Koordinasi lintas pelaku program KOTAKU Kabupaten Tuban (Sumber: Dokumentasi Kotaku Kabupaten Tuban)
Tim Pendamping KOTAKU bersama dengan Forum Komunikasi Antar BKM (FKA-BKM) dan Pokja PKP Kabupaten Tuban, menggelar kegiatan rapat koordinasi guna membahas rencana kerja, strategi dan target capaian program KOTAKU tahun 2022.
Menyitir pendapat Ryunosoke Satoro, bahwa “Secara indifidu, kita adalah satu tetes, Namun secara bersama-sama kita adalah lautan”. Hal tersebut selaras dengan slogan program KOTAKU, “Membangun Kolaborasi”, pengejawantahan Kolaborasi antar pelaku diawali dengan rapat koordinasi lintas pelaku, pada tanggal 19 Juli 2022, bertempat di Aula Brader Nongki Cafe Kabupaten Tuban.
Kegiatan dipandu oleh Masruhin Effendi, selaku Sekretaris FKA-BKM Kabupaten Tuban, “Rapat koordinasi merupakan bagian esensial yang harus dilestarikan agar kohesifitas antar pelaku tetap terpatri untuk mendorong Kabupaten Tuban bebas kumuh”, Ujar Effendi. Hal senada juga diungkapkan ketua FKA-BKM, Kusriyo Ronggolawe,”Meskipun kita semua orang yang sangat sibuk, namun berkontribusi untuk kebermanfataan ummat, tetap kita prioritaskan”. Tegas Kusriyo.
ADVERTISEMENT
Kegiatan dilanjutkan dengan sambutan dan pengarahan oleh Pokja PKP, Dony Wahyudi, SE. dari BAPPEDA, ”Kami memberikan apresiasi positif atas terlaksananya kegiatan ini, untuk membangun kesepahaman tentang peran dan tugas masing-masing pelaku dalam mendukung keberhasilan program KOTAKU di Kabupaten Tuban”, Ungkapnya. Dony melanjutkan,”Sinergitas antara Masyarakat, Tim Pendamping dan Pemerintah Daerah sebagai nahkoda, merupakan prasyarat mutlak bagi kelancaran dan keberhasilan gerakan penanganan kumuh di Kabupaten Tuban”. Pungkas Dony.
Dalam paparannya, Askot Mandiri Kabupaten Tuban, Saiun Ngalim menguraikan tentang rencana kegiatan program KOTAKU tahun 2022 secara jelas dan terperinci, diawali dengan: a). Penyelesaian laporan data, dokumentasi kegiatan skala lingkungan dan skala kawasan tahun 2021; b). Fasilitasi Audit KAP tahun buku 2021 dan tindaklanjutnya temuan-temuan aduit; c). Fasilitasi keberlanjutan program KOTAKU; d). Integrasi perencanaan Kota (RP2KPKPK) dan Masyarakat (RPLP); dan e). Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan.
ADVERTISEMENT
Menjelang akhir pemaparan, Saiun mengungkapkan,”Rencana kegiatan merupakan landasan berpijak bagi seluruh pelaku program, guna mencapai tujuan KOTAKU, yaitu: meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di permukiman kumuh perkotaan dan mencegah timbulnya permukiman kumuh baru dalam rangka mendukung terwujudnya permukiman perkotaan yang layak huni, produktif dan berkelanjutan,”, Tutup Saiun.
Tim Pendamping KOTAKU Tuban sedang menyampaikan paparan (Sumber: Dokumentasi KOTAKU Kabupaten Tuban)
Momentum yang strategis tersebut, dimanfataakan oleh Suyitno, Tim Fasilitator KOTAKU, untuk menjelaskan kembali tentang pengertian, posisi, peran dan tugas serta langkah-langkah untuk melaksanakan pemilu ulang BKM bagi 13 (tigabelas) Kelurahan pada tahun 2022. Suyitno meenguraikan, “Bahwa BKM merupakan lembaga yang dibentuk berdasarkan kebutuhan masyarakat, dipercaya oleh masyarakat, dan mencerminkan kepemimpinan kolektif berbasis moral”. Yitno melanjutkan, “Eksistensi BKM juga dimaksudkan untuk menggalang kekuatan dan potensi sumber daya, baik yang dimiliki masyarakat maupun dengan mengakses berbagai peluang sumber daya dari luar (Kolaborasi), dalam upaya menanggulangi masalah kemiskinan dan pembangunan permukiman secara efentif, mandiri dan berkelanjutan”, pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Rapat berjalan sangat dinamis dan peserta tampak sangat antusia, terbukti dengan munculnya berbagai pernyataan, ide, saran dan gagasan yang sangat positif bagi kemajuan BKM dan kelancaran program KOTAKU pada masa mendatang. Kegiatan diakhir dengan penyusunan rencana kerja tindaklanjut implementasi tahapan program KOTAKU pada setiap Kelurahan secara definitif dengan target capaian yang konkrit. Sembari berkelakar, Musrining (Fasilitator Tehnik) KOTAKU menyatakan, “Inovasi menjadi sebuah kunci ditengah keterbatasan sumberdaya, namun ketika kita perlu berinovasi, maka kita membutuhkan kolaborasi (Marissa Mayer)”. (YIM).