Aplikasi Radio dan TV Christianto Rian

Konten Media Partner
17 Juli 2017 9:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aplikasi Radio dan TV Christianto Rian
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Berawal dari kesulitan mengakses radio online saat mengerjakan skripsi di STMIK Dipanegara, Makassar, Sulawesi Selatan, tebersit ide Christianto Rian untuk membuat aplikasi direktori radio online yang dapat diakses dengan mudah. Ide itu lalu diwujudkannya tahun 2013, mengudara pada domain TarraSmart.com.
ADVERTISEMENT
Nama “Tarra” diambil dari nama belakang sang ayah. “Nama itu saya gunakan sebagai penghormatan kepada ayah yang telah berhasil menguliahkan saya hingga bisa menyusun skripsi pada saat itu,” kata Chris mengenang.
Awalnya, TarraSmart dibuat untuk kebutuhan sendiri walaupun ia tahu ada banyak orang yang juga memiliki masalah yang sama dan membutuhkan TarraSmart. Saat itu ia belum tertarik untuk menjalankan bisnis TarraSmart. Maka setelah mendapatkan gelar sarjana komputer, Chris memilih bekerja di beberapa perusahaan.
“Karena saya sangat tertarik dengan bisnis, saya tidak ingin bekerja di bidang komputer, tapi lebih memilih bekerja di divisi marketing, agar kelak saya bisa menjual dan membangun bisnis saya sendiri,” ungkapnya.
Pada 2014, Chris bekerja sebagai staf pemasaran BNI Life Insurance. Saat bekerja inilah, tidak disangka ia berhasil menjual dan menerbitkan polis asuransi pertama karena nasabahnya mendengarkan iklan asuransinya di TarraSmart.
ADVERTISEMENT
Setahun kemudian, ia pindah kerja ke dealer Toyota PT Hadji Kalla dan pada tiga bulan awal bekerja, ia berhasil mendapat empat pelanggan. Lagi-lagi, keempat pelanggan tersebut mendengarkan iklan yang dipasangnya di TarraSmart. Salah satunya mendengarkan iklan yang ia pasang di TarraSmart dari Malaysia.
Nah, pada akhir 2015, Chris mulai mendapatkan pengiklan pertama dari pengguna TarraSmart. Padahal waktu itu, ia tidak pernah melakukan pengembangan dan promosi terhadap aplikasi TarraSmart. Di sinilah awal ketertarikannya untuk mengembangkan TarraSmart dan memilih berhenti dari pekerjaan pada 2016.
Sejak itu, ia pun lebih serius mengembangkan bisnis TarraSmart dan di akhir 2016, ia mulai mengembangkan layanan TV on demand pada TarraSmart.
Masih di tahun yang sama, TarraSmart menjadi delegasi Indonesia di Startup Istanbul Conference 2016 di Turki dibantu oleh Badan Ekonomi Kreatif, dan menjadi satu-satunya delegasi Indonesia Timur. TarraSmart juga berhasil masuk di IDX Incubator (Inkubator Bursa Efek Indonesia) dan mendapatkan pendanaan melalui Inkubasi Bisnis Teknologi 2017 yang diadakan Kemenristek tahun 2017.
ADVERTISEMENT
Lalu, seperti apa model bisnis yang dijalankannya? “Saat ini, model bisnis kami adalah B2B, sama dengan perusahaan media lainnya, yaitu periklanan, dan kami menyediakan jasa untuk pihak stasiun radio mendapatkan banyak pendengar,” katanya. Ke depan, ia juga akan membuat konsep bisnis B2C agar pengguna aplikasinya dapat membeli layanan premium. Layanan ini akan ditawarkan jika aplikasinya menembus satu juta pengguna.
Saat ini, selain radio, dalam bisnis TarraSmart juga ada layanan TV free to air yang ada di Indonesia. Dengan demikian, dalam satu aplikasi TarraSmart, pengguna dapat mendengarkan radio dan menonton siaran televisi kesukaannya, seperti olahraga untuk kaum pria dan sinetron bagi kaum wanita dan remaja.
TarraSmart sekarang juga telah berhasil menyediakan aplikasinya dengan sistem operasi Android. Kini, di TarraSmart telah ada 600 stasiun radio dan beberapa saluran teve nasional yang bergabung dengan aplikasinya. Dan berdasarkan statistik Google Playstore, aplikasi TarraSmart telah diunduh lebih dari 5.000 kali.
ADVERTISEMENT
Strategi pemasaran yang dijalankan, 65% lewat word of mouth. Sisanya, sebanyak 35%, menggunakan pemasaran digital untuk menjangkau pasar Indonesia Timur yang luas. Menurut Chris, karena masih sangat sedikit kompetitor yang bermain di pasar ini, TarraSmart yang berdomisili di Makassar lebih leluasa menjangkau pasar Indonesia Timur. “Bahkan, pasar di Indonesia Timur sering hanya mengenal TarraSmart,” ujarnya.
Ke depan, Chris akan mengembangkan fitur-fitur premium yang dapat digunakan pengguna aplikasi dengan harga terjangkau. Ia juga akan terus menjalin kerjasama dengan stasiun-stasiun teve dan radio di Indonesia. “Kami berharap TarraSmart bisa diterima dengan baik dan bisa saling menguntungkan antara TarraSmart dan pihak teve serta radio,” katanya.
Tak hanya itu, ia pun akan mengembangkan e-magazine dan berharap bisa bermitra dengan perusahaan media majalah atau surat kabar agar penggunanya dapat berlangganan layanan e-book (majalah atau surat kabar) melalui aplikasi TarraSmart.
ADVERTISEMENT
Kemudian, Chris juga sedang mengupayakan bisa memiliki server sendiri. Tujuannya, penyiar radio dapat melakukan live video saat siaran dengan harga yang lebih murah dan memungkinkan penonton teve di TarraSmart bisa menyimpan siaran kesukaannya pada servernya dengan harga langganan yang terjangkau.
“Target ke depannya adalah mencapai 1 juta pengguna di Indonesia dan melakukan ekspansi ke Asia Tenggara dalam jangka waktu 3-5 tahun ke depan,” ungkapnya.
Abdul Djalil Djayali dari Komunitas Zona IT Ternate dan ZIT Radio mengatakan, kehadiran TarraSmart sangat membantu komunitasnya. Sebelumnya, jangkauan radio komunitas ZIT Radio hanya di sekitar Kota Ternate. Namun, setelah ZIT Radio ada di aplikasi TarraSmart, jangkauan siarannya bisa ke seluruh Indonesia. “TarraSmart sangat membantu bagi perkembangan komunitas kami sekarang dan akan datang,” katanya.(*)
ADVERTISEMENT
Dede Suryadi dan Jeihan Kahfi Barlian