Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Grup Gunung Sewu, Menggurita di Bisnis Pangan
12 Mei 2020 12:01 WIB
Tulisan dari SWAONLINE tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Grup Gunung Sewu, Menggurita di Bisnis Pangan

ADVERTISEMENT
Berawal dari bisnis di sektor perdagangan komoditas pada 1953, Grup Gunung Sewu terus menggurita menjadi konglomerasi bisnis. Perusahaan yang didirikan oleh Dasuki Angkosubroto ini sekarang telah merambah berbagai lini bisnis, seperti makanan dan mimunam (pangan), properti, manufaktur, dan asuransi jiwa. Kini, Gunung Sewu yang menjadi holding perusahaan dikelola oleh generasi kedua atau anak-anak Dasuki, di antaranya Husodo Angkosubroto.
ADVERTISEMENT
Di bidang pangan, Gunung Sewu memiliki sejumlah anak perusahaan berskala besar. Pertama, Great Giant Pineapple (GGP). Perusahaan yang didirikan pada 1979 ini mengoperasikan fasilitas pengolahan nanas kalengan terintegrasi yang terbesar di dunia dengan perkebunan dan pabrik di satu lokasi. Integrasi ini menjadi keunggulan GGP dalam mengontrol kualitas produk dan kelestarian lingkungan melalui sinergi dalam pengelolaan limbah.
“Kami merupakan world’s largest integrated and zero waste processed pineapple producer,” kata Jane Fransisca, Direktur Pengelola FA & Business Development GGP. Di dunia ada dua perusahaan yang sejenis GGP, yaitu Dole dan Del Monte. “Kedua perusahaan tersebut memiliki bisnis serupa dengan kami, namun kami memiliki competitive advantage berupa integrated farming model yang tidak dimiliki oleh kompetitor tersebut,” ungkap Jane membandingkan.
ADVERTISEMENT
Lahan perkebunan GGP berlokasi di Lampung, Sumatera. Lahan yang dimiliki seluas 32 ribu hektare yang didominasi tanaman nanas, dan sisanya untuk tanaman lain seperti pisang dan jambu biji kristal. Setiap tahun, GGP memproses lebih dari 500 ribu ton nanas dan mengekspor ribuan kontainer nanas kalengan ke lebih dari 60 negara. “Shipment kami lebih dari 13 ribu FCL/kontainer per tahun. Target kami ke depannya, 17 ribu FCL di 2023,” ujar Jane. GGP tidak hanya menghasilkan devisa bagi Indonesia, tetapi juga memberikan dampak positif secara sosial dan lingkungan sekitar.
Bisnis pangan Gunung Sewu kedua adalah Great Giant Livestock (GGL), tempat penggemukan sapi terbesar ketiga di Indonesia. GGL terletak di dalam perkebunan GGP di Lampung. GGL didirikan pada 1987 dengan bisnis utama sapi ternak. Sebagai bagian dari sinergi dengan Great Giant Foods, GGL memproses kulit nanas dari GGP dan produk tapioka dari Umas Jaya Agrotama untuk pakan ternaknya. GGL menyediakan kotoran ternak untuk GGP yang pada gilirannya memprosesnya sebagai pupuk untuk perkebunannya.
ADVERTISEMENT
GGL telah memperluas bisnisnya di sektor daging sapi dan susu. Perusahaan ini berhasil mengoperasikan peternakan sapi perah terintegrasi di dataran rendah tropis. Produknya terdiri dari merek-merek bernama Bonanza Beef dan Hometown Dairy.
Ketiga, Umas Jaya Agrotama, yang memproduksi tepung tapioka untuk industri makanan dan minuman serta pulp dan kertas. Beroperasi di Lampung, perusahaan ini memiliki kapasitas produksi tahunan 80 ribu ton. Didirikan sebagai Perkebunan Umas Jaya pada 1979, kemudian berubah menjadi Umas Jaya Agrotama pada 1990.
Keempat, Sewu Segar Nusantara (SSN). Perusahaan yang berdiri sejak 1995 ini mendistribusikan dan memasarkan buah-buahan lokal dan impor. SSN bekerja dalam sinergi dengan GGP, PT Nusantara Tropical Fruit, petani lokal, dan pemasok internasional. SSN memasarkan produknya di dalam negeri di bawah merek Sunpride dan Sunfresh. SSN juga berfungsi sebagai mitra lokal untuk merek buah internasional seperti Zespri untuk kiwi. Produk utamanya, pisang, nanas, jambu biji, melon, pepaya, kiwi, apel, pear, dan jeruk.
ADVERTISEMENT
Kelima, Yupi Indo Jelly Gum (Yupi), pembuat permen bergetah kelas dunia. Menghasilkan 6 miliar keping permen setiap tahun, Yupi menjadi produsen permen bergetah terbesar di ASEAN. Perusahaan ini memproduksi permen berkualitas tinggi dengan standar internasional tertinggi. Yupi melayani banyak pasar dan pelanggan berlabel pribadi di seluruh dunia.
Keenam, Sierad Produce, perusahaan makanan berbasis peternakan unggas terintegrasi di Indonesia. Bisnis intinya meliputi produksi olahan primer dan pakan unggas, pembibitan dan pembenihan, peternakan ayam komersial, serta penyembelihan dan produksi produk ayam yang diproses lebih lanjut dan bernilai tambah.
Sierad Produce memproduksi dan memasarkan produk ayam olahannya di bawah merek Belfoods. Produk Belfoods tersedia di gerai ritel, supermarket, dan hypermarket di seluruh Indonesia. Perusahaan yang didirikan pada 1985 ini telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 1997 dan menjadi bagian dari Gunung Sewu pada 2015 melalui akuisisi oleh Great Giant Pineapple.
ADVERTISEMENT
Ketujuh, Bromelain Enzyme, produsen bromelain olahan. Bromelain adalah istilah kolektif untuk enzim pencerna protein, dan dapat ditemukan dalam jus nanas dan batang nanas. Bromelain Enzyme didirikan sebagai perusahaan patungan antara Great Giant Pineapple dan Enzybel International S.A. (bagian dari Floridienne Group), perusahaan Belgia yang memproduksi dan memasarkan enzim proteolitik tanaman, seperti papain, bromelain, dan ficin.
Dengan pabriknya yang berlokasi di Lampung, Bromelain Enzyme memulai operasi komersial pada 2011 dengan tujuan memproduksi bromelain yang disuling untuk diekspor ke Amerika Serikat, negara-negara Eropa dan Asia Pasifik, serta negara lain. Pada 2013, perusahaan ini memproduksi sekitar 60 ton bromelain yang mewakili 21% pasar dunia.
Kedelapan, Sewu Segar Primatama (Re.Juve), bisnis ritel pertama Gunung Sewu yang didirikan pada Mei 2013. Re.juve adalah pelopor juicery premium di Indonesia, menyajikan jus cold press yang sehat dan smoothie bergizi.
ADVERTISEMENT
Re.juve telah mengoperasikan lima gerai di Jakarta, yaitu di WTC, Gandaria City, Kota Kasablanka, Ciputra LOTTE Shopping Avenue, dan Mal Pondok Indah (di dalam Celebrity Fitness). Selain itu, Re.juve mengoperasikan toko pop up di Mal Kuningan City, Jakarta. (*)
Dede Suryadi dan Sri Niken Handayani